Mohon tunggu...
Nadia Muntaza_PWK_Unej
Nadia Muntaza_PWK_Unej Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

menggambar, mendengarakn musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Sektor Pertanian terhadap Perkembangan Ekonomi di Wilayah Kabupaten Jember

5 September 2023   00:35 Diperbarui: 5 September 2023   00:36 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

               Ilmu ekonomi wilayah adalah cabang dari ilmu ekonomi yang fokus pada analisis ekonomi dengan mempertimbangkan aspek ruang atau lokasi geografis. Cabang dari ilmu ekonomi tersebut melibatkan pemahaman tentang bagaimana faktor-faktor geografis seperti lokasi, transportasi, distribusi sumber daya, dan hubungan antara wilayah memengaruhi aktivitas ekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan pengembangan wilayah. Menurut Walter Isard (1956) yag merupakan salah satu pendiri ilmu ekonomi wilayah, mendefinisikan ekonomi wilayah sebagai "ilmu yang memeriksa distribusi spasial aktivitas ekonomi dan dampak-dampaknya pada tingkat pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan, dan lingkungan."

                Ekonomi wilayah menggabungkan konsep-konsep dan metode dari ilmu ekonomi tradisional dengan teori-teori lokasi untuk mengkaji bagaimana kebijakan ekonomi, investasi, migrasi, dan faktor-faktor lainnya memengaruhi perkembangan ekonomi di berbagai wilayah geografis. Hal ini membantu pemerintah dalam perencanaan pembangunan regional, alokasi sumber daya, dan strategi ekonomi yang tepat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di berbagai wilayah.

                 Dalam analisis ekonomi wilayah, konsep teori lokasi sering digunakan untuk menjelaskan mengapa bisnis dan industri tertentu memilih untuk berlokasi di tempat tertentu, berdasarkan pertimbangan seperti biaya transportasi, akses pasar, tenaga kerja, dan faktor-faktor lain yang relevan. Selain itu, ekonomi wilayah juga mengkaji dampak dari perubahan kebijakan ekonomi, perubahan teknologi, dan perubahan lingkungan pada wilayah-wilayah tertentu.

                Dalam perkembangan ekonomi, sektor pertanian yang sebelumnya mendominasi mulai mengalami penurunan perannya seiring dengan kemajuan teknologi dan modernisasi zaman. Hal ini mengakibatkan sektor industri dan jasa menjadi lebih dominan dalam mendukung proses pembangunan ekonomi. Oleh karena itu, sektor pertanian dapat memainkan peran yang lebih signifikan dengan cara meningkatkan produktivitas pertanian melalui pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam sektor pertanian.

                Kabupaten Jember  merupakan salah satu wilayah yang memiliki tanah subur di Provinsi Jawa Timur. Terdapat  ladang-ladang hijau yang luas dan perkebunan yang subur. Inilah lanskap yang menjadi pusat perhatian dan jantung ekonomi Kabupaten Jember. Sektor pertanian, dengan tanaman padi, kopi, tembakau, dan beragam komoditas lainnya. Tidak hanya menjadi pekerjaan utama bagi penduduk setempat tetapi juga tulang punggung perekonomi wilayah ini.

                Hasil panen para petani di Kabupaten Jember bukan hanya menyediakan makanan bagi penduduk setempat, tetapi juga menjadi sumber pendapatan bagi perekonomian Kabupaten Jember. Lapangan pekerjaan yang tercipta di sektor pertanian ini mengurangi angka pengangguran dan memberikan kesempatan kepada penduduk Jember untuk mencari nafkah.

                Dampak positif dari sektor pertanian bagi perekonomian wilayah Jember jauh lebih dalam daripada sekadar lapangan pekerjaan. Produk pertanian seperti kopi dan tembakau dari perkebunan lokal memasok ke pasar nasional dan internasional. Hal tersebut akan membantu mendongkrak penerimaan devisen negara dan meningkatkan penghasilan petani. Selain itu, sektor pertanian juga memberikan kontribusi besar terhadap Produk Domestik Regional Kabupaten Jember. Dengan demikian, sektor ini tidak hanya menciptakan lapangan pekerjaan, tetapi juga menjadi salah satu penopang utama perekonomian lokal.

                Menurut data  Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Jember tahun 2022 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaen Jember, menunjukkan bahwa pada tahun 2022, luas panen padi di Kabupaten Jember mencapai 119.808,13 hektare dengan produksi sebesar 613,24 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG). Maka, jika hasil panen dikonversikan menjadi beras, akan mendapatkan hasil panen sebanyak 354,10 ribu ton beras.  Namun sayangnya, angka tersebut merupakan penurunan sebesar 3,4% dari hasil panen pada tahun sebelumnya dimana pada tahun 2021 luas panen padi di Kabupaten Jember mencapai  124.027,77 hektare dengan produksi sebesar 615,70 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG) dan 355,52 ribu ton bila dikonversikan menjadi beras. Hasil Produksi pada tahun 2021 lebih besar 0,40% dari pada hasil produksi tahun 2022.

                Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya penurunan hasil pane pada tahun berikutnya, maka diperlukan penanganan yang berlanjut untuk hasil produksi pertanian di Kabupaten Jember. Petani di Kabupaten Jember perlu memanfaatkan teknologi pertanian modern seperti pemilihan bibit unggul, penggunaan pupuk yang tepat, irigasi yang efisien, dan teknik pertanian organik yang ramah lingkungan. Hal ini akan meningkatkan produktivitas pertanian secara keseluruhan.

                Selain itu, pihak yang terlibat dalam sektor pertania tersebut juga perlu membangun akses ke pasar yang lebih baik dan mengembangkan saluran distribusi yang efisien. Hal ini akan membantu petani untuk mendapatkan harga yang lebih baik untuk hasil panen mereka. Investasi dalam infrastruktur juga merupakan bagian integral dari sektor pertanian. Sistem irigasi yang efisien, jalan-jalan pedesaan yang baik, dan fasilitas penyimpanan modern membantu meningkatkan produktivitas pertanian. Infrastruktur ini juga meningkatkan konektivitas antarwilayah di Kabupaten Jember dan meningkatkan kualitas hidup penduduk.

                Dalam perealisasiannya, sektor pertanian selalu menghadapi tantangan. Perubahan iklim dan fluktuasi harga komoditas dapat memengaruhi pendapatan petani. Oleh karena itu, penerapan teknologi pertanian yang canggih dan kebijakan yang bijaksana diperlukan untuk meningkatkan ketahanan sektor pertanian. Dengan demikian, sektor pertanian di Kabupaten Jember bukan hanya menciptakan mata pencaharian, tetapi juga membangun fondasi ekonomi wilayah yang kuat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun