Mohon tunggu...
Nadia Silfa Heidiyana
Nadia Silfa Heidiyana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Saya merupakan mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Airlangga. Hobi saya adalah menulis dan menari. Saya menyukai topik-topik ilmiah dan hiburan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bahaya Mencampurkan Pemutih Pakaian dengan Asam Sitrat

8 Juni 2022   10:24 Diperbarui: 8 Juni 2022   10:35 2213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Siapa yang tidak ingin kamar mandi atau perabotan rumah tangga terlihat bersih berkilauan? Kamar mandi atau perabotan rumah tangga yang bersih membuat kita merasa nyaman saat menggunakannya. Tak jarang kiat-kiat menghilangkan kotoran yang membandel beredar di media sosial. Salah satunya adalah cleaning hacks mencampurkan pemutih pakaian dengan citric acid atau asam sitrat. 

Dalam beberapa postingan tentang cleaning hacks ini, ditunjukkan bahwa dengan mencampurkan pemutih pakaian dan asam sitrat akan menghasilkan cairan yang dapat membersihkan dan mengangkat seluruh kotoran yang berkerak atau berlumut. Cleaning hacks ini telah tersebar di banyak media sosial seperti Tik Tok, Facebook, dan Whatsapp. Banyak orang pun mencoba trik ini karena tergiur dengan hasilnya. Namun, tahukah anda bahwa cairan tersebut bersifat toksik (beracun) bagi tubuh anda?

Pemutih pakaian biasa digunakan untuk mencuci pakaian berwarna putih yang terkena noda agar pakaian tersebut dapat bersih dan putih kembali. Pemutih pakaian memiliki bahan utama yaitu Natrium Hipoklorit (NaClO). Sedangkan citric acid atau asam sitrat merupakan senyawa kimia yang bersifat asam. Ketika senyawa natrium hipoklorit dicampur dengan senyawa yang bersifat asam, akan dihasilkan cairan yang bersifat tidak stabil dan mudah terurai, sehingga dapat melepaskan gas klorin (Cl2) yang sangat beracun bagi tubuh. Apabila gas klorin ini terhirup, akan menyebabkan gangguan pernapasan yang ditandai dengan sakit tenggorokan dan batuk. Dalam paparan yang lebih lama, gejala yang muncul adalah sesak napas hingga henti napas. Selain itu, campuran pemutih pakaian dan asam sitrat dapat membentuk senyawa asam hipoklorit (HClO) yang dapat mengakibatkkan iritasi pada kulit seperti terasa perih atau terbakar.

Maka dari itu, sebaiknya dalam menanggapi suatu informasi yang beredar di media sosial kita harus mencari lebih jauh agar terhindar dari bahaya. Apalagi soal mencampurkan bahan-bahan kimia, sebaiknya jangan dilakukan apabila bukan ahlinya. Banyak cairan pembersih noda membandel yang telah beredar dipasaran, daripada repot-repot harus mencampurkan bahan kimia yang beresiko tinggi, lebih baik anda membeli cairan pembersih yang sudah jelas teruji klinis dan aman digunakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun