Mohon tunggu...
Nadia Valentine Davina
Nadia Valentine Davina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

suka melamun tiba tiba nulis essai

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Fomo dalam Eksplorasi Kehidupan Mahasiswa Terutama dalam Mengambil Keputusan

3 Desember 2024   10:21 Diperbarui: 3 Desember 2024   11:41 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Meski memiliki dampak negatif, bukan berarti FOMO seratus persen selalu dalam arti negatif. FOMO juga dapat menjadi penunjang peningkatan mahasiswa yang berdampak positif ketika keputusan yang kita ambil tidak sekadar dilandasi rasa iri saja. 

Jika FOMO bisa dilakukan dengan mempertimbangkan banyak hal, seperti hal yang kita sukai dan kegiatan yang relevasi dengan kemampuan kita maka akan menghasilkan combo yang sempurna. FOMO jenis itulah yang dapat berdampak positif, seperti menambah pengalaman dan membuka gerbang dalam mengeksplorasi banyak hal.

Cara mengendalikan diri agar tidak terbawa arus FOMO

Hal paling dasar yang dilakukan agar tidak mudah terbawa arus FOMO adalah menetapkan goals atau tujuan yang ingin dicapai. Menetapkan tujuan dapat menjadi suatu setting agar ketika kita mencoba suatu aktivitas, aktivitas itu tidak melenceng jauh dari yang sudah kita rencanakan.  Karena sejatinya, setiap mahasiswa memiliki value mereka masing-masing. Sehingga, sangatlah wajar jika di tengah jalan keputusan yang kita ambil berbeda dengan orang lain.

Cara kedua yang dapat kita lakukan adalah membuat skala prioritas. Menetapkan tujuan dan memilah hal yang sesuai dengan potensi tidaklah menutup kemungkinan kegiatan yang berdatangan kepada kita menjadi lebih sedikit. Hal itulah yang membuat kita harus paham akan skala prioritas yang dapat membantu kita memutuskan kegiatan atau aktivitas yang lebih penting. Sehingga, aktivitas yang akan dilakukan bisa efisien.

Cara terakhir yang bisa dikatakan pula sebagai gong penentu adalah memilah dan mengurangi penggunaan media sosial. Media sosial memanglah menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan dengan mahasiswa saat ini. Namun, bukan berarti media sosial harus 24/7 ada dalam genggaman kita. Mengurangi dan memilah media sosial setidaknya dapat mengurangi rasa iri atau tidak puas dengan hal yang sudah dilakukan. Kita juga bisa lebih fokus dengan aktivitas yang tengah dilakukan agar aktivitas tersebut menjadi maksimal.

FOMO bisa menjadi dorongan mengeksplor aktivitas tetapi bisa pula sebaliknya. Maka dari itu, perlulah keseimbangan dalam menghadapi FOMO terutama dalam mengambil keputusan. Ingatlah untuk selalu melakukan manajemen aktivitas dan fokus dengan tujuan diri sendiri. Mendengarkan pendapat orang lain itu perlu, tetapi tampunglah dalam porsi yang pas. Hal tersebut harus kita lakukan agar nantinya rasa senang yang akan datang menemani proses kita dalam belajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun