Merawat gigi anak jauh lebih penting daripada hanya menjaga kebersihan mulut. Kesehatan gigi yang buruk pada usia dini dapat berdampak besar pada kesehatan tubuh, serta mempengaruhi aspek emosional dan sosial anak. Pada dasarnya setiap orang tua harus memiliki pemahaman dan kesadaran yang baik dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut pada anak.
Kenapa Gigi Anak Penting untuk Dirawat?
Kesehatan gigi bukan hanya soal penampilan. Gigi yang sehat dapat membantu anak berbicara dan mengunyah dengan baik, serta merasa nyaman saat tersenyum. Penyakit gigi seperti gigi berlubang atau masalah pada gusi bisa menyebabkan rasa sakit, infeksi, dan mengganggu aktivitas anak-anak sepeti makan, tidur, dan bermain. Jika dibiarkan, masalah gigi dapat menurunkan kepercayaan diri anak dan mengganggu aktivitas sosial mereka.Â
Masalah gigi yang tidak ditangani dengan baik pada anak akan memengaruhi kesehatan lainnya. Masalah gigi dapat berhubungan dengan kondisi medis lain, seperti gangguan jantung, diabetes, atau bahkan masalah pernapasan. Oleh karena itu, menjaga kesehatan gigi sejak dini tidak hanya mencegah masalah gigi, tetapi sekaligus untuk mendukung kesehatan tubuh anak.
Kapan Orang Tua Harus Mulai Merawat Gigi Anak?
Perawatan gigi sebaiknya dimulai sejak dini, sebelum gigi pertama tumbuh. Biasanya, gigi pertama bayi tumbuh saat mereka  berusia enam bulan. Walaupun gigi susu akan berganti menjadi gigi permanen pada usia sekitar enam tahun, merawat gigi susu sangat penting karena kesehatan gigi susu tersebut dapat mempengaruhi perkembangan gigi permanen yang akan tumbuh.
Orang tua dapat mulai membersihkan gusi bayi dengan kain kasa lembut yang dicelupkan ke air yang hangat atau sikat gigi bayi yang sangat lembut. Setelah gigi pertama tumbuh, mulailah menyikat gigi anak menggunakan sikat gigi berbulu lembut dan pasta gigi dengan kandungan fluorida yang sesuai usia mereka.
Tips Merawat Gigi Anak
1. Menyikat Gigi Sejak Dini
Setelah gigi pertama muncul, usahakan untuk menyikat gigi anak dua kali sehari, yaitu setelah sarapan dan sebelum tidur. Gunakan pasta gigi dengan fluorida dalam jumlah yang sesuai untuk usia anak, yaitu seukuran biji jagung untuk anak di bawah 3 tahun, dan seukuran kacang polong untuk anak usia 3 tahun ke atas.
2. Membatasi Makanan Manis
Konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan gigi berlubang. Selain itu makanan manis juga dapat menimbulkan plak gigi apabila tidak dibersihkan. Daripada makan makanan yang terlalu manis, lebih baik menggantinya dengan yang lebih sehat seperti buah-buahan, sayuran, dan produk susu yang baik untuk kesehatan gigi.
3. Rutin Periksa ke Dokter Gigi
Pemeriksaan rutin ini sangat penting untuk mendeteksi jika terjadi masalah lebih awal dan mengedukasi orang tua tentang bagaimana cara merawat gigi anak dengan baik.
4. Ajari Anak Menyikat Giginya Sendiri
Setelah anak mulai bisa memegang sikat giginya sendiri, biasanya saat mereka berusia 2-3 tahun, ajarkan lah mereka cara menyikat gigi dengan benar. Namun, orang tua tetap perlu memantau apakah anak tersebut sudah menyikat gigi dengan benar dan memeriksa hasilnya sampai anak berusia sekitar 6 tahun, karena mereka belum dapat melakukannya dengan sempurna.
Apa Dampaknya Jika Perawatan Gigi Diabaikan?
Jika perawatan gigi tidak diperhatikan, anak bisa menghadapi masalah serius seperti gigi berlubang, radang gusi, bahkan kehilangan gigi susu yang terlalu cepat sebelum waktunya. Kehilangan gigi susu sebelum waktunya dapat mempengaruhi posisi tumbuhnya gigi permanen, yang dapat memerlukan perawatan lebih lanjut.
Selain itu, masalah gigi juga dapat menyebabkan rasa sakit yang mengganggu aktivitas anak, seperti makan dan tidur. Rasa sakit ini bisa membuat anak kehilangan nafsu makan atau mengganggu mereka saat tidur, yang dapat berakibat fatal bagi tubuh mereka.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI