Mohon tunggu...
Nadia Resti Vidianti
Nadia Resti Vidianti Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - 12 MIPA 6 SAVAL

If you slow down for a moment, and catch your breath you can forever keep these passing moment in your heart.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kritik Novel Areksa Karya ItaKrn

9 Februari 2023   18:31 Diperbarui: 13 Februari 2023   09:00 5034
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika membaca Areksanya ItaKrn, pembaca disuguhi kisah romansanya kaula muda yang kerap kali berseliweran di layar kaca, Dibintangi pelakon yang muda belia, fisiknya yang sempurna, riasan make-up yang cenderung mencolok karena tampil di layar kaca. Namun Areksa tak seperti itu, mengapa? Karena Areksa belum di filmkan, namun kisah romansanya mengandung bawang. Areksa menjalin kisah dengan Ilona, dan mereka berbeda keyakinan.

Novel ini menceritakan kisah Areksa Dirgantara sosok laki-laki yang tampan rupawan, keras, menakutkan dan dia juga bijaksana. Tetapi jika dia sedang bersama perempuan yang bernama Ilona, yang merupakan kekasihnya, dia akan menjadi laki-laki yang manja dan romantis. Namun kisah mereka tidak selalu berjalan halus, dimana mereka harus menghadapi banyak masalah yang harus mereka lalui, dan yang menjadi masalah rumitnya yaitu, mereka harus berhadapan dengan pilihan yang sulit, yang dimana mereka harus memilih untuk mengorbankan keyakinan/keimanan mereka atau mengorbankan perasaan mereka.

 Kisah mereka terdapat pula dalam sebuah lirik lagu yang ditulis oleh Vicky Salamor,  Cinta Beda Agama. Kisah yang mampu mengajak pembaca  mengharu biru ini dapat dipastikan memunculkan pro dan kontra di negeri ini yang masih belum mengizinkan menikah beda keyakinan. Walaupun kisah cintanya masih sebatas menjalin pertemanan, namun sebaiknya jangan diawali dengan kisah beda keyakinan ini. 

Novel ini memiliki kisah yang menarik dan bisa dikatakan cukup relevan dengan kehidupan anak remaja sekarang. Jadi cukup mudah untuk membayangkan kisah-kisah yang ada di novel ini. Akan tetapi di dalam novel ini ada beberapa lontaran kata kasar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun