Â
        Â
Untuk menghindari rasa bosan, di tengah-tengah kegiatan para siswa diberikan ice breaking berupa tepuk semangat, dan lain-lain. Mengingat para siswa yang rata-rata berusia tujuh sampai delapan tahun ini mudah merasa bosan sehingga dalam pelaksanaan program sosialisasi sering terjadi iklim belajar yang kurang kondusif.Â
Hal ini juga diatasi dengan adanya mobilisasi dari pembelajaran tersebut. Misalnya, mempersilakan siswa ke depan kelas untuk menyampaikan sesuatu, diskusi kelompok di luar meja, bermain games, dan lain-lain.
 Permainan juga dilakukan pada akhir program yaitu "pesan berantai". Tujuh orang siswa dipilih secara acak untuk berbaris di depan kelas. Orang pertama diberikan kalimat yang harus dibisikkan pada orang kedua sampai orang terakhir.Â
Kemudian, orang terakhir menuliskan kalimat tersebut di papan tulis. Selain itu, reward juga disediakan untuk para siswa yang aktif memberikan pertanyaan, berani berpendapat, menyebutkan perkalian, dan lain sebagainya. Dengan cara ini, siswa terlihat sangat antusias mengikuti proses pembelajaran. Mereka terdorong untuk terus aktif dan berpikir.
Â
Kegiatan terakhir pada program ini adalah memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mengekspresikan perasaannya selama rangkaian belajar yang saya terapkan dengan menulis kesan pesan pada selembar kertas. Hal ini juga untuk melihat perkembangan kemampuan menulis setiap siswa setelah dilaksanakan sosialisasi calistung.Â
Melalui kertas tersebut, para siswa mengaku sangat senang selama pelaksanaan program, motivasi untuk mengasah kemampuan membaca, menulis dan berhitung meningkat, serta pembelajaran tidak membosankan karena diselingi dengan permainan edukatif.