Mohon tunggu...
Nadila
Nadila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nonton

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sunyi

29 Mei 2024   07:20 Diperbarui: 29 Mei 2024   07:29 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Angin malam mendekap dingin

Menambah molek mawar yang terjaga

Kunang-kunang menari anggun

Menghiasi remang di pucuk cemara

Jatuh sukmanya dialasi randu 

Lebur nestapanya 

Dihadang akar mangrove yang rancu

Jauh pada sebuah pengelanaan panjang

Tenere memilih abadi dalam keheningan 

Menolak menikmati keindahan hamparan krisan

Embun pagi meraung 

Diantara hangatnya arunika

Alang-alang merobek tirai amaraloka

Musim gugur tak pernah jauh dari bunga

Lebah tak pernah lama meninggalkan serbuk sari

Lidah buaya mu tak selaras dengan hati

Entah mengapa masih setia

Menyendiri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun