4. Efisiensi Rantai Pasok: Perusahaan harus mengidentifikasi area pemborosan di seluruh rantai pasok, seperti pengelolaan bahan baku, distribusi, dan proses produksi. Langkah ini dapat mengurangi biaya tanpa perlu memotong tenaga kerja secara besar-besaran.
5. Digitalisasi Proses Produksi: Implementasi teknologi seperti otomatisasi dan manajemen berbasis data dapat meningkatkan produktivitas sekaligus menjaga daya saing perusahaan di pasar global.
6. Program Pengelolaan Stres: Perusahaan perlu menyediakan layanan konseling dan dukungan psikologis bagi karyawan selama masa krisis untuk menjaga kesejahteraan mereka.
7. Pelatihan Ulang: Pekerja dapat diberikan pelatihan ulang untuk mengembangkan keterampilan baru yang relevan dengan kebutuhan industri, seperti penguasaan teknologi produksi modern atau keterampilan desain.
Pendekatan Maslahah Performa diyakini mampu menjadi solusi yan menyeluruh untuk mengatasi krisis dalam industri tekstil. Dengan konsep berbasis keadilan, inovasi, dan keseimbangan, sektor ini diharapkan dapat kembali bangkit dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat. Pemerintah bersama pelaku industri diharapkan segera mengambil langkah nyata untuk menyelamatkan sektor strategis ini, yang tidak hanya menopang perekonomian, tetapi juga kehidupan jutaan masyarakat Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H