Contoh:
Orang tua yang menghukum anak tanpa menjelaskan alasan di balik aturan tertentu.
3. Pola Asuh Permisif
Pola asuh permisif memberikan kebebasan yang sangat luas kepada anak tanpa memberikan batasan yang jelas. Orang tua cenderung terlalu memanjakan anak dan menghindari konflik.
Dampak Negatif:
Anak yang diasuh secara permisif sering kali kurang disiplin, tidak mampu mengontrol emosi, serta kesulitan dalam menghormati aturan sosial.
Contoh:
Orang tua yang selalu mengizinkan anak melakukan apa saja meskipun perilaku tersebut tidak tepat.
4. Pola Asuh Tidak Peduli (Neglectful)
Dalam pola asuh ini, orang tua cenderung mengabaikan kebutuhan emosional dan fisik anak. Hubungan antara orang tua dan anak menjadi minim, sehingga anak merasa tidak dicintai atau dihargai.
Dampak Negatif:
Anak yang diasuh dengan cara ini cenderung memiliki masalah emosi, seperti depresi, kecemasan, atau agresivitas. Mereka juga kurang terampil dalam membangun hubungan sosial.
Contoh:
Orang tua yang terlalu sibuk bekerja hingga tidak memberikan perhatian terhadap kebutuhan anak.
Pengaruh Pola Asuh terhadap Perkembangan Sosial Emosional
Pola asuh orang tua memberikan pengaruh yang besar terhadap perkembangan sosial emosional anak. Berikut beberapa aspek yang dipengaruhi:
1. Kemampuan Mengelola Emosi
Anak belajar mengenali dan mengelola emosinya dari cara orang tua merespons kebutuhan mereka. Pola asuh yang penuh kasih sayang mendorong anak untuk mengembangkan kemampuan mengontrol emosi dengan baik.
2. Keterampilan Sosial
Interaksi yang hangat antara orang tua dan anak mengajarkan anak tentang empati, kerja sama, dan cara menghadapi konflik. Anak yang merasa didukung cenderung lebih mudah menjalin hubungan sosial yang sehat.