Mohon tunggu...
Nadia Seassi Roesdiono
Nadia Seassi Roesdiono Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Bachelor of English Literature, majoring in Cultural Studies. 23. Growing up. Learning. Understanding.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Naskah Drama Bahasa Indonesia: Arti Sahabat

5 April 2011   09:57 Diperbarui: 4 April 2017   18:26 416887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Permisi, mau sharing naskah drama Bahasa Indonesia yang bertema persahabatan. Naskah ini asli buatanku dan teman-teman sekelompokku waktu kelas 3 SMP dulu. Semoga bermanfaat, maaf kalau jelek hehe :D

Naskah Drama :Arti Sahabat

Bintang yang setia pada malam, begitu pula kesetiaan embun menemani pagi. Matahari yang tak pernah lelah terangi dunia ini. Seperti itulah persahabatan, selalu setia tanpa diminta. Saling mengerti tanpa harus memohon. Tak ada satupun orang di dunia ini yang hidup tanpa persahabatan, persahabatan adalah kisah terindah yang tak terlupakan bagi setiap insan yang pernah merasakannya.

Luna, Satrya, Olive, Bondan dan Meta sedang duduk bergerombol bersama. Mereka mengobrol, bernyanyi sambil sesekali tertawa lantang, saling menjahili satu sama lain. Sungguh seperti sebuah keluarga yang harmonis.

Karena merasa iri hati, Lexa dan Tita yang tak mempunyai banyak teman datang untuk mengacaukan suasana.

Lexa: “Idih...!! suara pas-pasan aja sok mau nyanyi! Diem aja deh mendingan,” (dengan wajah menghina)

Bondan : “Eh.. suka-suka dong! Kayak suara kamu aja yang paling enak, KD kalah cempreng tuu!”

Semua anak di tempat itu tertawa keras, kecuali Lexa dan Tita yang rautnya berubah menjadi tak karuan. Bondan dan kawan-kawannya pun melanjutkan obrolan mereka lagi tanpa menghiraukan Lexa dan Tita.

Lexa dan Tita: (pergi meninggalkn tempat dengan wajah berlipat)

Bondan: “Hmm.. sorry fren, aku balik duluan ya? Ada janji buat latihan, maklum mau ada konser amal kecil-kecilan gitu..”

Meta: “Duh, sibuknya! Ya udah buruan berangkat, ati-ati!” (sambil melambai-lambaikan tangan)

Olive: “Waduh.. panggilan alam nih, aku ke toilet dulu yah..? (buru-buru meninggalkan anak-anak yang lain)

Luna: “Hmm, dateng lagi deh ‘langganannya’! Dasar gak berubah.. haha..”(menggeleng-gelengkan kepala)

Meta: “Hahaha, biasa lah, Na. Kalo nggak gitu, bukan Olive namanya,”

Luna: “Eh, haus nih.. minum es enak kali ya??”

Satrya: “Iya juga ya. Oke kalo gitu aku beli es dulu ya, tunggu di sini aja sama Meta,” (berlalu pergi meninggalkan Luna dan Meta)

Meta: “Na.. sebenernya beberapa bulan ini ada yang beda dari aku, aku udah nggak bisa nyembunyiin ini semua. Dan menurutku cuma kamu yang bisa jaga rahasia ini.”

Luna: “Rahasia? Cerita aja, Ta.. kita kan temenan udah lama. Lagian aku udah siap kok buat jadi pendengar yang baik,” (berusaha meyakinkan Meta)

Tanpa mereka sadari, Satrya berdiri di kejauhan dengan beberapa bungkus es di tangannya. Satrya melihat Luna dan Meta sedang asyik bercerita, dan mengurungkan niatnya untuk menghampiri mereka. Ia melamun. Dan saat tersadar dari lamunannya, ia menuju Meta dan Luna, dan tersentak ia terkejut mendengar ucapan Meta.

Meta: “Aku.. su—ka Bondan!!” (dengan terbata-bata)

Satrya: “Hah..?! Meta suka Bondan??” (berkata lirih)

Kebetulan Olive juga sudah datang.

Olive: “Hah?!” (datang tiba-tiba dan mendengar ucapan Meta yang membuatnya kesal)

Di saat itu pula pertengkaran terjadi.

Luna: “Eh, kalian udah pada balik!” (sambil tersenyum dengan sapaan halus)

Olive: “Ta.. serius kamu suka Bondan??”

Meta: “Hmm.. ngomong apa sih, kamu..? (pura-pura tidak tahu)

Olive: “Halah..!! gak usah bo’ong deh.. aku denger kok!” (dengan nada agak tinggi)

Luna: “Kamu salah denger, kali?” (berusaha menengahi)

Olive: “Ta, kayaknya kamu juga harus tahu! Aku suka ama Bondan udah lama banget, kamu nggak boleh gitu dong!! Kayak nggak ada yang lain aja?!” (marah-marah)

Satrya: “Heh udah diem semua!!” (berusaha menandingi nada tinggi Olive dan Meta)

Meta: “Oh gitu ya?!Berarti kamu tuh yang ngerebut gebetan temen sendiri, kamu aja yang naksir ama cowok laen, ngapain pake nyuruh aku??” (balik marah)

Keadaan semakin parah karena tidak ada yang mau mengalah.

Luna: “Udah, udah... jangan bertengkar cuma gara-gara masalah cowok!” (berusaha melerai)

Satrya: “Kita udah temenan lama, jangan sampai semua rusak cuma karena masalah sepele kayak gini!” (berkata paling bijak)

Olive: (meninggalkan teman-temannya dan pergi menyendiri)

-Script1-

Sialnya, dua orang yang sangat membenci Bondan cs mengetahui perkara ini. Alexa memanfaatkan keadaan ini untuk menghancurkan persahabatan mereka berlima. Dengan satu-satunya teman setia yaitu Tita, mereka mempengaruhi Olive supaya memusuhi dan membenci semua sahabatnya itu.

Olive: (duduk termenung, sendiri, dan terdiam)

Alexa: “Ehm.. kok cemberut sih??” (berusaha menarik simpati Olive)

Tita: “Ada masalah ya, Liv?”

Olive: “Katanya sahabat, masak harus naksir cowok yang sama?! Bete banget, kan??” (berkata dengan nada ketus)

Lexa: “Sabar aja deh. Mending sementara nggak usah temenan deh sama mereka. Nanti kan jadi saingan yang nggak sehat!” (merayu)

Tita: “Iya, bener tuh,” (meyakinkan Olive)

Olive: “Gitu, ya..?”

Lexa: “Gini aja, mending mulai sekarang kamu gabung ama kita berdua. Nanti kita akan bantu kamu ngalahin si Meta gingsul itu!”

Tita: “Iya, bener, Liv. Kita bela kamu kok”

Olive: “Emang boleh..??”

Tita dan Lexa: “Ya boleh, lah!!”

Olive hanya tersenyum, entah benar atau tidak keputusannya ini, dia tidak begitu peduli saat itu.

-Script2-

Di sisi lain, keadaan rumah tangga orang tua Luna sedang dilanda pertengkaran hebat. Papanya yang selalu marah-marah bersikap keras dan memukul Mama Luna. Sementara itu Aldo, adik Luna hanya bisa diam tanpa mengerti apa yang sebenarnya terjadi.

Papa Pratama: “Kamu ini bisanya bikin susah suami aja!!” (membentak-bentak Mama Mey)

Mama Mey: “Aku salah apa, Pa..??”

Papa Pratama: “Kerjaan kamu seharian cuma shopping, arisan, ngumpul sama temen-temen. Nggak pernah ada di rumah. Liat ni anak kamu jadi nggak keurus!”

Mama Mey: “Tapi Papa juga sibuk sendiri sama klien-klien di kantor. Nggak peduli sama istri dan anak-anak!!” (menangis dan memeluk Aldo)

Papa Pratama: (Plaak..!! tmparan keras singgah di wajah Mama Mey)

Aldo: “Ma, Papa kok mukul-mukul Mama..?” (dengan penuh kepolosan)

Mama Mey: (menangis)

Di saat itu pula Luna datang dan terkejut melihat semua yang terjadi.

Luna: “Mama...?!” (datang memeluk Mama Mey)

-Script3-

Keesokan harinya..

Satrya menceritakan semua yang terjadi kemarin antara Meta dan Olive. Sekejap terkejutlah Bondan mendengar semua itu.

Satrya: “Menurutku kamu hrus cepet bikin keputusan. Kasih kepastian buat mereka berdua. Aku nggak mau mereka bertengkar terlalu lama.”

Bondan: “Oke, oke..! aku bakal berusaha jelasin semuanya biar mereka nggak bertengkar sia-sia,”

Bondan pun berusaha menemui Meta dan Olive hari itu juga. Namun sayang, hanya Meta yang mau menerima keputusan Bondan, sedangkan Olive lebih memilih menghindarinya.

Bondan: “Ta, Satrya udah nyeritain semua ke aku tentang yang kemarin. Bener kamu suka aku..?” (berusaha memastikan)

Meta: “Satrya nggak bohong kok soal yang kemarin itu!”

Bondan: “Gini, Ta. Sebelumnya aku minta maaf. Soalnya gara-gara aku kamu jadi tengkar ama Olive. Bukannya apa-apa, tapi buat waktu dekat ini aku lagi nggak pengen mikirin cewek. Aku masih mau serius di dunia musikku,” (menerangkan dengan bijaksana)

Meta: “Oke. Aku ngerti kok. Cuma kayaknya sekarang Olive udah terlanjur terpengaruh sama Alexa. Kayaknya bakal sulit buat ngembaliin dia kayak dulu lagi,” (sambil mendesah putus asa)

Olive, Lexa, dan Tita: (berjalan melewati Bondan dan Meta, namun bersikap tak acuh dan sama sekali tak peduli)

Bondan: “Olive?”

Olive: (berjalan terus tanpa henti)

-Script4-

Mendekati Aldo adalah salah satu cara yang dipakai Satrya untuk menarik perhatian Luna. Hari ini pun Satrya akan mengunjungi rumah Luna. Dan di perjalanannya menuju rumah Luna, ia melihat Aldo tergeletak tak sadarkan diri di pinggir jalan. Sepertinya ia menjadi korban tabrak lari. Cepat-cepat Satrya membawa Aldo ke Rumah Sakit.

Sesampainya di Rumah Sakit...

Satrya: “Halo, Luna? Adek kamu di RS. Dia habis ketabrak kendaraan, cepetan kamu ke Rumah Sakit—mm, Cempaka Husada,” (langsung berbicara begitu suara di seberang telepon menjawab)

Luna: “Hah, sekarang keadaannya gimana?!” (panik)

Satrya: “Udah tenang aja, yang penting kamu sekarang cepetan ke sini! Jangan lupa bilangin Mama dan Papamu!”

Dan tak lama kemudian Luna datang terengah-engah, sambil berlari tergesa-gesa.

Luna: “Ya ampun.... Aldo!!” (begitu melihat Aldo)

Satrya: “Dokter udah periksa dia, katanya luka di kepalanya itu nggak terlalu parah, kok,” (berusaha menenangkn Luna)

Luna: “Syukur deh kalo gitu..” (mendesah lega)

Satrya: “Hmm.. aku ke toilet dulu ya. Kamu di sini aja jagain Aldo sambil nunggu ortumu dateng,”

Luna: “Iya, tapi jangan lama-lama. Aku takut sendirian di sini,”

Satrya: “Oke,”

Saat Satrya berada di toilet, dia ingat akan teman-temannya yang pasti juga harus diberitahu tentang ini. Tanpa menunggu lagi, Satrya segera menelepon Meta dan Bondan.

Setelah selesai memberitahu mereka, Satrya keluar dari toilet dan hendak berjalan kembali ke ruang rawat. Saat ia berjalan, tiba-tiba bahunya tertabrak dengan bahu seseorang. Betapa kagetnya Satrya saat melihat ternyata bahu yang ia tabrak adalah bahu Olive.

Olive: “Aduuh...!” (sambil memegangi bahunya)

Satrya: “Oh, maaf, maaf.. Nggak sengaja, lagi buru-buru,”

Olive: “Iya, iya. Nggak apa-apa kok,”

Satrya: “.. lho? Olive?? Ngapain kamu di sini..?”

Olive: “Eh, Satrya.. Iya, aku habis nganterin Mama check up, tapi aku ada perlu, jadi Mamaku pulang duluan. Terus.. kamu sendiri nagapain di sini?”

Satrya: “Ini, Aldo adiknya Luna ketabrak, sekarang lagi dirawat di kamar 555. Ini aku lagi nungguin Bondan ama Meta dateng,”

Olive: “Oh...”

Satrya: “Kamu masih marah sama Meta? Sama kita juga?”

Olive: “Ngg... nggak sih. Agak sebel aja. Emang kenapa?”

Satrya: “Liv, aku cuma mau beritau, Alexa itu bukan orang yang baik. Dia manfaatin keadaan kita yang lagi retak ini dengan menghasut kamu. Inget Liv, kita udah lama sahabatan. Kita semua tau siapa aja yang layak diajak temenan. Dan Alexa nggak termasuk dalam kategori itu. Dia itu cuma mau ngehancurin kita aja..”

Olive: “Tapi si Meta itu lho..” (memasang wajah kecut)

Satrya: “Bondan udah jelasin ke Meta dan Meta ngerti, kok. Masa kamu nggak bisa ngerti??”

Olive: “Mmmh.. gimana ya?? Iya sih, aku liat Alexa itu nggak baik. Mm..”

Satrya: (menunggu Olive sambil menatap matanya tajam)

Olive:”.. mungkin aku pikir aku minta maaf aja ya ama Meta...?”

Satrya: “Naah, gitu dong! Ya udah, kamu ikut aku aja ke kamarnya Aldo. Nanti kita tunggu Meta ama Bondan dateng,”

Olive: “Ya udah deh, yuk. Eh.. tapi aku ke toilet dulu ya. Kamu jalan aja duluan, ntar aku nyusul kok,”

Satrya: “Oke, cepetan ya!” (langsung pergi)

Sementara itu...

Mama Mey: “Aldo!! Anakku sayang,”

Papa Pratama: “Liat ini! Ngurus anak aja nggak becus!!” (menyalahkan Mama Mey atas apa yang terjadi)

Mama Mey: “Ini juga salah Papa! Selalu sibuk sampai nggak punya waktu buat nemenin Aldo main!” (balik menyalahkan)

Luna: “Udah berhenti..!! Mama sama Papa kelakuannya sama aja! Aldo lagi sakit masih aja bertengkar, Luna capek, Ma, Pa, dengerinnya!! Masalah itu gak bakal selesai kalau nggak diselesaiin baik-baik.. Yang ada kejadian malah tambah berantakan, coba deh Papa sama Mama ngertiin aku sama Aldo. Kita nggk pengen Papa-Mama tengkar terus! Luna mohon dong Pa, Ma!!” (sedikit menangis)

Aldo: “Mama.. Papa.. Kak Luna..” (tersadar dari pingsannya)

Papa Pratama: “Mama.. Aldo.. Luna.. Papa minta maaf ya? Papa janji bakal nyediain waktu buat ngumpul bareng-bareng kalian semua. Papa sadar selama ini Papa terlalu sibuk di kantor,” (berbicara setelah termenung sejenak)

Aldo: “Iya.. kita semua maafin Papa! Tapi Papa janji ya gak boleh mukul Mama lagi..?”

Papa Pratama: “Iya,” (memeluk istri dan anak-anaknya)

-Script5-

Kemudian, Satrya telah kembali dari toilet, bersamaan dengan Meta dan Bondan yang baru datang. Tak lama kemudian, Olive mengetuk pintu..

Olive: “Ehm.. aku boleh masuk, kan?” (sedikit ragu)

Aldo: “Eh, Kak Olive. Nggak papa masuk aja, Kak!”

Olive: “Sebenernya.. selain mau jenguk Aldo, aku dateng juga untuk minta maaf atas semua kesalahanku sama kalian selama ini. Satrya udah jelasin semua ke aku. Kalian mau, kan, maafin aku..?”

Meta: Aku juga minta maaf, soalnya udah ngomong kasar ke kamu. Maafin aku juga, ya?”

Bondan: “Nah, kalau gini kan lebih enak, ya kan, Fren??”

Satrya: “Aku juga seneng kalo kita semua akur lagi kayak dulu,” (sambil tersenyum)

Luna: “Makanya, laen kali kalo mau naksir cowok nggak usah pake acara kompakan..!”

Semua: (tertawa bersama-sama)

Tita: “Eh, sorry kalo ganggu. Sebelumnya aku mau minta maaf sama kalian. Selama ini aku salah pilih temen. Aku sadar Lexa cuma manfaatin aku aja. Kalian mau, kan, nerima aku jadi teman kalian??” (tiba-tiba muncul!)

Semua: “Ya boleh, lah!!”

Sesaat kemudian, handphone Tita berdering nyaring, mengejutkan semua orang... Terkejutlah semua orang dalam ruangan itu saat mendengar berita bahwa Alexa mengalami kecelakaan!

Meta: “Lho kok..?!”

Bondan: “Terus keadaannya gimana sekarang..?”

Olive: “Di Rumah Sakit mana?”

Luna: “Parah apa nggak?”

Aldo: “Alexa itu siapa...?”

Tita: (hanya diam mendengarkan semua pertanyaan itu)

Satrya: “Gini aja. Sekarang biar Tita ceritain semua yang dia tahu tentang keadaan Alexa sekarang,”

Aldo: “Iya, ayo cerita. Aldo juga pengen tahu!”

Tita hanya diam. Dia masih shock dengan banjir pertanyaan barusan.

Olive: “Titaaa ??”

Tita: “Hmm.. jadi gini, sekitar satu jam yang lalu Lexa ceritanya mau ke sini. Dan tadi berita dari rumah sakit bilang kalo Lexa ditemuin jatuh di perempatan deket sini. Katanya keadaannya cukup kritis sih,”

Meta: “Rumah Sakit mana?”

Tita: “Emm, Cempaka apaa gitu, lupa aku—”

Bondan: “Cempaka Husada, Ta?”

Tita: “Nah itu! Bener!”

Bondan: “Ya ampun Taaa, itu kan Rumah Sakit ini! Ayo ayo kita tanya ruangan mana!” (semua orang menepuk jidat)

Olive: “Ya udah, sekarang kita bareng-bareng buruan cari. Om, tante, kita semua permisi dulu yah!!”

Dan tak lama kemudian mereka semua tiba di ruangan tempat Alexa dirawat.

Tita: “Lexa... kamu nggak apa-apa kan?” (paling antusias)

Alexa: “Aku udah agak mendingan kok.. makasih ya kalian semua udah mau jenguk aku..”

Meta: “Ya.. walaupun kita masih agak kesel ama kamu,” (sedikit ketus)

Bondan: “Udahlah.. yang kemaren nggak usah diungkit-ungkit lagi!”

Alexa: “Hhm, aku minta maaf yah, selama ini aku banyak banget salah ama kalian. Mau kan, maafin aku??”

Meta: “Iya, kita mau kok maafin kamu! Tapi ada syaratnya, lho!”

Alexa: “Apa syaratnya?”

Meta: “Kalo kamu udah sembuh nanti, traktir kita semua makan!!” (sambil tersenyum-senyum)

Luna: “Eitz.. satu lagi, adek aku juga diajak yah?” (merayu)

Semua: (tertawa bersama-sama)

Tak ada satupun manusia di dunia ini yang sempurna. Mereka semua tak pernah luput dari kesalahan. Oleh karna itu meminta maaflah jika merasa bersalah. Dan maafkanlah bila ada yang bersalah. Semua akan indah jika kita saling memaafkan satu sama lain.

-Script6-

Selesai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun