Mohon tunggu...
Nadia Ramadani
Nadia Ramadani Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

hobi membaca wattpad kepribadian introvert

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tidak Semua Anak Bungsu Itu Manja

18 Oktober 2023   15:30 Diperbarui: 18 Oktober 2023   15:32 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sebagian orang bilang bahwa anak bungsu itu manja dan paling di sayang dengan orangtua nya, tapi menurut pendapat saya semua orangtua itu sayang dengan semua anak nya hanya saja cara orangtua menyampaikan kasih sayang nya itu berbeda-beda pada setiap anak-anak nya, sehingga sebagian orang menyimpulkan bahwa anak bungsu itu paling di sayang oleh orangtua nya.

Haris itulah namanya anak bungsu dari keluarga sederhana yang berusia 11 tahun dan memiliki 4 saudara di antara nya 2 kakak laki-laki dan 2 kakak perempuan.

Haris tidak seperti anak bungsu lain yang meminta ini itu kepada orangtua nya justru Haris sebaliknya, pada beberapa waktu lalu Haris ingin mempunyai hp karena dia mengerti keadaan ekonomi keluarga nya dia pun berinisiatif untuk menabung dan membersihkan makam di TPU dekat rumah nya agar upah membersihkan makam bisa dia simpan untuk membeli hp, karena menabung untuk membeli hp baru itu membutuhkan waktu yang cukup lama akhirnya dia memilih untuk membeli hp second.

Haris ini memiliki hobi bermain sepak bola tetapi sesekali hobi nya ini di larang oleh orangtua nya karena orangtua nya takut Haris cedera atau patah tulang, Haris adalah anak yang yang patuh kepada orangtua nya diapun menurut orangtua nya untuk tidak main sepak bola tapi lama kelamaan dia pun mulai main sepak bola lagi, Haris ini anak yang takut Untuk meminta ini itu kepada orangtua nya apalagi meminta barang-barang yang mahal, dia memiliki keinginan untuk ikut latihan sepak bola bersama teman-teman nya karena pada saat itu dia belum mempunyai sepatu sepak bola dia lebih memilih untuk tidak ikut latihan karena dia malu kalau latihan tidak menggunakan sepatu bola akhirnya dia pun bercerita kepada Abang keduanya kalau dia ingin sekali ikut latihan sepak bola tapi dia malu dengan teman-teman dan pelatih nya karena dia tidak memiliki sepatu, keinginan Haris pun di ceritakan oleh Abang kedua nya kepada teteh kedua nya lalu teteh kedua nya pun menyampaikan keinginan Haris kepada ibu nya dan kebetulan pada saat itu ada Abang pertama nya karena Abang pertamanya merasa kasian dengan Haris diapun membelikan sepatu bola hari itu juga dan Abang juga teteh nya pun membantu haris agar mendapatkan izin dan dukungan dari orangtua nya untuk mengembangkan bakat nya di bidang olahraga yaitu sepak bola, dan pada akhirnya Haris pun di izin kan dan didukung oleh orangtua nya untuk mengembangkan bakat sepak bola nya.

kesimpulan dari cerita Haris ini adalah harus patuh kepada orangtua walaupun orangtua melarang hobi kita karena ada saatnya orang tua mengerti kesukaan (hobi) lalu mendukung nya, dan dari cerita Haris juga mengajarkan kita untuk sabar dan belajar mandiri jika ingin sesuatu agar tidak menyusahkan orangtua.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun