Mohon tunggu...
Nadiah Nur Choiriah
Nadiah Nur Choiriah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hobi traveling

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Goa Tabuhan: Keajaiban Alam Pacitan yang Menyajikan Musik dari Batu

31 Januari 2025   22:54 Diperbarui: 31 Januari 2025   22:59 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Goa Tabuhan Pacitan dengan keindahan stalaktit dan cahaya yang memukau (Sumber: Dokumen Pribadi)

Pacitan, 31 Januari 2025 – Goa Tabuhan yang terletak di Desa Wareng, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan, merupakan salah satu destinasi wisata unik di Jawa Timur. Goa ini tidak hanya menyuguhkan keindahan stalaktit dan stalagmit, tetapi juga fenomena alam langka, yaitu bebatuannya yang dapat menghasilkan bunyi menyerupai gamelan ketika dipukul. 

Goa yang memiliki panjang sekitar 100 meter ini berada di kawasan karst khas Pacitan, yang dikenal sebagai "Kota Seribu Goa." Fenomena akustik yang terdapat di dalamnya menjadikan Goa Tabuhan berbeda dari goa-goa lainnya di Indonesia. 

Fenomena Akustik Goa Tabuhan 

Nama "Tabuhan" diberikan karena adanya bebatuan yang mengeluarkan bunyi khas saat dipukul. Beberapa stalaktit dan stalagmit dengan kepadatan serta ukuran tertentu mampu menghasilkan nada menyerupai alat musik tradisional gamelan. 

Pemandu wisata setempat sering kali mendemonstrasikan tabuhan ini kepada wisatawan, menciptakan alunan musik alami yang semakin menambah daya tarik gua. Bahkan, beberapa seniman tradisional pernah menggelar pertunjukan di dalamnya dengan memanfaatkan bebatuan sebagai instrumen utama. 

Menurut salah satu pemandu wisata di Goa Tabuhan, banyak pengunjung yang terkejut ketika pertama kali mendengar bunyi batuan tersebut. "Mereka tidak menyangka bahwa batu alam bisa menghasilkan suara yang mirip gamelan," ujarnya. 

Sejarah dan Mitos Goa Tabuhan 

Selain keunikan geologisnya, Goa Tabuhan juga memiliki nilai sejarah yang erat kaitannya dengan perjuangan Pangeran Diponegoro. Konon, gua ini pernah dijadikan tempat pertapaan oleh sang pahlawan nasional selama masa perlawanan terhadap penjajahan Belanda. 

Kepercayaan masyarakat setempat juga menyebutkan bahwa goa ini memiliki nilai spiritual. Banyak orang datang untuk bertapa atau sekadar mencari ketenangan di dalamnya dengan harapan mendapatkan wangsit atau petunjuk dalam hidup. 

Keindahan Alam Goa Tabuhan 

Suasana di dalam Goa Tabuhan cukup sejuk dengan pencahayaan alami yang masuk melalui celah batuan. Stalaktit dan stalagmit yang terbentuk selama ribuan tahun menciptakan pemandangan eksotis yang memikat pengunjung. 

Bagian dalam goa memiliki ruang yang cukup luas dan sering digunakan sebagai tempat pertunjukan musik tabuhan batu. Suara yang dihasilkan dari bebatuan sering dikombinasikan dengan alat musik lain, menciptakan nuansa mistis yang khas dan memberikan pengalaman wisata yang berbeda. 

Akses dan Fasilitas Wisata 

Goa Tabuhan berjarak sekitar 30 kilometer dari pusat Kota Pacitan dan dapat dijangkau menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum. Akses jalan menuju lokasi cukup baik, meskipun terdapat beberapa jalur dengan tanjakan khas kawasan perbukitan karst. 

Untuk mendukung kenyamanan wisatawan, pengelola telah menyediakan berbagai fasilitas, seperti area parkir yang luas, warung makan yang menawarkan kuliner khas Pacitan, serta pemandu wisata yang siap memberikan informasi sejarah dan fenomena unik gua. Selain itu, tersedia penyewaan senter dan alat penerangan bagi pengunjung yang ingin mengeksplorasi lebih dalam, serta gazebo dan tempat istirahat di sekitar kawasan wisata. 

Harga tiket masuk ke Goa Tabuhan cukup terjangkau, berkisar antara Rp 5.000 hingga Rp 10.000 per orang, dengan biaya tambahan jika ingin menggunakan jasa pemandu wisata. 

Selain menikmati keunikan akustik goa, pengunjung juga dapat mengeksplorasi kawasan sekitar yang masih alami, termasuk panorama perbukitan karst khas Pacitan yang memanjakan mata. Goa Tabuhan menjadi salah satu destinasi unggulan bagi wisatawan yang ingin merasakan pengalaman wisata alam yang unik dan bernilai sejarah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Jalan Braga Bandung, Ketika Bebas Kendaraan!

7 bulan yang lalu
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun