Youtube sudah mulai dikenal di berbagai kalangan masyarakat. Bisa dikatakan, Youtube sudah bisa menggantikan peran televisi. Kelebihan platform ini adalah mudah diakses dimana saja dan kapan saja. Pembuat video Youtube atau biasa disebut Creator, semakin merajalela. Tentu, tujuannya untuk membuat kita tertarik menonton konten Youtube mereka.
Namun, apakah kalian tahu bahwa membuat konten Youtube tidak semudah membalikkan telapak tangan? Banyak sekali pemikiran dan konsep yang harus dipersiapkan secara matang agar konten yang dibuat dapat membuat kita tertarik.
      Seperti yang dilansir dari The University of Vermont, terdapat kertas evaluasi menilai konten Youtube dengan baik dan benar. Pertama, konten Youtube harus memiliki kualitas video yang baik. Kualitas gambar yang baik akan mudah mendapatkan perhatian penonton.
      Kedua, konten Youtube tidak hanya berisikan informasi, namun juga harus menghibur dan dapat menyakinkan penonton atas suatu keputusan. Contohnya, Creator memberikan opini di dalam konten Youtube-nya mengenai suatu peristiwa. Penonton harus memilih setuju ataupun tidak setuju dengan opini yang di lontarkan oleh Creator.
      Ketiga, topik yang dipilih harus menarik dan informatif. Biasanya, topik yang dipilih oleh Creator memiliki kedekatan pada masyarakat pada saat ini sehingga penonton merasa dekat dengan Creator. Selain itu, Creator harus mampu memberikan informasi secara baik meskipun penonton tidak mengetahui isu yang sedang berkembang di masyarakat.
      Keempat, konten Youtube harus memiliki durasi yang seimbang. Durasi yang harus ditepati adalah tidak lebih dari empat menit. Durasi yang berkepanjangan akan membuat penonton merasa bosan dan informasi yang disampaikan tidak menarik di mata penonton.
      Kelima, desain suatu video Youtube juga harus dipikirkan secara matang. Konten video harus urut dan mengalir dengan baik agar penonton dapat menangkap pesan yang ingin disampaikan Creator. Kreativitas juga harus dijunjung tinggi dengan cara memberikan musik atau efek suara yang bagus, sudut pandang kamera yang berbeda-beda, dan jarak pengambilan kamera pada objek.
      Keenam, konten yang dibuat harus memperkenalkan subjek yang ada agar penonton dapat mengikuti alur cerita yang disuguhkan. Lalu, konten juga harus menjunjung tinggi kesopanan. Tidak menyinggung pihak-pihak yang berkaitan.
      Ketujuh, kualitas video yang akan dibuat harus memikirkan segi audio visual. Musik yang ada harus bisa didengar dengan baik oleh penonton. Tulisan harus memperhatikan segi pengejaan dan  suku kata sehingga terhindar dari kesalahan penulisan maupun dialog yang ada dalam konten tersebut.
      Kedelapan, konten Youtube yang baik, biasanya akan mendapatkan respon yang baik dari penonton. Bisa berupa like, subscribe, maupun komentar. Jika hal ini terjadi, konten yang dibuat memperhatikan presentasi yang menarik di mata penonton.
Opini Penulis: Konten Youtube Indonesia, Spesialis Creator Tim2one
