Mohon tunggu...
NADIA WULANDARI
NADIA WULANDARI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Teknik Informatika, FTI, Universitas Islam Sultan Agung.

Mahasiswa Prodi Teknik Informatika, FTI, Universitas Islam Sultan Agung.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Waspada Maraknya Pergaulan Bebas pada Remaja

18 Oktober 2021   14:13 Diperbarui: 2 Januari 2022   18:22 1707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di era milenial seperti sekarang ini, permasalahan sosial semakin banyak salah satunya yaitu kenakalan remaja. Kenakalan remaja dapat menimbulkan permasalahan baru, salah satunya yaitu pergaulan bebas. Salah satu penyebabnya yaitu perkembangan teknologi digital yang sangat pesat.

Ciri-ciri pergaulan bebas yang dapat kita ketahui antara lain :

  • Berperilaku hidup konsumtif, pemborosan uang untuk membeli obat-obatan terlarang
  • Mengkonsumsi minuman keras atau alkohol
  • Mempunyai rasa ingin tau yang berlebihan terhadap hal-hal yang negatif
  • Berkepribadian emosional sehingga tidak bisa mengontrol diri.

Pergaulan bebas dapat terjadi karena faktor interal, yaitu keluarga khususnya orang tua. Pola asuh masing-masing orang tua dapat menyebabkan terjadinya pergaulan bebas, misalnya terlalu membebaskan kegiatan sang anak tanpa mengetahui negatif atau positifnya. Maka dari itu, sebagai orang tua harus benar-benar mengawasi dan mendampingi masa-masa remaja yang sangat rawan akan terjadinya pergaulan bebas.

Faktor penyebab lain adalah lingkungan pertemanan. Seperti yang kita ketahui, masa remaja merupakan masa dimana seorang anak akan mencari jadi dirinya sendiri. Maka dari itu, kita harus selektif dalam memilih lingkungan pertemanan yang positif sehingga dapat membawa kita ke kebaikan dan terhindar dari pergulan bebas.

Tingkat pendidikan seseorang juga dapat mempengaruhi terjadinya pergaulan bebas. Rendahnya tingkat pendidikan menjadi salah satu masalahnya. Kurangnya wawasan membuat kita tidak mengetahui apa bahaya yang dapat timbul dari pergaulan bebas. 

Rendahnya pendidikan juga dapat menimbulkan kurangnya perekonomian, keadaan tersebut yang mendorong seseorang untuk melakukan kenakalan-kenakalan lainnya, seperti seks bebas, penyalahgunaan narkoba, dan lain sebagainya.

Apalagi dengan berkembangnya teknologi digital seperti sekarang ini, semua orang dapat dengan mudah mengakses situs-situs konten pornografi. Sehingga remaja menjadi sangat ingin tau yang berlebih pada hal-hal yang negatif. Tidak sedikit remaja yang mencontoh hal tersebut di kehidupannya.

Pada zaman globalisasi seperti sekarang, remaja perlu menyaring kebudayaan-kebuayaan barat yang masuk ke Indonesia. Salah satu contohnya yaitu free sex yang sangat tidak cocok pada kebudayaan Indonesia dan juga sangat menyimpang dari agama Islam. Ayat Al-Qur'an tentang larangan zina yaitu

Q.S. al-Isra'/17:32

Artinya : "Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (Q.S. al-Isra'/17:32)

Q.S. an-Nur/24:2

Artinya : "Pezina perempuan dan pezina laki-laki, deralah masing-masing dari keduanya seratus kali, dan janganlah rasa belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama (hukum) Allah Swt., jika kamu beriman kepada Allah Swt. dan hari kemudian; dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sebagian orang-orang yang beriman."

Hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim

Artinya: "Sesungguhnya diantara tanda-tanda kiamat yaitu diangkatnya ilmu dan kebodohan nampak jelas, dan banyak yang minum khamar dan banyak orang berzina secara terang-terangan" (HR. Bukhari dan Muslim)

Bentuk-bentuk pergaulan bebas yang harus kita waspadai antara lain merokok, minum-minuman keras, seks bebas, serta mengonsumsi obat-obatan terlarang yang dapat menimbulkan ketergantungan, dan lain sebagainya. 

Dampak yang dapat ditimbulkan karena adanya pergaulan bebas yaitu terjadinya masalah keluarnya, terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan, terjangkit penyakit HIV/AIDS, munculnya stigma buruk di lingkungan sekitar, dan masalah-masalah lain yang dapat mengganggu mental seseorang.

Adapun cara untuk menghindari pergaulan bebas, antara lain :

1. Menanamkan nilai-nilai agama Islam dan menginterpretasikan di kehidupan sehari hari.

2. Melakukan sosialisasi kepada remaja terhadap bahaya apa yang dapat ditimbulkan oleh adanya pergaulan bebas.

3. Mengisi waktu dengan kegiatan-kegiatan positif, contohnya mengembangkat minat dan bakat.

4. Memilih pergaulan pertemanan yang positif, sehingga kita terhindar dari hal-hal yang negatif salah satunya pergaulan bebas.

5. Menghinari tontonan pornografi yang dapat menjerumuskan kita pada pergaulan bebas.

6. Berpikir untuk masa depan.

(Dr. Ira Alia Maerani, M.H. (Dosen FH Universitas Islam Sultan Agung), dan Nadia Wulandari (Mahasiswa Teknik Informatika, FTI, Universitas Islam Sultan Agung).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun