Mohon tunggu...
nadiawardatunnuraidar
nadiawardatunnuraidar Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Membaca konten favorit komedi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengelolaan limbah farmasi mikroplastik dalam obat ancaman tersembunyi bagi ekosistem

22 Desember 2024   17:00 Diperbarui: 22 Desember 2024   14:51 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengelolaan Limbah Farmasi Mikroplastik dalam obat- obatanAncaman tersembunyi bagi ekosistem

Di era modern ini, kemajuan pesat dalam bidang farmasi telah memberikan sumbangsih besar bagi peningkatan kualitas hidup manusia. Obat-obatan telah menjadi penyelamat nyawa dan penunjang kesehatan jutaan orang di seluruh dunia. Namun, di balik manfaatnya yang luar biasa, industri farmasi juga membawa tantangan yang kompleks, salah satunya adalah masalah pengelolaan limbah farmasi. Di balik kemajuan pesat dunia medis,  terdapat  ancaman  laten  yang
semakin mengkhawatirkan: pencemaran lingkungan oleh mikroplastik dari limbah farmasi. Partikel-partikel plastik berukuran sangat kecil ini, seringkali tak kasat mata, telah merambah ke berbagai ekosistem dan menjadi ancaman serius bagi keberlangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya.Limbah farmasi, terutama yang mengandung mikroplastik, telah muncul sebagai ancaman tersembunyi bagi ekosistem  kita. Mikroplastik,  partikel
 
plastik berukuran sangat kecil, seringkali tersembunyi dalam formulasi obat-obatan atau berasal dari kemasan obat.
Perjalanan Panjang Mikroplastik Setelah digunakan, obat-obatan dan kemasannya seringkali berakhir di lingkungan. Melalui saluran air atau angin, mikroplastik dapat menyebar ke berbagai ekosistem, dari sungai dan laut hingga tanah. Ancaman bagi Kehidupan Laut Makhluk laut seperti ikan, kerang, dan paus seringkali salah mengira mikroplastik sebagai makanan. Akibatnya, mikroplastik terakumulasi dalam tubuh mereka dan dapat mengganggu fungsi organ serta merusak rantai makanan laut. Dampak pada Kesehatan Manusia Melalui konsumsi makanan laut yang terkontaminasi mikroplastik, manusia juga dapat terpapar zat-zat berbahaya yang terikat pada partikel plastik ini. Paparan jangka panjang dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit. Siklus Pencemaran yang Tak Berujung Mikroplastik dapat terurai menjadi partikel yang lebih kecil, namun tidak pernah benar- benar hilang. Partikel-partikel ini terus bersirkulasi dalam lingkungan dan semakin sulit untuk dibersihkan.
Masalah mikroplastik dalam limbah farmasi bukan hanya masalah lingkungan, tetapi juga masalah kesehatan masyarakat dan  keberlanjutan  planet.  Kita  perlu
 
mengambil tindakan segera untuk mengatasi masalah ini sebelum dampaknya menjadi semakin parah Siklus Hidup yang Panjang. Mikroplastik sangat sulit terurai secara alami. Setelah mencemari lingkungan, partikel ini dapat bertahan selama ratusan bahkan ribuan tahun. Bioakumulasi dan Biomagnifikasi mikroplastik dapat menyerap zat-zat berbahaya seperti pestisida, logam berat, dan bahan kimia lainnya. Ketika dikonsumsi oleh organisme, zat-zat ini dapat terakumulasi dalam tubuh dan semakin meningkat konsentrasinya pada tingkat trofik yang lebih tinggi dalam rantai makanan.Gangguan Ekosistem mikroplastik dapat merusak ekosistem dengan berbagai cara,seperti mengganggu proses reproduksi, merusak jaringan organ, dan menyebabkan kematian pada berbagai organisme. Risiko bagi Kesehatan Manusia paparan mikroplastik pada manusia dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari gangguan sistem endokrin hingga peningkatan risiko kanker.
Mikroplastik mencemari lautan dan mengancam kehidupan laut. Hewan laut seperti ikan, burung laut, dan mamalia laut seringkali menelan mikroplastik, yang dapat menyebabkan masalah pencernaan, gangguan  reproduksi,  dan  kematian.
 
Ekosistem Darat Mikroplastik juga mencemari tanah dan dapat terakumulasi dalam tanah pertanian, mempengaruhi kualitas tanah dan tanaman.

REFRENSI

Andrady, A. L. (2015). "Persistence of Plastic Litter in the Oceans." In Marine Anthropogenic Litter (pp. 57-72). Springer International Publishing.

Blair, R. M., & Thompson, R. C. (2015). "Microplastics in the Marine Environment: Current Status and Future Solutions." Environmental Science: Processes & Impacts, 17(6), 1712-1721.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun