Mohon tunggu...
Nadia Luluk
Nadia Luluk Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

http://profile.yahoo.com/IZSUIXLPBKTW44DLAOGYRPCIVI/ https://profile.live.com/P.mvc#!/cid-eed002678bf3cc65/ http://www.goodreads.com/user/show/14276473-nadia-luluk http://www.facebook.com/nadia.luluk

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ternyata KTP dan DPS Tidak Berlaku sebagai Hak Pilih

10 April 2014   11:25 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:50 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kisah teman dari kota tegal

dia sangat mengidolakan salah seorang capres ' sebelumnya telah terdaftar sebagai calon pemilih sementara(CPS),di TPS 3 kelurahan salaman mloyo,semarang barat kota semarang.dan dia ingin sekali menyumbangkan suaranya sebagai hak pilih di pilek,tapi ternyata setelah sampai di tempat TPS di tolak karena tidak terdaftar sebagai pemilih tetap(DPT)ketua Tempat pemungutan Suara (TPS) menyuruh lapor ke kelurahan untuk minta pengantar,sesampai di kelurahan tetap tidak bisa dan kelurahan tidak mau mengeluarkan pengantar karena bukan kapasitasnya,lebih lanjut seharusnya dua hari sebelum hari H lapor untuk mendapatkan hak pilih tetap,itupun harus bawa buktu pindah dari tegal ke semarang,WAH sedemikian rumitnya,ahirnya dari pihak kelurahan menelpon ketua panitia penylenggara pemilu di kelurahan salaman mloyo,tp hpnya tidak aktif,kemudian mencoba telepon wakilnya ternyata gak aktif juga,hingga tiga orang  panitia penylenggara pileg di hubungi tiga tiganya hp gak aktif,yang gak habis pikir kok mereka meninggalkan tempat di mana mereka punya tanggung jawab,sebagai penyelenggara?ahirnya pihak kelurahan memberi pilihan mau nunggu apa golput,jika nunggu yang di tunggu saja orangnya gak tau ,mau golput sayang...sementara mereka2 yang di kelurahan lagi sibuk makan karena makanan melimpah ruah hanya untuk mereka teman tidak di tawari,padahal haus juga katanya,...meninggalkan kelurahan balik ke TPS ternyata sama lagi sibuk makan,..mungkin karena pencoblos sudah habis,..dengan sangat kecewa teman saya pulang karena tidak di beri hak nyoblos,..dalam hati sialan ternyata KTP dan DPS tak cukup bukti untuk mengambil hak pilih,...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun