UIN Walisongo Semarang untuk mengejar pendidikan di luar negeri semakin terasa. Hal ini terlihat dari antusiasme 50 peserta yang menghadiri seminar bertema "Study Opportunities in the US" yang diselenggarakan American Corner Semarang bekerja sama dengan American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF) pada Selasa (19/11). Bertempat di Gedung American Corner UIN Walisongo, acara ini menjadi event yang berharga untuk membahas peluang studi ke AS melalui berbagai program beasiswa.
SEMARANG -Semangat membara dari mahasiswaSeminar ini menghadirkan Manav Rungta, seorang Fulbright Scholar yang kini bekerja dengan AMINEF di Jakarta, sebagai pembicara utama. Dalam paparannya, Manav menjelaskan bahwa Amerika Serikat merupakan salah satu tujuan utama bagi pelajar internasional, dengan lebih dari satu juta mahasiswa asing yang mendaftar setiap tahunnya. Ia juga memberikan gambaran tentang berbagai jenis beasiswa yang tersedia, seperti program Fulbright yang dikelola AMINEF, LPDP dari pemerintah Indonesia, hingga beasiswa universitas di AS.Â
Proses pendaftaran beasiswa ini melibatkan berbagai tahap, seperti riset universitas, mempersiapkan tes seperti TOEFL atau IELTS, serta menyusun Statement of Purpose yang kuat. Namun, bagi pendaftar Fulbright, prosesnya lebih fleksibel karena tim Fulbright akan membantu mendapatkan surat penerimaan dari universitas tujuan.
"Apply first, then the Fulbright Scholarship team will help you choose a university and help you get an LOA from the university," ungkap Manav.
Manav Rungta berbagi perjalanan hidup yang penuh tantangan namun sarat inspirasi. Sebagai seorang Fulbright Scholar yang kini berkontribusi di AMINEF Jakarta, Manav mengakui bahwa perjalanannya menuju pencapaian saat ini tidaklah mudah. Ia harus menghadapi berbagai kendala, mulai dari perbedaan budaya hingga tantangan bahasa saat berada di Indonesia. Namun, dengan semangat yang luar biasa, ia terus belajar, beradaptasi, dan memberikan dampak positif melalui pengetahuannya.
Pengalamannya ini menjadi bukti nyata bahwa keberhasilan adalah hasil dari kerja keras, ketekunan, dan keberanian untuk melangkah keluar dari zona nyaman. Manav tidak hanya berbicara tentang peluang, tetapi juga menunjukkan bahwa dengan keyakinan dan usaha yang konsisten, setiap tantangan dapat diatasi.
Seminar ini pun tidak sekadar menjadi ajang informasi, tetapi juga motivasi. Kisah Manav mengingatkan mahasiswa bahwa jalan menuju pendidikan tinggi, khususnya di luar negeri, adalah sebuah peluang besar yang harus disambut dengan penuh semangat. Generasi muda yang haus akan ilmu dan pengalaman global perlu memanfaatkan momen seperti ini untuk mempersiapkan diri, baik secara akademis maupun mental.
Dengan adanya seminar ini, mahasiswa diharapkan dapat lebih percaya diri untuk melangkah ke dunia internasional. Pendidikan di luar negeri bukan sekadar soal gelar, tetapi juga tentang memperluas wawasan dan membangun jaringan global. UIN Walisongo melalui American Corner menunjukkan komitmennya untuk mendorong mahasiswa mencapai potensi terbaik mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H