Lingkungan hijau adalah lahan terbuka yang ditanami oleh berbagai macam vegetasi sehingga air hujan dapat terserap kembali ke dalam tanah. Lingkungan hijau berperan penting sebagai penyeimbang ekosistem di sebuah wilayah khususnya  perkotaan yang rentan terhadap berbagai macam polusi. Undang-Undang (UU) Nomor 26 Tahun 2007 menyatakan bahwa 30% wilayah di perkotaan harus berupa ruang terbuka hijau. Hal ini menandakan betapa pentingnya lingkungan hijau bagi masyarakat perkotaan itu sendiri. Karena sesungguhnya manusia merupakan bagian dari alam.  Manfaat dari lingkungan hijau antara lain mengurangi polusi udara, rumah bagi makhluk hidup lainnya, menjaga kualitas air tanah, dan mengontrol suhu udara.
Bagi mahasiswa, lingkungan hijau  berperan penting untuk kelangsungan proses belajar mengajar di kampus. Kebutuhan lingkungan hijau yang memadai dapat meningkatkan kenyamanan mahasiswa dalam kegiatan-kegiatan mereka seperti berkumpul, belajar, berdiskusi, mengadakan event, dan lain sebagainya.  Selain itu, lingkungan hijau juga menjadi penyedia oksigen dan penyerap polusi udara sehingga kampus menjadi asri dan suhu udara cenderung stabil. Lingkungan yang asri dan sejuk berdampak pada kestabilan kesehatan mental dan peningkatan kognitif para penghuninya. Lingkungan yang asri menandakan pihak kampus peduli dengan prinsip-prinsip keberlanjutan pada Sustainable Development Goals (SDGs). Indikator keberhasilan kampus dalam menerapkan prinsip-prinsip  keberlanjutan adalah memanfaatkan teknologi terbarukan, pengelolaan air tanah yang baik, pengolahan limbah yang benar, penggunaan transportasi minim emisi, dan riset keberlanjutan.
Sebaliknya, apabila kampus tidak menyediakan ruang terbuka hijau yang cukup bagi mahasiswanya, lingkungan kampus cenderung gersang dan tidak nyaman ditempati. Hal tersebut juga berdampak pada ketidakseimbangan ekosistem yang ada. Oleh karena itu, penyediaan ruang terbuka hijau sangat penting. Kampus yanng baik selalu berusaha menyediakan fasilitas terbaik bagi mahasiswanya seperti ruang terbuka hijau yang cukup.
Beberapa hal yang dapat diterapkan mahasiswa untuk mendukung keberlanjutan lingkungan hijau adalah dengan menjaga kebersihan, melakukan reboisasi seperti hutan vertikal, dan menciptakan inovasi untuk keberlanjutan lingkungan hijau dengan memanfaatkan perkembangan teknologi. Mahasiswa adalah agent of change yang dapat menjadi penggerak dalam hal memanfaatkan teknologi untuk menyuarakan kelestarian lingkungan hijau. Jika ide-ide cemerlang para mahasiswa disatukan niscaya mungkin bisa mengatasi permasalahan lingkungan yang ada di sekitar masyarakat.
Referensi:Â
Anonim. (Tanpa Tahun). 25 Manfaat Penghijauan Bagi Lingkungan Manusia. https://manfaat.co.id/25-manfaat-penghijauan-bagi-lingkungan-manusia diakses pada 21 Desember 2024.Â
Irma. (2024). Daftar Universitas Terbaik dalam Keberlanjutan, Peringkat UI Green Metric 2024. https://www.goodnewsfromindonesia.id/2024/12/19/daftar-universitas-terbaik-dalam-keberlanjutan-peringkat-ui-greenmetric-2024 diases pada 21 Desember 2024.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H