Mohon tunggu...
Nadia PutriAlzahra
Nadia PutriAlzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Manajemen Industri Katering 2019 Universitas Pendidikan Indonesia

Mahasiswa Jurusan Manajemen Industri Katering 2019 Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Tematik UPI 2022: Pemanfaatan Lahan Kecil, Kreativitas, dan Inovasi Melalui Vertical Garden

16 Agustus 2022   15:23 Diperbarui: 16 Agustus 2022   15:32 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) kembali mengadakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata atau KKN dengan mengusung tema "Menguatkan dan Meningkatkan Program SDG's Desa dan Rekognisi MBKM Puspresnas Kemdikbudristek". 

Pada tema yang diusung kali ini, KKN Tematik UPI 2022 mengutamakan SDG's (Sustainable Development Goals). Program yang bertemakan "Peberdayaan Masyarakar Berbasis SDG's Desa dan MBKM" ini,  Universitas mengharapkan para mahasiswanya untuk dapat melakukan edukasi, sosialisasi, pendampingan dan pendataan terhadap poin-poin penting dalam Suistanable Development Goals (SDG's).

Perlu diketahui bahwa program KKN atau Kuliah Kerja Nyata yang diselenggarakan oleh Universitas Pendidikan Indonesia ini merupakan salah satu mata kuliah wajib di kontrak oleh seluruh Mahasiswanya, hal ini bertujuan untuk memenuhi salah satu poin dari Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian pada masyarakat.

Salah satu kelompok dari KKN Tematik UPI 2022 yaitu Kelompok 9, mengambil tema "Desa Infrastruktur dan Inovasi Sesuai Kebutuhan" dan bekerja sama dengan Kelurahan Gegerkalong, lebih tepatnya di wilayah RW 01 Kelurahan Gegerkalong untuk menjadi sasaran utama dalam menjalankan rangkaian program kerja KKN. 

Salah satu program kerja nya adalah Memanfaatkan Lahan yang Ada, Kreativitas dan Inovasi melalui Vertical Garden. Mahasiswa melihat bahwa disekitaran jalan RW 01 Kelurahan Gegerkalong masih banyak lahan kecil dan kosong dan terlihat kurang rapih dengan tanaman yang mulai layu dan kering. 

Vertical Garden adalah hal yang cukup kreatif dan inovatif sehingga membuat para Mahasiswa tergerak untuk  mengaplikasikan nya di lahan tersebut.

Dokpri
Dokpri

Vertical garden atau biasa disebut dengan kebun vertikal merupakan salah satu metode bercocok tanam dengan media yang sempit dan terbatas menggunakan dinding atau ruang secara vertikal (Murti, 2021). 

Kelompok kami memanfaatkan lahan vertikal yang ada di depan kantor RW 01 Kelurahan Gegerkalong dan sedikit lahan kosong yang berada di pinggir belokan jalan samping kantor RW 01 Kelurahan Gegerkalong.

Untuk lahan vertikal yang berada di depan kantor RW 01 menggunakan sistem penanaman living wall. Sistem penanaman living wall ini menggunakan dinding yang diberi media tanam untuk tumbuh tanaman. Pada sistem ini menggunakan rangka (frame) yang dipasang di depan kantor RW 01 sebagai media untuk menyimpan pot tanaman. 

Media tanamnya menggunakan tanah yang dicampur dengan pupuk kandang. Tanaman-tanaman yang ditanam dengan sistem living wall ini diantaranya akasia, adam eva, alokasia, wijayakusuma, dan lain-lain.

Dokpri
Dokpri

Vertical garden pada lahan kosong yang berada di samping kantor RW menggunakan sistem penanaman green facade yang memanfaatkan media dinding untuk ditumbuhi tanaman merambat. Sistem ini menggunakan kawat yang dipasang menjaring sebagai tempat tumbuh tanaman merambat. 

Selain tanaman merambat, lahan kosong ini ditanami dengan tanaman-tanaman lain seperti adam eva, sri rejeki, philodendron, dan peporemia agar menjadi taman hijau di sudut jalan.

Dokpri
Dokpri

Kegiatan ini bertujuan untuk membuka sedikit lahan hijau di pinggir jalan agar terlihat lebih asri. Adanya vertical garden ini menjadikan tanaman yang berada pada pagar tralis dapat menerima sinar matahari lebih banyak sehingga meningkatkan sirkulasi udara lingkungan. 

Selain itu, vertical garden dapat menambah lingkungan menjadi hijau dan terlihat estetik sehingga enak dipandang oleh masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun