Mohon tunggu...
Fathimah Nadia Qurrota
Fathimah Nadia Qurrota Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Punya hobi yang random, selalu menikmati segala aktivitas

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Working Mom Tak Perlu Galau

4 Juli 2022   10:04 Diperbarui: 4 Juli 2022   10:24 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Working mom sering diikuti rasa bersalah karena meninggalkan anak untuk bekerja. Alih-alih menemani mereka seharian dan menyaksikan tumbuh kembang anak secara langsung, working mom justru lebih banyak menghabiskan waktunya di luar rumah. Tak jarang pula working mom mendapat kritikan tajam dari sebagian penganut keras full time mom, karena dirasa ibu lebih baik mendidik anak secara langsung sehingga memiliki kontrol penuh terhadap tumbuh kembang anak. Perlu ditegaskan lagi bahwa pilihan menjadi working mom atau full time mom adalah pilihan sulit yang masing masing memiliki plus minus serta tidak dapat dikatakan benar atau salah.

Lantas, bagaimana agar ibu yang memiliki double job sebagai wanita karir tetap mampu hidup secara seimbang tanpa diikuti rasa bersalah. Working mom dapat menetapkan rutinitas pagi yang sederhana dan menaatinya, misal dengan menyiapkan dan mempersiapkan segala kebutuhan ibu dan anak di malam hari sebelum bekerja. Bekerja secara efisien saat di kantor supaya pekerjaan selesai tepat waktu dan ibu dapat pulang ke rumah sesegera mungkin. Selalu luangkan waktu untuk anak untuk menciptakan quality time bersama, meski diisi dengan hal-hal yang sederhana. Tetap menciptakan ikatan dengan anak entah secara langsung atau melalui perangkat. Terapkan komunikasi yang baik dan terbuka dengan anak, agar anak mampu memahami dan tetap terhubung dengan ibu meski ibu bekerja. Hal penting yang harus dilakukan working mom adalah tetap merawat diri. Kembalikan pada niat awal ibu memilih untuk bekerja.

Saya bekerja bukan karena anak, tapi karena memang saya suka kerja. Saya butuh waktu dimana saya bisa menunjukkan eksistensi diri. Ada kalanya saya bukan ibu dan bukan istri, sehingga saya akan diharga secara personal. Bahkan menurut pengalaman saya pribadi, saya lebih bangga ketika mengatakan bahwa orang tua saya semuanya bekerja. Ibu yang bahagia akan mengurus anak dan suami dengan baik. Oleh karena itu akan terciptalah keluarga yang harmonis, karena kebahagiaan keluarga bisa diciptakan jika semua anggota keluarga merasa bahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun