PT Adhi Karya Persero menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex). Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk pembangunan jalan tol. Dana tersebut berasal dari kas internal, kemudian ADHI masih memiliki beberapa sumber pendanaan dari hasil pinjaman bank dan juga sisa right issue. ADHI telah mendapatkan pembiayaan dari PT Bank Syariah  Indonesaia Tbk, dengan sekma Ijarah Muntahiyah bitamlik (IMBT) dengan jumlah maksimal 80% dari jumlah estimasi investasi penyediaan layanan untuk proyek preservasi. ADHI juga telah mendapatkan jaminan pendanaan melalui kredit sindukasi untuk proyek pembangunan jalan tol kredit diberikan kepada badan pngelola, yakni PT Jogja solo Marga makmur (PT JMM). Adapun JMM selaku badan usaha pengelola konstruksi dan infrastruktur tersebut telah memperoleh fasilitas kredit sindikasi triliunan, fasilitas kredit sindikasi ini didukung oleh para bank yang terdiri dari Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BCA selaku join mandated lead arranger & bookrunner-MLAB. Bersama dengan lembaga pembiayaan infrastruktur PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) dan 9 perbankan lainnya.
PT Adhi Karya Persero Tbk melakukan adanya intensitas persaingan dan perang harga antar industry konstruksi menjadikan Perseroan melakukan redifenisi visi dan misi: menjadi korporasi Inovasi dan berbudaya unggul untuk pertumbuhan berkelanjutan. Mengidentifikasi strategi yang tepat sangat penting untuk keberhasilan dalam eksplorasi pendaan Perusahaan. Studi kasus pada Perusahaan kontruksi PT Adhi Karya Tbk ini akan menggali lebih dalam bagaimana strategi efisiensi, kualitas dan keberlanjutan industry kontruksi, dengan mengacu pada konsep-konsep yang dibahas dalam buku "Innovation and Entrepreneurship" edisi ketiga karya John Bessant dan Joe Tidd (2015). Strategi ADHI dalam menciptakan pendanaan perusahaan BUMN konstruksi PT Adhi Karya (Persero) Tbk menjalani perjanjian fasilitas kredit yang diberikan BMRI kepada ADGHI untuk mendukung proyek-proyek infrastruktur yang sedang dikerjakan perseroan dalam memperkuat struktur keuangan perusahaan untuk memastikan kelancaran operasional berbagai proyek strategis yang sedang dikerjakan. Sumber pendanaan dana dan pendapatan PT Adhi Karya Persero Tbk melalui sumber pendanaan kontrak ADHI didanai oleh anggaran pemerintah dan BUMN kontribusi terbesar didominasi dari lini bisnis properti dan lainnya.
Pengalaman PT Adhi Karya persero Tbk dalam membangun infrastruktur strategis nasional dengan terlibat dalam proyek pembangunan ADHI bersama koleganya, Pembangunan fasilitas ini merupakan bagian dari langkah besar Indonesia menuju kemandirian industri, mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah, serta membuka lapangan pekerjaan yang signifikan di kawasan tersebut. Sebagai bagian dari kolaborasi ADHI melalui Departemen Energi dan Industrial bertanggung jawab atas beberapa pekerjaan konstruksi Pembangunan smelter juga merupakan langkah konkret dari visi pemerintah untuk menjadikan hilirisasi sebagai pondasi ekonomi baru ADHI sebagai perusahaan BUMN yang terus berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan, untuk mendukung transformasi industri di Indonesia.
ADHI memiliki beberapa anak perusahaan yang bergerak di bidang jasa kontruksi saat ini 64% saham ADHI dimiliki oleh pemerintah Republik Indonesia, sedangkan 36% saham lainnya dipegang oleh publik. Eksperimen yang dilakukan ADHI Mengubah Limbah Plastik Menjadi Beton Ramah Lingkungan. ADHI dengan bangga mempersembahkan inovasi di panggung internasional: pemanfaatan limbah plastik PET sebagai pengganti semen dalam campuran beton, ADHI turut berperan aktif dalam menciptakan industri konstruksi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Inovasi ini membuka jalan bagi transformasi industri konstruksi menuju masa depan yang lebih hijau, di mana limbah plastik tidak lagi menjadi beban lingkungan, melainkan sumber daya berharga.
Perkembangan industri kontruksi dan infrastruktur di Indonesia yang berubah sangat cepat mengharuskan ADHI melakukan transformasi sebagai peluang bisnis atau sebagai penugasan pemerintah kepada ADHI untuk membangun kontruksi dan infrastruktur. PT Adhi Karya Persero Tbk menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex). Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk pembangunan jalan tol. Dana tersebut berasal dari kas internal, kemudian ADHI masih memiliki beberapa sumber pendanaan dari hasil pinjaman bank dan juga sisa right issue.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI