Suatu hari, ketika Pak Pilkington, sang pemilik peternakan tetangga dating dan bertemu dengan Napoleon, para binatang melihatnya. Pak Pilkington dan Napoleon bersulang sambil bermain kartu, kemudian perkelahian hebat terjadi. Tidak lain penyebabnya adalah mereka berdua sama-sama punya kartu as sekop. Para binatang berbalik, memandangi perkelahian babi dan manusia, namun mustahil membedakan mana yang satu dan mana yang lain.
.....
Kisah dalam Animal Farm berakhir. Binatang jadi abu manusia jadi arang. Kekuasaan yang tiran tidak bisa dihilangkan. Novel gaya satire ini ditulis Orwell pada masa perang dunia kedua sebagai ejekan atas Uni Soviet. Meski begitu, bagi masyarakat sosialis penganut paham Marxisme, sampai kapanpun novel ini merupakan bentuk penggambaran kekacauan pemerintahan. Negara binatang yang tadinya berusaha menciptakan kesetaraan menjadi kacau. Novel ini sekaligus memberi tahu bahwa bentuk masyarakat yang ideal belum atau tidak  akan pernah tercapai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H