Jakarta– FISIP UHAMKA menggelar seminar bertema kesadaran lingkungan dengan pembicara utama Farida Hariyati, selaku Dosen Akademisi FISIP UHAMKA, dan Ibu Yuni, selaku Specialist Manager Danon Indonesia. Seminar ini menyoroti rendahnya kepedulian masyarakat terhadap pengelolaan sampah dibandingkan dengan sektor lingkungan lainnya.
 Yuni menjelaskan bahwa dari empat sektor lingkungan pengelolaan sampah, penghematan air, pengolahan energi, dan transportasi pribadi, pengelolaan sampah paling tidak mendapat perhatian. "Banyak orang tidak bertanggung jawab atas sampah mereka sendiri, berbeda dengan kesadaran mereka terhadap penghematan air, energi, dan transportasi pribadi," kata Ibu Yuni (15/05/2024).
Yuni juga mengajak peserta untuk mempromosikan gerakan "diet karbon", "diet sampah", dan "diet energi" untuk meningkatkan kesadaran dan tindakan nyata dalam penggunaan sumber daya secara bijak. "Kita perlu membuat gerakan ini menjadi tren agar dapat menginspirasi lebih banyak orang, seperti halnya tren 'karmalogi'," katanya.
Farida Hariyati menambahkan bahwa banyak orang mulai sadar akan pentingnya menghemat air, terutama saat musim kemarau ketika kekurangan air sangat terasa. "Rasulullah SAW berwudhu hanya dengan satu gelas kecil air, sedangkan kita di Indonesia sering membiarkan air mengalir saat wudhu atau menyikat gigi, menunjukkan pemborosan air," ungkap Farida.
Farida juga menyoroti bahwa infrastruktur pengelolaan sampah di Indonesia masih sangat minim, hanya mencakup 38% wilayah. "Ini menjadi tantangan besar, terutama ketika ibu kota pindah ke IKN. Infrastruktur pengelolaan sampah harus segera ditingkatkan," jelasnya.
Selain itu, Farida mengungkapkan bahwa produksi sampah yang tidak terkelola dengan baik mengakibatkan banyak ikan mengandung mikroplastik, yang kemudian dikonsumsi manusia. "Sampah plastik yang masuk ke laut masih tinggi, menyebabkan ikan yang kita konsumsi mengandung plastik," ujarnya.
Seminar ini diharapkan dapat memicu kesadaran dan tindakan nyata dalam menjaga lingkungan serta mempromosikan gaya hidup berkelanjutan di kalangan masyarakat luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H