Mohon tunggu...
Nadia Urfah
Nadia Urfah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Management Student

Trisakti School of Management

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Safety First?

4 Mei 2021   20:17 Diperbarui: 4 Mei 2021   20:57 1606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Safety Program yang baik merupakan hal yang sangat penting dalam menunjang kesuksesan perusahaan. Perusahaan memiliki peran bertanggung jawab atas hukum yang memastikan para anggota menerima pelatihan keselamatan dan kesehatan tempat kerja secara benar. Program dan sistem yang digunakan dalam hal tersebut pun harus selalu ditingkatkan dan dikelola dengan tepat secara keseluruhan. Tujuan dari safety program untuk melindungi para pekerja dari risiko bahaya dan untuk mematuhi semua peraturan kesehatan dan keselamatan yang memuat dalam UU Ketenagakerjaan.

Perusahaan harus mengklasifikasikan pekerjaan sesuai dengan penempatan setiap pekerjaan ke dalam kategori berdasarkan kesamaan. Hal ini akan membantu perusahaan untuk dimana saja fokus yang harus ditingkatkan dalam safety program.

Ada tiga pendekatan utama untuk meningkatkan keselamatan (Landy & Trumbo, 1980):

  1. Pendekatan teknik, yang melibatkan desain peralatan dan proses untuk penyelesaian tugas (contoh, ergonomi untuk pencegahan cedera dan peningkatan efisiensi).
  2. Pendekatan psikologi personalia, yang melibatkan pemilihan orang-orang dengan sifat-sifat yang sesuai untuk pekerjaan itu.
  3. Pendekatan industri atau sosial, yang melibatkan pengembangan program untuk memotivasi karyawan agar berperilaku aman.

Sumber : Canva
Sumber : Canva
Program Keselamatan yang Efektif

Dalam membuat program keselamatan yang efektif, perusahaan membutuhkan 5 elemen kunci.

Pertama, proses penilaian bahaya. Hal ini membantu perusahaan menghindari dan mengendalikan risiko. Dimana perusahaan harus memiliki prosedur yang dibuat andal agar para karyawan tidak takut melaporkan segala kemungkinan kondisi bahaya, memiliki program kesehatan dan keselamatan yang komprehensif, selalu melakukan pemantauan dan pemeliharaan secara berkelanjutan, dan menginvestigasikan kecelakaan dari yang terkecil hingga yang terbesar.

Kedua, aturan dan prosedur kerja. Perusahaan harus memiliki rencana keselamatan dengan aturan untuk pengoperasian tertentu yang harus dipahami oleh semua supervisor dan karyawan dan harus menyertakan penegakan (disipliner).

Ketiga, pelatihan dan pendidikan keselamatan. Hal ini merupakan elemen kunci dimana keselamatan yang efektif harus membuat program pelatihan untuk semua karyawan. Didalamnya harus mencakup pengenalan dan komunikasi bahaya, pelaporan, protokol keselamatan perusahaan, APD yang tepat, perilaku yang dapat diterima dan yang dapat dibatasi, serta pelatihan khusus pekerjaan.

Keempat, pemantauan. Pemantauan ini disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan, contoh dari  tingkat risiko yang dihadapi. Semakin tinggi risiko, maka semakin sering dan rinci kebutuhan pemantauan yang harus dilakukan oleh perusahaan.

Kelima, pengawasan. Pengawasan merupakan cara perusahaan untuk memastikan apakah semua prosedur yang sudah dibuat dijalankan sesuai dengan aturan. Tingkat pengawasan yang dibutuhkan perusahaan akan menurun jika tingkat kontrol keselamatan yang diterapkan untuk mengurangi risiko tinggi.

Dengan prosedur keselamatan yang dimiliki perusahaan efisien, maka karyawan akan merasa aman dan nyaman setiap harinya di tempat kerja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun