Apa sih Rekontruksionisme itu?
Lumayan asing kan kata Rekontruksionisme ditelinga kita? Langsung saja dibaca sampai habis pengertian dan pemikiran tokoh-tokohnya:)
A. Pengertian Filsafat Pendidikan Rekontruksionisme
Dalam filsafat pendidikan, Rekontruksionisme adalah suatu aliran yang berusaha merombak tatanan susunan lama dengan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern atau baru, serta berupaya mencari kesempatan antar sesama manusia agar dapat mengatur tata kehidupan manusia dalam suatu tatanan dan seluruh lingkungannya.Â
Aliran Rekontruksionisme ini pada prinsipnya sepaham dengan Aliran Perenialisme, kemunculan aliran ini berawal dari kondisi masyarakat yang semakin meninggalkan sebuah tatanan dunia dalam bersikap.Â
Meskipun filsafat rekontruksionisme ini sefaham dengan aliran filsafat perenialisme (materi filsafat  perenialisme ada dipembahasan sebelumnya, silahkan di baca ulang untuk mengingatnya),  namun prinsip yang dimiliki oleh ke-dua aliran ini cukup berbeda. Keduanya memiliki visi dan cara yang berbeda untuk menyelesaikan masalah yang ditempuh.Â
Aliran perenialisme memilih untuk kembali pada kebudayaan lama dan telah diuji dan terbukti mampu membawa manusia mengatasi krisis. sedangkan aliran rekontruksionisme berusaha membina suatu konsensus yang paling luas dan paling mungkin mencapai tujuan  utama dan tertinggi dalam mencapai tujuannya.Â
Pada prinsipnya aliran rekontruksionisme ini memandang alam itu metafisika, aliran ini berpendirian bahwa alam nyata mengandung 2 macam hakikat sebagai asal sumber yaitu hakikat materi dan rohani.
B. Tokoh-tokoh Fisafat Rekontruksionisme
1. George Counts
Menurut beliau, pendidikan harus menjadi agen perubahan bagi rekontruksionisme.
2. Coroline Pratt
Beliau mengungkapkan bahwa seorang rekontruksionisme sosial yang berpengaruh pada periode ini bahwa nilai terbesar suatu sekolah harus menghasilkan manusia-manusia yang dapat berfikir secara efektif dan secara kontruktif untuk mencapai tujuan pendidikan kontruksionisme.
3. Paulo Freire
Menurut beliau, pendidikan itu memiliki tujuan untuk membuka mata peserta didik supaya mereka bisa menyadari realitas dari kecerdasannya, supaya mereka bisa melakukan transformasi secara sosial. Bagi freire, pendidikan bukan dipaksakan, tapi dipilih sesuai kesadaran masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H