Mohon tunggu...
Nadia Fadillatuss
Nadia Fadillatuss Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Halo! Salam kenal, Saya Nadia Fadillatus Syarifah seorang mahasiswa Universitas Airlangga yang mengambil jurusan farmasi. Saya dikenal dengan orang yang baik dalam mencerna dan mendengar informasi. Saya memiliki rasa ingin tahu dan penasaran yang cukup tinggi sehingga menjadikan saya seorang yang berambisi. Saya memiliki ketertarikan di bidang pengabdian masyarakat, hubungan masyarakat, pendidikan, dan Hak asosasi manusia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pola Hidup Bersih dan Sehat Gigi pada Anak

4 April 2024   09:16 Diperbarui: 4 April 2024   09:20 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pola Hidup Bersih dan Sehat adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran pribadi hingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran aktif dalam aktivitas masyarakat.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada dasarnya merupakan sebuah upaya untuk menularkan pengalaman mengenai perilaku hidup sehat melalui individu, kelompok maupun masyarakat luas dengan jalur-jalur komunikasi sebagai media berbagi informasi. Ada berbagai informasi yang dapat dibagikan seperti materi edukasi guna menambah pengetahuan serta meningkatkan sikap dan perilaku terkait cara hidup yang bersih dan sehat.

Tatanan PHBS melibatkan beberapa elemen yang merupakan bagian dari tempat beraktivitas dalam kehidupan sehari--hari. Berikut ini 5 tatanan PHBS yang dapat menjadi simpul--simpul untuk memulai proses penyadartahuan tentang perilaku hidup bersih sehat:

  • PHBS di Rumah tangga

  • PHBS di Sekolah

  • PHBS di Tempat kerja

  • PHBS di Sarana kesehatan

  • PHBS di Tempat umum

Manfaat PHBS secara umum adalah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mau menjalankan hidup bersih dan sehat. Hal tersebut agar masyarakat bisa mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan. Selain itu, dengan menerapkan PHBS masyarakat mampu menciptakan lingkungan yang sehat dan meningkatkan kualitas hidup.

Macam-macam penerapan PHBS dalam kehidupan masyarakat umum :

Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan, 

Mengonsumsi jajanan sehat,

Menghindari kerumunan,

Olahraga yang teratur,

Menggunakan masker, 

Menjaga kebersihan lingkungan 

Cuci tangan yang benar juga merupakan salah satu penerapan PHBS. Berikut langkah-langkah  cuci tangan yang benar menurut WHO yaitu :

1. Tuang cairan handrub pada telapak tangan kemudian usap dan gosok  kedua   telapak tangan secara lembut dengan arah memutar. 

2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian.

3. Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih.

4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci.

5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian.

6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan.

7. Menggosok sampai pergelangan tangan.

Selain itu, penerapan menggosok gigi juga harus dilaksanakan dengan baik oleh anak dua kali sehari. Menggosok gigi yang benar dapat dilakukan dengan cara berikut  :

1. Basahkan sikat gigi dengan air bersih,

2. Tambahkan pasta gigi sebesar kacang polong/biji jagung, 

3. Gosokkan gigi bagian depan dengan arah merah ke putih (gusi ke gigi) atas bawah,

4. Lalu gosokkan gigi bagian kanan dan kiri yang menghadap ke pipi dengan gerakan memutar (bulat-bulat),

5. Lalu gosok permukaan gigi atas dan bawah kanan kiri dengan gerakan searah dari bagian dalam ke luar (belakang ke depan),

6. Lalu gosok gigi bagian dalam yang menghadap lidah bagian kanan kiri atas  bawah  dengan gerakan mencungkil (bagian samping lalu depan),

7. Lalu gosok lidah,

8. Kumur-kumur dan bersihkan busa-busa dari mulut.

Dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehta pada gigi anak sejak dini maka akan menumbuhkan kesadaran mandiri pada anak. Pola hidup Bersih ini dapat mencegah pembentukan karies gigi yaitu plak sehingga kasus karies dapat dikurangi  dengan cara melakukan menghilangkan plak secara mekanis dari permukaan gigi, peningkatan oral hygiene dapat dilakukan dengan menggunakan alat pembersih gigi yang disertai dengan pemeriksaan gigi secara teratur, dengan begitu dapat membantu mendeteksi dan melihat masalah gigi yang nantinya dapat mengakibatkan karies. Sejak tumbuh di dalam mulut, gigi sudah memiliki risiko untuk terjadinya karies. Berat ringannya karies dapat terjadi pada seseorang tergantung pada faktor-faktor yang ada pada manusia dan lingkungannya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun