1. Teori Perkembangan Sosial Vygotsky: Vygotsky menekankan bahwa pembelajaran terjadi dalam konteks sosial. Konsep ZPD menunjukkan bahwa dukungan dari orang dewasa atau teman sebaya dapat mempercepat pembelajaran anak. Ini relevan dalam SEL, di mana dukungan dan umpan balik dari lingkungan sosial membantu individu mengembangkan keterampilan emosional dan sosial.
2. Teori Sosial-Kognitif Bandura: Bandura menggarisbawahi pentingnya pembelajaran observasional, di mana individu mempelajari perilaku dari orang lain melalui model atau panutan. Dalam SEL, pembelajaran observasional terjadi ketika anak melihat bagaimana orang dewasa atau teman sebaya mengelola emosi dan menyelesaikan konflik.
3. Teori Regulasi Emosi Gross: Teori ini menjelaskan bagaimana individu mengatur emosi melalui proses seperti pengenalan, evaluasi, dan respons terhadap emosi. Regulasi emosi merupakan inti dari banyak kompetensi SEL, seperti pengelolaan diri dan kesadaran sosial.
Penerapan SEL dalam Pendidikan
CASEL merekomendasikan implementasi SEL secara menyeluruh di sekolah melalui integrasi kurikulum, lingkungan sekolah yang mendukung, dan keterlibatan keluarga. Penelitian menunjukkan bahwa penerapan SEL meningkatkan prestasi akademik, mengurangi perilaku bermasalah, dan memperkuat kesejahteraan emosional.
Selain itu, pendekatan berbasis SEL dapat diterapkan tidak hanya di dalam kelas tetapi juga melalui kegiatan ekstrakurikuler. Melalui kegiatan seperti kelompok diskusi, program mentor, atau aktivitas seni, siswa mendapatkan kesempatan untuk mengasah keterampilan sosial dan emosional dalam konteks yang relevan. Pendekatan ini memperkaya pengalaman belajar, mempererat hubungan antar siswa, dan membangun rasa saling menghargai.
Pendekatan berbasis teori sosial-emosional memastikan bahwa program SEL relevan secara budaya dan mendukung kebutuhan siswa secara holistik. Dengan menggunakan pendekatan ini, siswa tidak hanya belajar keterampilan emosional tetapi juga menghubungkannya dengan konteks sosial, sehingga menciptakan komunitas pembelajar yang saling mendukung.
Kesimpulan
Pembelajaran sosial-emosional (SEL) memainkan peran penting dalam mendukung perkembangan individu yang seimbang secara emosional, sosial, dan akademik. Didukung oleh teori sosial-emosional seperti teori Vygotsky, Bandura, dan Gross, kerangka kerja CASEL menyediakan panduan yang komprehensif untuk mengembangkan kompetensi sosial-emosional.
Penerapan SEL di sekolah bukan hanya langkah strategis untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan suportif, tetapi juga menjadi investasi untuk membangun generasi yang lebih adaptif, empatik, dan siap menghadapi tantangan masa depan. Dengan terus mempromosikan program berbasis SEL, pendidikan dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan, tidak hanya untuk siswa tetapi juga untuk masyarakat secara keseluruhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H