Mohon tunggu...
Nadiah nofri yani
Nadiah nofri yani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa S-1 Farmasi Universitas Muhammadiyah A.R Fachruddin

Don't have a good dreams just sleep well.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengusai Penulisan Kutipan: Jenis, Fungsi, dan Aturannya

9 Desember 2024   18:15 Diperbarui: 9 Desember 2024   21:41 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kutipan merupakan elemen penting dalam penulisan karya ilmiah, artikel, atau tulisan lainnya. Kutipan digunakan untuk memperkuat argumen, memberikan bukti, atau memperluas wawasan pembaca melalui informasi dari sumber terpercaya. Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian kutipan, fungsi penggunaannya, serta perbedaan dalam penulisan sumber kutipan berdasarkan jumlah penulis dan posisi kutipan dalam teks.

Pengertian Kutipan Langsung dan Tidak Langsung

Kutipan adalah pengambilan ide, pendapat, atau informasi dari sumber tertentu untuk dimasukkan ke dalam sebuah tulisan. Secara umum, kutipan dibagi menjadi dua jenis:

1. Kutipan Langsung

Kutipan langsung adalah kutipan yang diambil secara verbatim atau persis seperti yang tertulis dalam sumber aslinya. Biasanya, kutipan ini ditandai dengan penggunaan tanda kutip ("") untuk menunjukkan bahwa teks tersebut berasal dari sumber lain. Seperti yang dijelaskan oleh Tarigan (2009), "Kutipan langsung adalah pengambilan teks asli tanpa perubahan sedikit pun."

2. Kutipan Tidak Langsung

Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang disampaikan dengan cara parafrase, yaitu mengubah susunan kalimat dari sumber aslinya tanpa menghilangkan makna atau informasi yang terkandung. Menurut Alwi dkk. (2014), "Kutipan tidak langsung menyajikan ide atau gagasan penulis dalam bentuk parafrase yang disesuaikan dengan gaya bahasa penulis."

Fungsi dan Tujuan Kutipan

Kutipan memiliki beberapa fungsi dan tujuan penting dalam penulisan:

1. Memberikan Bukti

Kutipan digunakan untuk mendukung argumen atau pendapat penulis dengan informasi atau data dari sumber terpercaya.

2. Menghindari Plagiarisme

Dengan mencantumkan kutipan, penulis menghargai karya orang lain dan terhindar dari tuduhan plagiarisme.

3. Meningkatkan Kredibilitas Tulisan

Kutipan dari sumber terpercaya dapat menambah kepercayaan pembaca terhadap kualitas tulisan.

4. Memperluas Wawasan

Kutipan membantu pembaca mendapatkan pandangan yang lebih luas dari berbagai sudut pandang.

Perbedaan Penulisan Sumber Kutipan Berdasarkan Jumlah Penulis

Dalam penulisan sumber kutipan, jumlah penulis memengaruhi format yang digunakan:

1. Satu Penulis

Jika sumber memiliki satu penulis, nama penulis dan tahun penerbitan cukup disebutkan. Contoh:

Di awal kalimat: Menurut Keraf (2004), paragraf adalah sekumpulan kalimat yang saling berkaitan.

Di akhir kalimat: Paragraf adalah sekumpulan kalimat yang saling berkaitan (Keraf, 2004).

2. Tiga Penulis

Jika sumber memiliki tiga penulis, semua nama penulis dicantumkan pada kutipan pertama. Kutipan berikutnya cukup menyebutkan nama pertama diikuti "dkk." atau et al. Contoh:

Kutipan pertama: Menurut Alwi, Hasan, dan Sugono (2014), tata bahasa memiliki peran penting.

Kutipan berikutnya: Tata bahasa memiliki peran penting (Alwi dkk., 2014).

Perbedaan Penulisan Sumber Kutipan di Depan dan Belakang

1. Di Depan Kutipan

Jika sumber disebutkan di awal, nama penulis diikuti tahun penerbitan ditempatkan sebelum kutipan. Contoh:

Menurut Tarigan (2009), "Setiap paragraf memiliki gagasan pokok yang dapat dipahami tanpa harus bergantung pada paragraf lain."

2. Di Belakang Kutipan

Jika sumber disebutkan di akhir, nama penulis dan tahun penerbitan ditulis dalam tanda kurung. Contoh:

"Setiap paragraf memiliki gagasan pokok yang dapat dipahami tanpa harus bergantung pada paragraf lain" (Tarigan, 2009).

Kesimpulan

Kutipan adalah elemen penting dalam penulisan ilmiah maupun nonilmiah. Dengan memahami jenis-jenis kutipan, fungsi, dan cara penulisan sumbernya, penulis dapat menyajikan informasi yang akurat, menghargai sumber asli, dan meningkatkan kualitas tulisannya.

Referensi

1. Alwi, Hasan, dkk. (2014). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

2. Keraf, Gorys. (2004). Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

3. Tarigan, Henry Guntur. (2009). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Hantu Pocong Lembang, Hiburan Siang di Jalan Macet!

7 bulan yang lalu
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun