Mohon tunggu...
Nadia Viani
Nadia Viani Mohon Tunggu... Editor - Read and Write

Penikmat seni, Make-Up dan penyuka literasi.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kesejahteraan Ibu Terpenuhi, Gizi Anak Tercukupi

21 Februari 2019   15:00 Diperbarui: 21 Februari 2019   15:01 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dikutip dari situs Kementerian Sosial Indonesia, PKH adalah Program Keluarga Harapan atau biasa disingkat PKH. Program ini secara langsung diberikan dari Pemerintah (Kementerian Sosial Republik Indonesia) untuk dana bantuan sosial bersyarat kepada keluarga yang berhak menerimanya yaitu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang sudah ditetapkan sebagai keluarga penerima PKH tersebut. 

Sebagaimana yang sering kita ketahui bahwa Kesejahteraan Ibu serta Gizi anak belum memadai di Indonesia, banyak problematika yang dapat kita temui di masalah ini sebut saja permasalahan pokok yang sering dilanda di keluarga Indonesia yaitu faktor ekonomi. Karena faktor tersebut sangat berpengaruh besar didalam keberlangsungan atau kesejahteraan kehidupan keluarga, karena sulitnya ekonomi yang menjadi tantangan bagi keluarga di Indonesia maka masalah kesejahteraan dan gizi buruk anak-anak bukan hal yang langka lagi untuk kita temui atau kita ketahui, misalnya beberapa keluarga didesa yang ada di Indonesia sangat sulit mencari pekerjaan karena memang tidak ada skill atau suatu persyaratan yang tidak cukup memadai bagi si pencari kerja, dan faktor yang paling berpengaruh dalam perekonomian di Indonesia juga berpengaruh pada kecilnya kesempatan lapangan kerja yang tidak sebanding dengan lonjakan para pencari kerja yakni bertambah banyaknya para pencari mata pencaharian tersebut. 

Hal tersebut dapat berimbas kepada kehidupan si keluarga terutama anak dan ibu, terkadang banyak kita temui ibu-ibu yang bertempat tinggal di desa harus mendapatkan pekerjaan yang tidak cukup layak misalnya sebut saja bekerja sebagai pemulung atau yang sering juga kita temui jika si Ibu tersebut tidak punya skill memadai atau tidak bisa bertahan di era globalisasi yang melanda Indonesia sekarang serta minimnya pengetahuan tidak menutup kemungkinan adanya kesempatan untuk menjadi pengemis yang sering kita temukan dijalan raya.

Permasalahan tersebut tidak sampai didalam Faktor Ekonomi saja masih banyak faktor-faktor lainnya yang dapat berpengaruh, dan permasalahan lain tidak kalah penting dan akan menjadi concern bagi Negara Indonesia yaitu Gizi Buruk yang menyerang anak-anak di Indonesia. Seharusnya mereka mendapatkan gizi cukup mengingat mereka masih dalam masa pertumbuhan, namun jika kita kilas balik pada permasalahan yang ada di Indonesia bukan hal susah lagi keluarga yang hidup di desa terpencil, terutama di kehidupan anak-anaknya pasti akan terkena dampak gizi buruk. 

Padahal gizi itu berperan sangat penting bagi anak-anak usia dibawah 5 tahun karena mereka sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan fisik serta otak. Saat anak-anak Indonesia sudah terjangkiti gizi buruk maka pemenuhan gizi pun tidak dapat berjalan dengan semestinya seperti contohnya seorang Ibu yang mempunyai anak dibawah 5 tahun tidak punya cukup uang atau biaya untuk memenuhi kebutuhan si anaknya mulai dari makanan bergizi, susu untuk anak-anak, dan makanan 4 sehat 5 sempurna serta hal-hal lain yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan si anak.

Melihat kesejahteraan Ibu dan Gizi anak kurang baik di Indonesia dengan adanya PKH atau bantuan dana sosial diharapkan bisa mengatasi atau setidaknya mengurangi angka gizi buruk anak-anak di Indonesia selain itu kesejahteraan Ibu akan terpenuhi dengan bantuan tersebut. Mereka bisa mendapatkan akses untuk berbagai layanan kesehatan publik serta fasilitas pendidikan juga yang terdapat didalam program PKH, serta adanya bukti nyata dalam bantuan ini yaitu penurunan tingkat kemiskinan pada masyarakat sebesar 0,58% berdasarkan penelitian BPS yang dihitung pada tahun 2017 sedikit demi sedikit sudah menunjukkan penurunan yang berarti. 

Disisi lain bantuan sosial PKH tersebut dapat mendorong kemandirian kepada keluarga di Indonesia. Sebagaimana yang dilansir dari sumber lain bahwa Menteri Sosial RI Agus Gumiwang Kartasasmita ingin agar bantuan ini dapat mendorong kemandirian ekonomi keluarga penerima dana PKH lalu beliau juga mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo menaikkan tingkat bantuan sehingga jika memiliki sisa uang, uangnya tersebut dapat ditabung. 

Sebagai Masyarakat Indonesia sangat berharap dengan dana PKH tersebut keluarga Indonesia yang sudah menerimanya agar dapat lebih mandiri lagi dalam menggunakan bantuan tersebut serta uang itu akan bisa digunakan untuk kebutuhan lain misalnya para ibu-Ibu bisa menjadikan uang yang sudah ditabungnya dari bantuan sosial untuk digunakan sebagai modal membuka usaha didesanya dengan begitu kesejahteraan Ibu terpenuhi dalam artian memiliki pekerjaan yang tetap sebagai pedangang atau yang biasa disebut wiraswasta serta disisi lain juga mereka dapat mengatasi gizi buruk yang sedang melanda pada anak-anak mereka sendiri karena menurut penelitian lain ditetapkan oleh  Organisasi WHO sudah ditetapkan bahwa toleransi angka Stunting didalam 20% namun perlu diketahui di Indonesia masih ada kenaikan dari persentase angka yang sudah disebutkan sebelumnya, lalu tercatat sebanyak 7,8 juta balita di Indonesia masih mengalami Stunting. Dengan persentase tersebut diharapkan nantinya dengan adanya bantuan sosial tersebut Indonesia mengalami penurunan angka gizi buruk anak-anak serta dapat selangkah lebih maju lagi dengan negara-negara lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun