Bulan Juni diperingati sebagai Bulan Kesadaran Vitiligo atau Vitiligo Awareness Month. Beberapa orang terkenal seperti mendiang Michael Jackson dan model Victoria's Secret Winnie Harlow mengalami penyakit ini. Yuk kita bahas lebih dalam mengenai penyakit vitiligo!
Apa itu vitiligo?
Vitiligo adalah penyakit yang menyebabkan hilangnya pigmen atau zat warna pada kulit. Kondisi ini menyebabkan munculnya bercak-bercak putih pada kulit, rambut, bagian dalam mulut, bahkan lapisan retina mata. Biasanya bercak-bercak ini akan semakin luas dan bertambah banyak seiring dengan berjalannya waktu.
Vitiligo dapat terjadi pada usia berapapun, namun umumnya muncul sebelum usia 30 tahun. Penyakit ini dapat terjadi pada semua warna kulit namun akan lebih tampak pada pasien yang berkulit lebih gelap.
Mengapa vitiligo bisa terjadi?
Vitiligo terjadi karena proses autoimun, yaitu sel-sel imun dalam tubuh merusak sel yang memproduksi pigmen, sehingga akan muncul area tubuh tanpa pigmen yang tampak sebagai bercak putih. Faktor genetik juga berperan dalam penyakit ini. Selain itu, faktor lingkungan seperti paparan bahan kimia, stres, terbakar sinar matahari, dan trauma pada kulit dapat memperparah penyakit ini.
Apa saja gejala vitiligo?
Awalnya akan muncul bercak-bercak yang warnanya lebih muda daripada kulit sekitarnya dan berangsur-angsur menjadi putih. Bercak ini biasanya tidak menimbulkan keluhan seperti gatal ataupun nyeri. Seluruh bagian tubuh  dapat menjadi tempat awal munculnya bercak, namun daerah wajah, tangan, kaki, dan kelamin seringkali menjadi tempat awal munculnya bercak.
Komplikasi apa saja yang dapat muncul pada vitiligo?
Sel pigmen tidak hanya ditemukan pada kulit tapi juga pada rambut, mata, telinga, dan selaput otak. Penyakit vitiligo dapat menyebabkan rambut memutih, kelainan pendengaran, kelainan mata, dan radang selaput otak.
Vitiligo merupakan kelainan yang dapat mengganggu psikis pasien karena penampilan yang "berbeda" dari kulit orang normal. Banyak pasien yang merasa rendah diri hingga dapat mengganggu kualitas hidup.
Bagaimana pengobatan untuk vitiligo?
Vitiligo adalah penyakit yang tidak dapat disembuhkan, namun dokter dapat membantu mengembalikan warna pada bercak yang memutih tersebut. Walaupun begitu, perawatan tidak dapat mencegah hilangnya warna pada bagian kulit yang lain. Perbaikan dan perburukan vitiligo sering terjadi bergantian sehingga membutuhkan kesabaran dan ketelatenan dalam perawatannya.
Jika ukuran bercak masih kecil, terapi oles dapat digunakan, seperti kortikosteroid dan penghambat kalsineurin. Apabila bercak sudah meluas, terapi sinar (fototerapi) digunakan untuk mengembalikan warna kulit pasien. Terapi sinar juga dapat dikombinasikan dengan terapi oles dan obat minum untuk meningkatkan efektivitas terapi.
Untuk menyamarkan bercak putih, penggunaan kosmetik dapat digunakan untuk memperbaiki tampilan kulit pasien terutama pada daerah yang tampak seperti wajah dan tangan.
Selain terapi di atas, pilihan terapi bedah juga dapat dilakukan pada jenis vitiligo tertentu. Tindakan yang dapat dilakukan adalah cangkok kulit dan cangkok sel yang memproduksi pigmen pada pasien vitiligo.
Kulit pasien dengan vitiligo akan lebih mudah terbakar sinar matahari sehingga perlindungan terhadap sinar matahari sangat diperlukan. Pakaian lengan panjang, topi, dan tabir surya dengan minimal SPF 30 sangat disarankan. Selain itu jangan lupa aplikasikan ulang tabir surya setiap 2 jam jika beraktivitas di luar ruangan atau berenang.
Kondisi psikis pasien juga harus diperhatikan karena banyak pasien yang mengalami gangguan hubungan interpersonal, depresi, kecemasan, perasaan rendah diri, dan kualitas hidup yang menurun. Pendampingan dengan hipnosis dan terapi kognitif perilaku dapat membantu memperbaiki kondisi psikis dan bahkan membantu proses kembalinya warna kulit.
Pasien vitiligo juga harus disarankan untuk melakukan gaya hidup sehat seperti memakan makanan dengan gizi seimbang dan mengurangi stres.
Pada Bulan Kesadaran Vitiligo ini, mari kita tingkatkan kesadaran kita terhadap penyakit vitiligo. Penyakit ini bukanlah penyakit menular sehingga tidak masalah jika kita bergaul dengan pasien vitiligo. Alangkah baiknya jika kita bisa membantu dan mendukung teman atau saudara kita yang menderita penyakit ini agar mereka tidak mengalami stres psikis, bullying, dan menarik diri dari lingkungan sosial.
