Mohon tunggu...
Nadia Safitri
Nadia Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Prof.Dr.HAMKA

Saya Seorang mahasiswa yang sedang beranjak di semester akhir Hobi saya membaca novel dan membuat vidio Saya ingin menjadi seorang Content Creator

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Harga Bawang Merah Meroket, Ternyata Ini Biang Keroknya

4 Mei 2024   13:45 Diperbarui: 4 Mei 2024   13:48 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
   Pedagang Sayur,Pasar Cipete Jakarta Selatan, Kamis (2/05/2024) Dok.Pribadi 

  

Jakarta- Setelah kenaikan harga cabai, bawang merah sempat ikut mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Kenaikan tersebut mencapai Rp. 80.000 per kilogram (kg), yang berarti naik sekitar 2 kali lipat dari harga normalnya sekitar Rp.40.000 per kilogram (kg).

Harga naik disebabkan oleh tingginya curah hujan dan terganggunya wilayah sentra (produksi) yang menyebabkan banjir sepanjang wilayah pantura, sehingga produksi bawang merah menurun. Kenaikan bawang merah terpantau sudah naik sejak masuk bulan Idup Fitri berlanjut sampai saat ini, banyak pedagang yang kesulitan memperjual belikan bawang dengan harga yang tinggi.

Kenaikan itulah yang menyebabkan stok bawang merah di pasaran menjadi lebih sedikit karena memiliki kenaikan harga yang tinggi, banyak konsumen yang protes akan kenaikan bawang di pasaran. Sehingga menyebabkan para pedagang cukup memiliki kerugian bahkan kurangnya minat pembeli atas kenaikan tersebut.

"Banyak yang suka nawar harga jatuh banget tapi saya belum bisa kasih, karena emang bawang merah yang saya beli masih naik turun harganya belum bener-bener normal lagi, kalau saya jual murah rugi disayanya " Ujar Ibu Marni (pedagang), Kamis (2/05/2024).

Berbagai macam keluhan dari para pedagang atas kenaikan yang terjadi. Mereka berharap bahwa situasi seperti ini segera membaik dan 100% normal, agar pendapatan kembali seperti semula.

“ Harga naik gara-gara emang lagi hujan terus di tambah banjir di tempat produksinya, mungkin itu jadi penyebab naik harganya karna produksinya juga jadi sedikit “ Ujar bu Marni (pedagang). 

Sama halnya dengan kenaikan cabai yang sempat menjadi gempar bagi masyarakat yang diketahui penyebab yang sama dikarenakan curah hujan yang cukup tinggi dan keterbatasan tenaga kerja, sehingga menyebabkan produksi cabai menurun drastis. Dari kenaikan bawang merah ini juga meninggalkan banyak kekecewaan warga karena harus membatasi dalam pemakaian kebutuhan sehari-harinya.

"Saya si sekarang lebih irit ya kalau mau pakai bawang karena harganya lagi naik turun, semisal stoknya tinggal sedikit atau udah abis paling nunggu harganya normal dulu baru saya mau beli lagi " kata Retna.

Dari kenaikan tersebut para pedagang meminta agar pemerintah untuk memperhatikan dan mempercepat distribusi bawang merah ke wilayah-wilayah yang berkebutuhan sangat besar. Hingga akhirnya pada saat ini di kabarkan harga bawang merah masi belum sepenuhnya normal, karna di setiap minggunya kadang terjadi kenaikan dan penurunan harga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun