Mohon tunggu...
Nadia Fatimatuz Zahra
Nadia Fatimatuz Zahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Unissula

Mahasiswi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universiatas Islam Sultan Agung Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengujian Substantif terhadap Akun Utang Pada Perusahaan

6 April 2021   02:35 Diperbarui: 6 April 2021   02:41 5861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Program audit untuk pengujian substantif terhadap akun utang usaha berisi prosedur audit yang dirancang untuk mencapai tujuan audit seperti yang telah diuraikan di atas. Terdapat lima tahap prosedur audit untuk pengujian substantif, yaitu: 

  1. Prosedur audit awal.
  2. Prosedur analitik.
  3. Pengujian terhadap transaksi rinci.
  4. Pengujian terhadap saldo akun rinci.
  5. Verifikasi terhadap penyajian dan pengungkapan.

1. Prosedur Audit Awal

Sebelum membuktikan apakah saldo piutang yang dicantumkan oleh klien di dalam neracanya sesuai dengan saldo piutang usaha yang benar-benar ada pada tanggal neraca, auditor menempuh prosedur audit awal dengan cara melakukan rekonsiliasi antara informasi piutang usaha yang dicantumkan di neraca dengan catatan akuntansi yang mendukungnya. Auditor melakukan enam prosedur audit berikut ini dalam melakukan rekonsiliasi informasi piutang usaha di neraca dengan catatan akuntansi yang bersangkutan: 

  1. Unsur saldo akun utang usaha yang tercantum di neraca ke saldo akun piutang usaha yang bersangkutan di dalam buku besar.
  2. Hitung kembali saldo akun utang usaha di dalam buku besar.
  3. Usut saldo akun utang usaha ke kertas kerja tahun lalu.
  4. Melakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber posting dalam akun Aktiva Tetap dan akun Akumulasi Depresiasinya.
  5. Lakukan rekonsiliasi buku pembantu akun utang usaha dengan akun kontrol utang usaha dibuku besar.

2. Prosedur Analitik

1. Auditor melakukan berbagai perhitungan berbagai rasio berikut ini:

  • Tingkat perputaran utang = Pembelian : Rerata Utang Usaha
  • Rasio utang usaha dengan utang lancar = Saldo Utang Usaha : Utang Lancar

2. Auditor melakukan analisis hasil prosedur analitik dengan harapan yang didasarkan pada data masa lalu, data industri, jumlah yang dianggarkan, atau data lain.

3. Auditor membandingkan akun biaya dengan akun biaya yang sama tahun lalu atau biaya yang dianggarkan untuk mendapatkan indikasi kemungkinan adanya understatement utang lancar.

3. Pengujian Terhadap Transaksi Rinci

Auditor melakukan pengujian substantif terhadap transaksi rinci yang mengkredit dan mendebit akun Utang Usaha dan mengujian pisah batas yang digunakan untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan akun tersebut.

1. Periksa sampel transaksi yang tercatat dalam akun utang usaha ke dokumen yang mendukung timbulnya transaksi tersebut.

2. Lakukan verifikasi pisah batas (cutoff) transaksi pembelian.

3. Lakukan verifikasi pisah batas (cutoff) transaksi pengeluaran kas.

4. Lakukan pencarian utang yang belum dicatat.

  • Periksa bukti-bukti yang mendukung transaksi pengeluaran kas yang docatat setelah tanggal neraca.
  • Periksa bukti kas keluar yang dibuat setelah tanggal necara.
  • Periksa catatan sediaan barang konsinyasi masuk.
  • Pelajari peraturan perpajakan yang menyangkut bisnis klien.
  • Lakukan review terhadap anggaran modal (capital budged), perintah kerja (work order), dan kontrak pembangunan untuk memperoleh  bukti adanya utang yang belum dicatat.

4. Pengujian Terhadap Saldo Akun Rinci 

1. Melakukan konfirmasi utang

  • Lakukan identifikasi penjualan besar me-review bukti kas keluar atau buku pembantu utang, arsip induk utang, dan kirimkan konfirmasi kepada kreditur yang akun utang klien kepadanya memiliki karakteristik berikut ini: bersaldo besar, terdapat kegiatan pembelian yang luar biasa, besaldo kecil atau nol, dan bersaldo debit.
  • Lakukan penyelidikan dan sesuaikan jika terjadi perbedaan.
  • Periksa dokumen yang mendukung pembayaran utang usaha setelah tanggal neraca.

2. Lakukan rekonsiliasi utang usaha yang tidak dikonfirmasi ke pernyataan piutang bulanan yang diterima oleh klien dari kreditur.

5. Verifikasi Penyajian dan Pengungkapan

1. Periksa klasifikasi utang usaha di neraca.

2. Periksa pengungkapan yang bersangkutan dengan utang non-usaha.

3. Periksa pengungkapan yang bersangkutan dengan utang usaha.

4. Mintalah informasi dari klien untuk menemukan komitmen yang belum diungkapkan dan utang bersyarat dan periksa penjelasan yang bersangkutan dengan utang tersebut.

Untuk menentukan macam utang bersyarat dan cukup atau tidaknya penjelasan terhadap utang tersebut auditor menempuh cara pemeriksaan berikut ini:

a. Pelajari notulen rapat direksi sampai dengan tanggal penyelesaian pekerjaan lapangan.

b. Periksa kontrak-kontrak pembelian, penjualan, dan kontrak yang lain.

c. Mintalah informasi dari pengacara klien mengenai perkara pengadilan yang melibatkan klien.

d. Kirimkan konfirmasi ke bank.

e. Pelajari arsip korespondensi klien dengan lembaga keuangan.

Referensi :

https://www.academia.edu/5155540/PENGUJIAN_SUBSTANTIF_ATAS_SALDO_HUTANG_USAHA

https://www.e-akuntansi.com/berbagai-macam-pengujian-audit/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun