Mohon tunggu...
Nadia Muntaza_PWK_Unej
Nadia Muntaza_PWK_Unej Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

menggambar, mendengarakn musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengangguran Bisa Sebabkan Perekonomian Kabupaten Jember Anjlok jika Tidak Segera Ditangani

21 September 2022   16:10 Diperbarui: 21 September 2022   17:01 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pemerintah Kabupaten Jember hendaknya juga ikut andil dalam hal ini. Caranya antara lain ialah pemberian bantuan dana UMKM kepada masyarakat yang belum memiliki modal dan kesempatan bekerja di perusahaan lain. Dengan ini, masyarakat yang awalnya menganggur dapat menghasilkan keuntungan lewat usaha kecil yang mereka bangun sendiri dengan bantuan pemerintah Kabupaten Jember. Jika perusahaan kecil tersebut menjadi sukses, maka nantinya hal itu akan menciptakan lapangan kerja baru bagi para pencari kerja yang lain. 

Selain itu pemerintah Kabupaten Jember  juga bisa menjalin kerja sama dengan perusahaan besar swasta untuk menyediakan lapangan kerja baru yang lebih luas. Bentuk kerja samanya dapat dalam bentuk pembangunan gudang, pabrik, ataupun kantor baru yang dimodali oleh pemerintah Kabupaten Jember dan perusahaan yang hendak bekerja sama. Masyarakat juga diberikan edukasi untuk tidak hanya mau bekerja di kantoran saja, tetapi juga harus bersedia bekerja di sektor pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, dan berbagai pekerjaan lain yang dapat memberikan penghasilan kepada masyarakat Kabupaten Jember tanpa harus menjadi pengangguran.

Dampak dari peningkatan jumlah pengangguran di Kabupaten Jember juga akan meningkatkan angka kemiskinan yang ada. Akan banyak masyarakat yang luntang lantung menjadi gelandangan karena tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Sehingga beberapa dari mereka terpaksa memilih bermata pencaharian sebagai  pengemis.

Banyak sekali  masyarakat Jember yang memilih menjadi pengemis demi mencukupi kebutuhan sehari-harinya. Mengemis di lampu merah, tempat ibadah, wilayah pendidikan,  tempat hiburan (seperti taman, kafe, dan alun alun) , serta diberbagai tempat lainnya. Hal itu tentunya sangat mengganggu aktifitas masyarakat Jember lainnya yang ingin beribadah, menganggu lalu lintas kendaraan di lampu merah, mengganggu aktifitas pendidikn, juga menganggu masyarakat yang hendak berlibur di tempat hiburan. 

Selain menjadi pengemis, masyarakat yang pengangguran juga bisa terpaksa melakukan tindak kriminal seperti pencurian, penculikan, hingga pembunuhan. Hal ini pastinya kan sangat merugikan Kabupaten Jember  dalam aspek apapun. Jika semua hal itu terjadi maka kehidupan masyarakat tidak akan sejahtera, kemiskinan akan terus meningkat,serta perekonomian Kabupaten Jember akan merosot seiring berjalannya waktu.

Faktor-faktor penyebab pengangguran yang ada harus bisa diatasi oleh pemerintah Kabupaten Jember dan masyarakat Jember sendiri. Karena semakin meningkatnya jumlah penduduk yang menjadi pengangguran, maka perekonomian Kabupaten Jember akan mengalami penurunan yang cukup signifikan. Sumber daya manusia yang tidak produktif menjadi hal utama yang dapat membuat anjlok bahkan menjatuhkan perekonomian Jember di masa yang akan datang. 

Banyak upaya-upaya dapat dilakukan dalam menjauhkan masyarakat dari pandangan untuk menjadi seorang pengangguran. Masyarakat harus berupaya lebih giat dalam mendapatkan pekerjaan entah bergabung menjadi perusahaan atau membuat usaha itu sendiri. Selain itu masyarakat juga harus menanamkan pola pikir yang berkualitas untuk menghindarkan diri dari pengangguran. 

Pemerintahpun harus memiliki upaya dalam menyediakan lapangan kerja yang seluas-luasnya melalui program yang dapat menyerap banyak tenaga kerja agar tingkat penganguran di Kabupaten Jember berkurang. Dengan berbagai upaya dari pemerintah dan masyarakat itulah ekonomi Kabupaten Jember tidak akan pernah anjlok, bahkan diharapkan akan mengalami peningkatan yang pesat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun