Mohon tunggu...
Nadiviansyah Putra
Nadiviansyah Putra Mohon Tunggu... Politisi - Mahasiswa

Mahasiswa yang saat ini sedang belajar untuk berpolitik agar Indonesia bisa menjadi negara maju

Selanjutnya

Tutup

Politik

Keterlibatan Israel dalam Kasus Pembunuhan Jamal Khashoggi

21 Oktober 2024   18:00 Diperbarui: 21 Oktober 2024   18:03 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.cnbcindonesia.com/news/20220719103828-4-356653/ini-3-jawaban-pangeran-mbs-yang-buat-biden-bungkam 

2 Oktober 2018, mungkin bisa jadi adalah hari terkahir bagi jurnalis Washington Post, Jamal Khashoggi. Jurnalis Arab Saudi ini yang sedang tinggal di negeri Paman Sam ini sedang mengurus administrasi untuk urusan pernikahannya di Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki. Namun, setelah cukup lama menghilang tidak ada kabar, jurnalis yang sangat kritis terhadap pemerintah Arab Saudi, khususnya kebijakan liberalisasi di era Muhammad bin Salman sebagai pangeran ini dikabarkan telah tewas terbunuh yang dimana pelakunya adalah sekitar 15 hingga 20 orang dibawah perintah kerajaan.

Usut punya usut, selama pemerintahan presiden Donald Trump yang juga merupakan sekutu dekat Arab Saudi, rezim Trump selalu berusaha menutupi kasus pembunuhan ini yang dimana pangeran MBS "tidak bisa dikaitkan" dengan kasus pembunuhan Jamal Khashogi ini. Sehingga, dapat diartikan bahwasanya selama kurang lebih selama masa rezim pemerintahan Trump, kasus ini seolah-olah ditutup-tutupi yang dimana Pangeran MBS tidak terkait dengan kasus ini.

Namun, kasus pembunuhan jurnalis Washington Post ini memang diyakini ada keterlibatan Israel dalam kasus ini. Namun, Israel yang dimaksud adalah bukan negara atau pejabatnya, akan tetapi malware atau software yang bernama NSO Group (Pengelola Pegasus) dari Israel memiliki peran yang cukup besar untuk melacak dimana keberadaan Jamal Khashoggi ini. Sebelum tewas dibunuh, para pelaku yang dimana mereka semua adalah suruhan dari pemerintah Kerajaan melacak ponsel yang menunjukkan keberadaan Khashoggi di Istanbul.

Hal ini pertama kali dibongkar oleh mantan pembocor dokumen CIA, Edward Snowden yang saat ini menjadi buron. Lembaga penelitian Kanada, Citizen Lab, pertama kali melaporkan penggunaan perangkat lunak Israel  bulan lalu. Perangkat lunak spyware Pegasus milik NSO dilaporkan dipasang di ponsel Umar Abdulaziz, seorang warga negara Saudi yang diasingkan dan  rekan  Khashoggi.  Abdulaziz mengatakan dia dan Khashoggi sering menggunakan ponsel untuk mendiskusikan politik Saudi dan mereka telah mengerjakan sebuah proyek bersama beberapa bulan sebelum jurnalis Saudi itu terbunuh. Abdulaziz mengklaim ponselnya terus dipantau (kompas.com)

Namun, jauh sebelum kasus pembunuhan Jamal Khashoggi itu terjadi, para intelijen arab Saudi sudah berani melacak ponsel mantan istrinya hanya dengan satu klik. Ketika itu, mantan istrinya yang bekerja sebagai pramugari di maskapai Emirates, ditahan oleh otoritas UEA. Ketika itu, mantan istrinya yang bernama Hanan Elatul tidak menyadari kesalahannya dan harus menyerahkan dua  ponsel Android yang sudah diatur kata sandinya. Alih-alih menjelaskan atau bertanya tentang kesalahan yang mereka lakukan, petugas keamanan malah menghabiskan malam itu menanyakan segala hal kepada Erator tentang aktivitas suaminya, Jamal Khashoggi. Ponselnya tidak dikembalikan, malah disita dan di-instal aplikasi Pegasus dengan mengirim malware ke Chrome (tirto.id).

Pegasus, yang merupakan alat sadap mata-mata buatan Israel memang sudah mulai dikenal publik pada tahun 2019, yang dimana ketika ponsel pendiri Amazon, Jeff Bezos diretas. Memanfaatkan salah satu celah keamanan di aplikasi WhatsApp, Pegasus meretas ponsel  Bezos untuk memata-matainya hingga ia mengumumkan kepada dunia bahwa Bezos berselingkuh dengan Lauren Sanchez, yang pernah menjadi pembawa acara "So You Think You Can Dance" (tirto.id).

Di Indonesia, penggunaan Pegasus mulai dikenal ketika pada tahun 2021, sejumlah ponsel eks-pimpinan KPK mengalami peretasan seperti pemesanan makanan secara daring dan unggahan gambar-gambar tak senonoh pada aplikasi atau akun sosial media mereka. Aiman Witjaksono, yang pada saat itu masih menjadi jurnalis di Kompas, menuturkan bahwasanya alat untuk meretas ponsel-ponsel tersebut bisa jadi menggunakan alat buatan Israel, Pegasus. Ia dapat mengakses perangkat digital, baik itu ponsel atau laptop korban, serta melihat dan  mengakses apa yang biasa dilihat  korban di perangkatnya. Pegasus bahkan bisa menyalakan mikrofon dan video saat perangkat tidak digunakan. Jadi Anda bisa merekam semuanya tanpa sepengetahuan pemiliknya.

 Dalam wawancara Aiman dengan pakar keamanan siber, Ruby Alamsyah. Dia bertanya apa perbedaan antara spyware Pegasus dan Finfischer, karena harganya sangat berbeda. "Pegasus jauh lebih canggih baik dalam pembukaan akses maupun kemampuan mata-matanya. Pegasus diintegrasikan ke dalam perangkat korban sehingga korban tidak akan mengetahui bahwa perangkat mata-mata telah dikerahkan karena paket data dan baterai tidak terkuras secepatnya, seperti banyak perangkat yang lebih murah", dan aksesnya jauh lebih luas. Tidak masalah apakah Anda menggunakan ponsel Android atau iOS, semuanya dapat diakses," kata Ruby kepada Aiman pada 2021 silam (kompas.com)

Kepentingan Israel dan Amerika terhadap kasus Jamal Khashoggi

Sudah bukan rahasia lagi, apabila Arab Saudi adalah "boneka" dari Amerika Serikat. Amerika Serikat memanfaatkan minyak Saudi untuk kepentingan senjata AS yang disuplai ke Arab Saudi dan negara-negara sekutunya untuk perang di Timur Tengah khususnya di Yaman dan Palestina. Arab Saudi memang tidak memiliki hubungan diplomatic resmi dengan Israel, akan tetapi Riyadh memiliki hubungan khusus ataupun kerjasama intelijen yang terselubung dengan Tel Aviv. Semuanya dihadapkan untuk melawan Iran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun