Mohon tunggu...
Nadia GladisSeptiana
Nadia GladisSeptiana Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

trust the process

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Bermain pada Anak Usia Dini

5 November 2023   07:56 Diperbarui: 5 November 2023   08:02 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan matematika pada anak-anak usia dini merupakan bagian penting dalam pengembangan kemampuan matematika sejak dini. Anak-anak usia dini cenderung memiliki kemampuan belajar yang luar biasa, dan pendidikan yang tepat pada usia ini dapat membentuk dasar kuat untuk pemahaman matematika di masa depan. Akibatnya, pendekatan bermain dalam pengajaran matematika pada anak usia dini menjadi sangat relevan dan penting.

Oleh karena itu, pendekatan yang mendorong kreativitas, pemecahan masalah, dan eksplorasi menjadi sangat relevan dalam pengajaran matematika pada anak usia dini. Pemahaman yang lebih baik tentang pendekatan pengajaran ini memungkinkan guru dan pendidik memberikan pengalaman pendidikan yang lebih bermakna dan efektif bagi anak-anak usia dini.

Zoltan P. Dienes adalah seorang matematikawan yang berfokus pada pengajaran anak-anak. Teorinya didasarkan pada teori Piaget. Dia mengembangkan sistem berdasarkan anak-anak sehingga menarik bagi anak-anak yang mempelajari matematika. Dienes berpendapat bahwa matematika pada dasarnya adalah studi tentang struktur, memisahkan hubungan antara struktur, dan mengkategorikannya. Dienes berpendapat bahwa setiap konsep atau prinsip matematika yang dipresentasikan secara konkret akan dapat dipahami dengan baik. Ini berarti dalam pengajaran matematika, benda-benda atau objek permainan akan sangat penting jika dimanipulasi dengan baik.

Menurut Hetherington dan Park bermain memiliki tiga fungsi, yaitu (1) membantu perkembangan kognitif anak; bermain membantu mereka mempelajari hubungan, objek, dan waktu memecahkan masalah; (2) memajukan atau mempercepat perkembangan sosial anak, terutama dalam fantasi; bermain memainkan peran membantu anak belajar memahamai orang lain dan berlatih peran seolah-olah mereka semakin dewasa; dan (3) menyelesaikan masalah emosi dan emosional.

Namun, guru yang berkeinginan mengaplikasikan pendekatan bermain dalam pembelajaran matematika pada usia dini akan menghadapi sejumlah hambatan. Beberapa kendala yang mungkin dihadapi guru meliputi:

  • Keterbatasan Waktu: Guru mungkin merasa terbatas dalam menyiapkan permainan yang sesuai dengan materi pelajaran dalam waktu yang singkat.
  • Keterbatasan Sumber Daya: Keterbatasan sumber daya fisik dapat menjadi tantangan, di mana guru mungkin tidak memiliki akses ke sumber daya yang cukup untuk menciptakan permainan yang menarik dan efektif.
  • Keterbatasan Pengetahuan: Keahlian dalam merancang permainan efektif dan menarik untuk anak-anak usia dini mungkin menjadi kendala, karena tidak semua guru memiliki latar belakang pengetahuan dalam hal tersebut.

Pendekatan bermain merangsang motivasi intrinsik siswa. Mereka belajar karena dorongan keingintahuan dan menikmati proses pembelajaran, bukan hanya karena tekanan dari luar. Ini menghasilkan pembelajaran yang lebih berkesinambungan dan mendalam. Melalui bermain, siswa juga mengembangkan keterampilan sosial dan emosional. Mereka belajar berkolaborasi, berkomunikasi, dan berbagi dengan teman-teman mereka. Hal ini menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih bermakna dan memotivasi siswa untuk datang ke sekolah.

Guru yang berhasil dalam pengajaran prasekolah adalah mereka yang merancang pembelajaran berdasarkan kegiatan sehari-hari anak. Mereka mengintegrasikan unsur-unsur budaya, bahasa, serta gagasan dan metode matematika dalam pembelajaran. Selain itu, guru mampu menciptakan makna yang relevan dengan konteks dan memberikan peluang bagi anak-anak untuk aktif berpartisipasi. Guru juga berperan dalam membantu anak-anak dalam memahami pramatematika dan konsep matematika, serta dalam mengembangkan persepsi positif terhadap matematika dan diri mereka sendiri. Dengan menciptakan lingkungan yang mendukung eksplorasi matematika, melakukan observasi dan intervensi yang tepat, serta menyajikan aktivitas matematika yang sesuai, guru prasekolah membantu anak-anak dalam membangun pemahaman awal tentang matematika dan pengetahuan matematika yang konkret.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun