Pasti ada yang belum tahu kan apa sih perennialisme itu? Bagi yang belum tahu silahkan di baca sampai habis yaa...
A. Pengertian filsafat pendidikan perennialisme
Perennialisme berasal dari kata perenial yang artinya abadi atau kekal, dan juga dapat diartikan mula tiada akhir. Aliran ini beranggapan bahwa pendidikan harus didasari oleh nilai-nilai kultural masa lampau, oleh karena itu kehidupan modern saat ini banyak menimbulkan krisis dalam banyak bidang. Mengapa perennialisme dapat dikenal dengan mudah? Karena perennialisme memiliki ke-Khasan, yaitu :Â
1) bahwa perennialime mengambil jalan regresif yaitu kembali pada nilai dan prinsip dasar yang menjiwai pendidikan pada masa yunani kuno dan abad pertengahan,Â
2) perennialisme beranggapan bahwa realita itu mengandung tujuan,
3) perennialisme beranggapan bahwa kenyataan tertinggi itu berada dibalik alam yang penuh kedamaian dan transendental.
Aliran ini menginginkan bahwa zaman yang dahulu harus tetap dipertahankan dan diabadikan, menurut mereka zaman modern banyak membawa kerusakan pada manusia.
B. Pemikiran filsafat perennialisme tentang pendidikan
Filsafat perennialisme dalam pendidikan lahir pada abad ke-20. Aliran ini menentang pandangan progresivisme yang menekankan pada perubahan dan sesuatu yang baru. aliran ini memandang situasi dunia dewasa ini penuh dengan kekacauan, ketidak pastian terutama pada kehidupan moral, intelektual,dan sosiokultural.Â
Oleh karena itu aliran ini memandang pendidikan sebagai jalan kembali atau proses mengembalikan keadaan manusia sekarang seperti dalam kebudayaan ideal.
C. Tokoh-tokoh filsafat pendidikan perennialisme
1. Robert Maynard Hutchins
Beliau beranggapan bahwa pendidikan harus menumpuhkan kecerdasan dan pengembangan. Jadi tujuan dari pendidikan adalah harus mengembangkan kekuatan pemikirannya, karena menurutnya pendidikan yang ideal adalah pendidikan yang selalu mengembangkan daya intelektual dari dalam diri manusia itu sendiri.Â
Beliau juga percaya bahwa cara mengembangkan daya intelektual manusia itu dengan membaca dan membahas buku pengetahuan, ia menekankan bahwa pendidikan harus bersifat universal. Karena apa? Karena hakikat manusia adalah universal atau menyeluruh.
2. Ortimer Adler
Menurut beliau pendidikan adalah proses dimana kemampuan manusia itu dipengaruhi oleh kebiasaan, kebiasaan itu nantinya disempurnakan dengan kebiasaan baik, nah nantinya kebiasaan baik akan membantu dirinya, bahkan dapat membantu orang lain untuk mencapai tujuan yang ditetapkan yaitu kebiasaan baik tersebut.Â
Pendidikan itu sebagai proses yang bertujuan untuk mengoptimalkan kemampuan dan juga bakat yang sudah dimiliki oleh manusia itu sendiri. Cara mengoptimalkannya seperti apa? Yaitu dengan cara pembiasaan, latihan dan praktek yang dilakukan secara berkesinambungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H