Mohon tunggu...
Nadia Zahra Ramadhani Sufi
Nadia Zahra Ramadhani Sufi Mohon Tunggu... Lainnya - nadiazrs

Mahasiswa Pendidikan Sosiologi UNJ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan Ilmu Sosiologi untuk Beradaptasi dalam Cyber Society

28 Oktober 2022   21:51 Diperbarui: 28 Oktober 2022   22:47 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nadia Zahra Ramadhani Sufi

Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta

Nadiazrs27@gmail.com

PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi internet dengan jejaring sosial telah menciptakan masyarakat baru dalam bentuk virtual. Masyarakat ini merupakan wajah lain dari dunia nyata yang disebut masyarakat siber (Cyber Society) Bentuk masyarakat ini berada dalam ruang virtual yang tidak memerlukan kehadiran fisik anggota komunitas. 

Masyarakat cyber (cyber society) merupakan istilah dari pesatnya perkembangan teknologi komunikasi di bidang informasi, salah satunya adalah internet. Masyarakat terbagi menjadi dua kategori, yaitu masyarakat dunia nyata dan masyarakat dunia maya[1]

Sebuah ruang yang akan menjadi desa global yang tidak lagi menantang batas-batas negara. Berbagai proses sosial terjadi, seperti menyapa, bersosialisasi, berbisnis, dan belajar. Perkembangan masyarakat siber telah menjadi simbol kemajuan peradaban manusia. Teknologi ini memudahkan segala aktivitas manusia.

Cyber society dibangun berdasarkan interaksi sosial dan proses sosial kehidupan kelompok atau jaringan sesama masyarakat maya. Interaksi atau proses tersebut bisa bersifat sementara atau dalam waktu yang lama tergantung dari kepentingan masyarakat tersebut. 

Pada interaksi sosial sementara, anggota hanya sepintas ingin berjalan-jalan di dunia maya melalui browsing atau searching. Biasanya dilakukan untuk keperluan mencari informasi atau mengerjakan tugas. 

Interaksi sosial yang berlangsung cukup lama antar anggota masyarakat maya biasanya disebut dengan netter. Pengguna tersebut setiap saat berada dalam dunia maya untuk bergaul, berbisnis, belajar bahkan hingga melakukan tindak kejahatan maya yang biasa disebut dengan cybercrime[2]

Kini, manusia mengalami realitas tidak lagi secara langsung tetapi melalui perantara teknologi. Apa yang selama ini kita sebut realitas sesungguhnya tidak lebih dari produk konstruksi media. Teknologi informasi telah "membunuh" realitas yang sesungguhnya, yaitu realitas yang hadir tanpa polesan media. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun