Mohon tunggu...
Nadia Muntaza_PWK_Unej
Nadia Muntaza_PWK_Unej Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

menggambar, mendengarakn musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengangguran Bisa Sebabkan Perekonomian Kabupaten Jember Anjlok jika Tidak Segera Ditangani

21 September 2022   16:10 Diperbarui: 21 September 2022   17:01 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seperti yang kita ketahui, Kabpuaten Jember memiliki jumlah sumber daya manusia yang cukup besar. Namun hal itu tidak bisa diseimbangkan karena kualitas keproduktivitasan penduduknya yang belum memadai. Banyak masyarakat yang sebenarnya memiliki potensi untuk membantu peningkatan laju ekonomi Kabupaten Jember, tetapi hal ini  tertutupi oleh rasa malas yang dimiliki oleh beberapa oknum tersebut.

Terlebih lagi saat pandemi Covid-19 terjadi. Banyak masyarakat yang di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) oleh perusahaan tempat mereka bekerja. Pandemi juga menyebabkan karyawan yang di PHK ini kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan pengganti. Lowongan pekerjaan yang semakin sempit juga menjadi alasan sulitnya karyawan yang di PHK mendapatkan pekerjaan baru untuk menunjang kehidupan mereka kedepannya. Hingga akhirnya mereka terpaksa menjadi seorang pengangguran.

Bahkan Arif Joko Sutedjo, yang pada saat itu menjabat sebagai kepala BPS Jember memaparkan bahwa ekonomi Kabupaten Jember pada tahun 2020 terkontaksi sebesar 2,98% atau bisa dikatakan menurun dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019 yang meningkat sebesar 5,51%.

Hal tersebut berdampak signifikan pada saat pandemi di tahun 2020 terjadi, terutama bagi hotel dan restoran karena sepi oleh pengunjung. Sehingga membuat hotel ataupun restoran yang bersangkutn tutup sementara dan membuat beberapa karyawan terpaksa terkena  PHK.

Tidak hanya pada saat pandemi Covid-19 berlangsung, setelah pandemi berakhirpun masih banyak masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan. Mereka terpaksa menjadi seorang pengangguran karena disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya pendidikan yang kurang memadai, proses mencari kerja,  dan masih banyak faktor lainnya.

Faktor pendidikan yang kurang memadai menyebabkan seseorang terpaksa atau memilih menjadi pengangguran. Bisa kita lihat bahwa untuk saat ini, mayoritas perusaahaan kecil (rumahan) sampai perusahaan besar (seperti PT) hanya mau menerima  karyawan yang lulus pada jenjang pendidikan minimal SMA. Lalu bagaimana nasib masyarakat yang putus sekolah saat masih duduk di bangku SMP bahkan SD?

Keberadaan pengangguran sangat di pengaruhi oleh tingkat pendidikan. Dengan memiliki pendidikan yang baik, seseorang akan mempunyai motivasi, soft skill, serta agresitifitas yang tinggi dalam pencarian kerja. Dan para pencari kerja lebih dominan meilirik hal tersebut.  

Walaupun beberapa perusahaan tidak memandang status pendidikan karyawannya, tetapi pasti akan ada kejenjangan sosial antara karyawan yang memiliki tingkat pendidikan tinggi dengan karyawan yang pendidikannya masih rendah. Bukan hanya dari segi pemberian upah tetapi juga karyawan yang memiliki pendidikan rendah akan merasa minder kepada teman-temannya yang beprndidikan tinggi.

Dalam permasalahan di faktor pendidikan yang kurang memadai ini, pemerintah Kabupaten Jember harus siap tanggap mengatasi anak-anak yang kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yng lebih tinggi, atau bahkan masyarakat yang pernah putus sekolah agar bisa mendapatkan kesempatan untuk mengenyam pendidikan kembali, setidaknya untuk edukasi penanaman modal pikiran di dalam dunia pekerjaan. Dengan terbentuknya sumber daya alam manusia yang memiliki kualitas memadai, tingkat pengangguran di Kabupaten Jember akan berkurang.

Faktor lainnya adalah proses mencari kerja. Dunia pekerjaan akan menghasilkan angkatan baru dari tahun ke tahun untuk ikut di dalam proses mencari pekerjaan tersebut. Peralihan dari siswa atau mahasiswa menjadi seorang pekerja semakin tahun pasti akan semakin meningkat.  Hal itu menyebabkan persaingan antara angkatan pekerja baru dengan angkatan  kerja pada masa sebelumnya yang masih belum terserap karena terbatasnya lapangan pekerjaan yang teredia. 

Persaingan tersebut pastinya akan semakin ketat dengan munculnya angkatan kerja yang baru. Terlebih lagi jika peningkatan angkatan pekerja baru ini tidak diimbangi dengan pertumbuhan lapangan kerja. Sedangkan perusahaan sebagai penawar pekerjaan juga memiliki indikator sendiri untuk memilih karyawan terbaiknya. Jika pencari kerja tidak dapat memenuhi indikator atau standar dari perusahaan yang bersangkutan, maka perjuangan mencari kerja akan berujung kegagalan. Sehingga hal itu menyebabkan seseorang menjadi pengangguran.

Pemerintah Kabupaten Jember hendaknya juga ikut andil dalam hal ini. Caranya antara lain ialah pemberian bantuan dana UMKM kepada masyarakat yang belum memiliki modal dan kesempatan bekerja di perusahaan lain. Dengan ini, masyarakat yang awalnya menganggur dapat menghasilkan keuntungan lewat usaha kecil yang mereka bangun sendiri dengan bantuan pemerintah Kabupaten Jember. Jika perusahaan kecil tersebut menjadi sukses, maka nantinya hal itu akan menciptakan lapangan kerja baru bagi para pencari kerja yang lain. 

Selain itu pemerintah Kabupaten Jember  juga bisa menjalin kerja sama dengan perusahaan besar swasta untuk menyediakan lapangan kerja baru yang lebih luas. Bentuk kerja samanya dapat dalam bentuk pembangunan gudang, pabrik, ataupun kantor baru yang dimodali oleh pemerintah Kabupaten Jember dan perusahaan yang hendak bekerja sama. Masyarakat juga diberikan edukasi untuk tidak hanya mau bekerja di kantoran saja, tetapi juga harus bersedia bekerja di sektor pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, dan berbagai pekerjaan lain yang dapat memberikan penghasilan kepada masyarakat Kabupaten Jember tanpa harus menjadi pengangguran.

Dampak dari peningkatan jumlah pengangguran di Kabupaten Jember juga akan meningkatkan angka kemiskinan yang ada. Akan banyak masyarakat yang luntang lantung menjadi gelandangan karena tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Sehingga beberapa dari mereka terpaksa memilih bermata pencaharian sebagai  pengemis.

Banyak sekali  masyarakat Jember yang memilih menjadi pengemis demi mencukupi kebutuhan sehari-harinya. Mengemis di lampu merah, tempat ibadah, wilayah pendidikan,  tempat hiburan (seperti taman, kafe, dan alun alun) , serta diberbagai tempat lainnya. Hal itu tentunya sangat mengganggu aktifitas masyarakat Jember lainnya yang ingin beribadah, menganggu lalu lintas kendaraan di lampu merah, mengganggu aktifitas pendidikn, juga menganggu masyarakat yang hendak berlibur di tempat hiburan. 

Selain menjadi pengemis, masyarakat yang pengangguran juga bisa terpaksa melakukan tindak kriminal seperti pencurian, penculikan, hingga pembunuhan. Hal ini pastinya kan sangat merugikan Kabupaten Jember  dalam aspek apapun. Jika semua hal itu terjadi maka kehidupan masyarakat tidak akan sejahtera, kemiskinan akan terus meningkat,serta perekonomian Kabupaten Jember akan merosot seiring berjalannya waktu.

Faktor-faktor penyebab pengangguran yang ada harus bisa diatasi oleh pemerintah Kabupaten Jember dan masyarakat Jember sendiri. Karena semakin meningkatnya jumlah penduduk yang menjadi pengangguran, maka perekonomian Kabupaten Jember akan mengalami penurunan yang cukup signifikan. Sumber daya manusia yang tidak produktif menjadi hal utama yang dapat membuat anjlok bahkan menjatuhkan perekonomian Jember di masa yang akan datang. 

Banyak upaya-upaya dapat dilakukan dalam menjauhkan masyarakat dari pandangan untuk menjadi seorang pengangguran. Masyarakat harus berupaya lebih giat dalam mendapatkan pekerjaan entah bergabung menjadi perusahaan atau membuat usaha itu sendiri. Selain itu masyarakat juga harus menanamkan pola pikir yang berkualitas untuk menghindarkan diri dari pengangguran. 

Pemerintahpun harus memiliki upaya dalam menyediakan lapangan kerja yang seluas-luasnya melalui program yang dapat menyerap banyak tenaga kerja agar tingkat penganguran di Kabupaten Jember berkurang. Dengan berbagai upaya dari pemerintah dan masyarakat itulah ekonomi Kabupaten Jember tidak akan pernah anjlok, bahkan diharapkan akan mengalami peningkatan yang pesat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun