Mohon tunggu...
Nadia
Nadia Mohon Tunggu... Freelancer - Part of @jambishoppingdayy

An old souls of young woman 💖 Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Opini: Demonstrasi Sebagai Bentuk Kekecewaan Rakyat NKRI

22 Agustus 2024   18:22 Diperbarui: 22 Agustus 2024   18:23 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hari ini, merupakan hari bersejarah bagi bangsa indonesia, rakyat bangkit dan mulai Bersatu menentang praktik oligarki yang katanya sedang dipersiapkan dengan terburu-buru, semua elemen masyarakat berkumpul dan tak gentar menyuarakan penolakan terhadap manuver DPR RI yang mencoba mengesahkan Revisi UU Pilkada. Untuk kesekian kalinya DPR Tidak mewakili suara juga kepentingan rakyat lantas kepentingan siapa yang didahulukan oleh dewan perwakilan rakyat NKRI?

Benar bahwa Indonesia berduka, system pemerintahan Demokrasi sebagai salahsatu bentuk perwujudan hak asasi manusia, dengan mengutamakan kepentingan rakyat diatas segalanya. Mulai goyah hanya karena oknum pemimpin yang mementingkan kepentingan pribadi.

Lantas mengapa demokrasi diabaikan? Padahal kita tahu bahwa NKRI Menjunjung tinggi asas keadilan, Ketika keputusan mahkamah konstitusi masih bisa dimanuver, peradilan mana lagi yang harus dituju bangsa Indonesia?

Kabar yang menyatakan bahwa DPR Berupaya untuk mengesahkan revisi UU Pilkada, mulai membangunkan kesadaran mahasiswa bahwa ada yang salah dengan pemerintah.

Demonstrasi yang saat ini berlangsung disetiap daerah mulai menggambarkan betapa kecewanya rakyat dengan para pemimpin negeri yang tidak menjalankan amanat konstitusi. Situasi politik yang saat ini berlangsung juga berpengaruh terhadap perekonomian yang disebabkan melemahnya rupiah dan IHSG yang dikhawatirkan krisis moneter seperti tahun 1998 akan terulang.

Sebagai perwakilan pemuda/pemudi Indonesia terdidik dan terpelajar, menyuarakan pendapat merupakan salahsatu cara saya menolak pengesahan Revisi UU Pilkada yang menguntungkan satu belah pihak. Lantas dimana para wakil rakyat disaat negerinya sedang terguncang seperti hari ini? Rapat paripurna gagal karena tidak memenuhi syarat kuorum? Bukankah rakyat sudah melakukan penolakan lantas bagaimana mungkin mereka bisa tidak hadir dan menyuarakan suara rakyat ditengah situasi saat ini, Padahal janji politik terucap manis Ketika musim pemilu legislatif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun