Mohon tunggu...
Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Mohon Tunggu... Freelancer - Menulislah seperti dirimu sendiri

We don't know what we don't know

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Dalam Renungan Binatang Proletar

13 Juli 2017   09:55 Diperbarui: 13 Juli 2017   10:10 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Suatu hari, ketika Pak Pilkington, sang pemilik peternakan tetangga dating dan bertemu dengan Napoleon, para binatang melihatnya. Pak Pilkington dan Napoleon bersulang sambil bermain kartu, kemudian perkelahian hebat terjadi. Tidak lain penyebabnya adalah mereka berdua sama-sama punya kartu as sekop. Para binatang berbalik, memandangi perkelahian babi dan manusia, namun mustahil membedakan mana yang satu dan mana yang lain.

.....

Kisah dalam Animal Farm berakhir. Binatang jadi abu manusia jadi arang. Kekuasaan yang tiran tidak bisa dihilangkan. Novel gaya satire ini ditulis Orwell pada masa perang dunia kedua sebagai ejekan atas Uni Soviet. Meski begitu, bagi masyarakat sosialis penganut paham Marxisme, sampai kapanpun novel ini merupakan bentuk penggambaran kekacauan pemerintahan. Negara binatang yang tadinya berusaha menciptakan kesetaraan menjadi kacau. Novel ini sekaligus memberi tahu bahwa bentuk masyarakat yang ideal belum atau tidak  akan pernah tercapai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun