Mohon tunggu...
Nadia Putri
Nadia Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat, Prodi Kesehatan Masyarat, Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Anak Stunted atau Stunting?

21 Agustus 2023   08:15 Diperbarui: 21 Agustus 2023   09:32 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

     Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai jumlah penduduk terbanyak ke- 2 dengan angka stunting tertinggi di Asia Tenggara dan peringkat ke-5 di dunia sesuai dengan data Riskesdas ( Riset Kesehatan Dasar ) pada tahun 2018. Sampai saat ini, masih banyak orang tua beranggapan jika anaknya bertubuh pendek ( stunted ) karena keturunan. Padahal stunted belum tentu stunting, tetapi stunting sudah pasti stunted. 

     Anak bisa dikatakan stunted jika kondisi tinggi badannya berada di bawah -2 standar deviasi kurva WHO menurut usia sedangkan anak bisa dikatakan stunting jika tinggi badannya berada di bawah -- 2 standard deviasi WHO disertai dengan menurunnya kinerja otak, sering sakit, stimulasi psikososial yang tidak memadai sehingga dapat menyebabkan pertumbuhan anak terganggu. 

   Stunting bisa dicegah sebelum memasuki usia 2 tahun namun, bila stunting tidak segera ditangani bisa menyebabkan kematian pada anak. Untuk mengatasi hal tersebut, maka perlu adanya pencegahan. Upaya yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:

1.Mengedukasi kepada orang tua tentang stunted dan stunting orang tua tahu pentingnya pemenuhan gizi pada saat hamil dan juga pada anak.

2.Memberikan anak ASI secara eksklusif dan juga diimbangi dengan MPASI yang sehat dan bergizi terutama protein hewani.

3.Mengikuti posyandu setiap bulan untuk memantau tumbu kembang anak.

4.Anak diberikan imunisasi yang lengkap sehingga tidak gampang sakit.

5.Menjaga lingkungan sekitar dan membiasakan cuci tangan dengan bersih di air yang mengalir.

6.Memberikan anak vitamin, suplemen zat besi, dan juga obat cacing setiap 6 bulan sekali

      Selain upaya tersebut, peran orang tua juga sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan anak. Jika anak terhindar dari stunting maka Sumber Daya Manusia di Indonesia membaik dan kasus stunting di Indonesia bisa berkurang. Indonesia siap melawan stunting ditahun yang akan mendatang.  

Referensi:

https://jurnal-jkn.bpjs-kesehatan.go.id/

Stunted dan Stunting - BKKBN https://www.bkkbn.go.id/berita-stunted-dan-stunting

Warta-Kesmas-Edisi-02-2018_1136.pdf

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun