Mohon tunggu...
Nadia Eka
Nadia Eka Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi

You can know me more on my ig : Nadiaeka16

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Katanya Sih Sayang, tapi Kok Gini?

16 Juli 2018   03:12 Diperbarui: 16 Juli 2018   03:35 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Nah masih berhubungan nih dengan topik yang kemaren (yang belum membaca, silahkan buka artikel sebelumnya) . Dari sosial media yang begitu mengakar kuat pada semua jenjang usia, ini menjadi tantangan kita untuk meng kontrol diri agar tidak menyalahgunakannya.

Sebagai contohnya masih banyak kasus yang kita dapati penipuan, pemerkosaan hingga pembunuhan yang dimulai dari perkenalan dengan orang asing melalui sosial media. 

Entah karena dijanjikan sebuah kebahagiaan atau kata-kata manis dari orang baru ini, namun faktor yang di dasari karena rasa kesepian akan memicu tingginya tingkat pengguna untuk mencari kebahagiaan diri melalui sosial media, ataupun karena lingkungan yang kurang menerimanya atau mengucilkannya.

Bisa juga sebab dari seseorang menjadi tidak ingin bergaul dilingkungan sekitarnya, dan akhirnya memutuskan menggunakan sosial media sebagai tempat berceritanya, yang membuatnya merasa diakui dan bisa  mendapat teman lewat sosial media. Jadi kurang lebih cycle nya seperti ini :

1. Main-main atau coba-coba, merasa dikucilkan di dunia nyata, kurang mendapat kasih sayang dari orang terdekat.

2. Mencoba mencari hiburan untuk dirinya melalui sosial media (karena mudah diakses)

3. Mulai merespon orang yang belum dikenalnya.

4. Mulai berkomunikasi secara rutin, hingga akhirnya dia mulai merasa dianggap dan diperhatikan, atau bahkan disayang

5. Rayuan orang asing mulai dipercaya karena memeberi janji-janji manis

6. Ingin bertemu satu sama lain dan akhirnya terjadilah hal yang tidak diinginkan.

Nah dari sini garis besarnya adalah jangan sampai kita tidak memantau anak remaja yang sedang mulai mengenal rasa suka kepada lawan jenis dan masih mudah terbawa perasaan, dan kasus pembulian dikalangan remaja harus dihindari, karena itu menyebabkan sang korban menjadi susah untuk berinteraksi dengan orang disekitarnya dan akhirnya menyebabkan hal yang tidak diinginkan. 

Nah.. untuk semua kalangan umur, kita harus waspada dalam penggunaan sosial media, jangan mudah termakan janji-janji manis (cewek nih yang sering) kita harus lebih pintar untuk menanggapi orang yang baru kita kenal, jangan senang dijanjikan dan rayuan manis saja. Apalagi sangat mudah memberikan kepercayaan.

Seperti contohnya kalian mau memberikan uang kepada pelaku yang nyatanya kalian belum pernah bertemu dengannya. Lalu jangan menuruti kemauan sang pelaku untuk bertemu berdua saja, dan jangan juga kalian langsung memberikan info tentang diri anda sangat detail jika anda belum benar-benar mengenalnya.

Nah yang lebih parahnya di era sekarang ini malah banyak yang suka melakukan sesuatu yang tidak seharusnya dengan orang asing. "Lah yang gimana maksudnya ?" 

Jadi maksudnya begini, mereka yang kenal di sosial media dan satu pihak (sang korban) yang merasa kesepian dan butuh kasih sayang, ada juga pelaku yang meminta foto dari diri sang korban (tanpa busana), apalagi jika ini terjadi pada anak remaja yang memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi, karena sang pelaku sudah merayu dan memberikan perhatian lebih.

Akhirnya sang korban menuruti kemauan sang pelaku, dengan mudahnya pelaku mendapatkan foto sang korban. Ini juga awal kejahatan, karena bisa saja seiring berjalannya waktu sang korban akan diajak bertemu lalu kejahatan-kejahatan selanjutnya akan muncul.

Jadi sekali lagi kawan-kawan yang sedang membaca ini tolong, mari kita ingatkan kawan dekat disekitar kita. Kejahatan itu datang tanpa memberi signal warna pada kita, maka lebih baik kita berhati-hati. 

Jangan sampai  "DENGAN MODAL SAYANG, AKU BISA MENDAPATKANMU" selalu waspada teman-teman. Pesan untuk wanita diluar sana.. kalian mahal, sangat mahal. Jangan terlalu mudah untuk mendapatkanmu yang mahal itu hanya lewat janji manis yang belum jelas kepastiannya. 

Jangan juga hanya karena kata "AKU JANJI AKAN MENEMUIMU DAN MENIKAHIMU" tidaak.. jangan sampai kalian memberikan segalanya pada orang yang baru dikenal hanya berpedoman dari kata itu, 

INGAT!! jika dia memang ingin menikahimu, suruh dia bertemu orang tuamu dan kenali sifatnya dan latar belakang tentangnya lebih detail dan mantapkan hatimu. Jangan hanya karena dasar sayang, kita memberikan segala yang kita punya kepadanya.

selamat membaca, silahkan tulis komentar dan masukan kalian aku tunggu loh :) sampai jumpai di tulisan-tulisan saya berikutnya, semoga bermanfaat :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun