Mohon tunggu...
nadia harefa
nadia harefa Mohon Tunggu... -

smar and fun

Selanjutnya

Tutup

Politik

Golkar Pecah Karena Koalisi Jokowi-JK?

11 Agustus 2014   22:59 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:48 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta - Ketum Partai Golkar Aburizal Bakrie dikabarkan sudah mencopot kader-kader pro Munas 2014 dari jabatannya. Tokoh senior Partai Golkar, Zainal Bintang menyebut Ical sudah menciptakan teror di tubuh partai berlambang beringin ini sehingga harus dilawan

Sumber: http://news.detik.com/pemilu2014/read/2014/08/10/161853/2658022/1562/senior-golkar-tindakan-ical-buat-teror-di-partai-harus-dilawan

Kabar Golkar akan bergabung ke dalam koalisi Jokowi-JK masih abu-abu karena terjadi perbedaan sikap pada kader Golkar. Ada yang memilih untuk tetap di Koalisi Merah Putih, ada juga yang menolak. Hal ini pun menjadi permasalahan yang serius di dalam tubuh Golkar sendiri, seperti pemecatan pada beberapa kader Golkar dari jabatannya.

Dikabarkan bahwa Ketum partai berlambang pohon beringin tersebut, Aburizal Bakrie telah memecat 8 kader dari jabatannya, yaitu Wakil Ketum Golkar, Agung Laksono, Yorrys Raweyai dan Indra Piliang. Alasannya adalah karena menolak untuk tetap berbagung ke dalam koalisi Merah Putih dan mendukung pelaksanaan Munas Oktober 2014. Kedua sikap tersebut dianggap oleh Ical (panggilan Aburizal Bakrie) sebagai pembangkangan.

Efek dari sikap Ical tersebut pun memunculkan beberapa tanggapan, salah satunya dari tokoh senior Partai Golkar, Zainal Bintang. Beliau mengatakan bahwa sikap Ical tersebut telah mencipatakan teror dan perpecahan di tubuh Partai Golkar yang harus dilawan.

Keadaan yang seperti itu membuat Golkar di ambang perpecahan. Untuk kesekian kalinya Golkar mengalami hal seperti ini yang disebabkan karena berbeda pendapat dalam mengambil sebuah keputusan.

Jika Golkar yang sedang mengalami perpecahan seperti ini akan bergabung ke dalam koalisi Jokowi-JK, dikhawatirkan akan berdampak juga pada koalisi Jokowi-JK seperti layaknya efek domino. Selain itu, image dari Golkar sebagai peninggalan Orde Baru juga akan memberikan dampak negatif terhadap koalisi Jokowi-JK.

Jadi, lebih baik jika koalisi Jokowi-JK tetap seperti yang sekarang karena komposisi koalisi yang terdiri dari PDI-P, Nasdem, PKB, Hanura, dan PKPI dirasa sudah cukup kuat untuk memimpin Indonesia lima tahun ke depan, yaitu dari 2014-2019.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun