Mohon tunggu...
Nadia Dilla Isnani
Nadia Dilla Isnani Mohon Tunggu... -

Limited Edition :D

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Flashback

14 Januari 2012   10:28 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:54 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ku nikmati tiap sudut yang ku lewati, menikmati deru kenangan yang berputar tanpa henti.

Bagai piringan-piringan hitam yang mengalunkan musik klasik dengan indahnya

Terhenti aku di sebuah persimpangan, mengingatkanku tentang cerita masa lalu dengamu.

Memori-memori itu masih terpatri dan takkan mungkin tertelan oleh kerasnya jaman.

Ketika kami saling memandang untuk pertama kalinya, mengamati satu sama lain dan kemudian mengalihkan pandangan dengan sejuta malu tersirat.

Ketika awal perkenalan kita penuh dengan sorakan teman-temankmu dan teman-temanku dan kita tertunduk malu.

Kamu berusaha meyakinkan bahwa kamu yang terbaik ketika kamu mengucapkan komitmen tidak akan ada permainan antara hubungan kita, dan aku bodoh telah mempercayainya.

Dan aku masih ingat dengan jelas ketika kamu memegang erat tanganku dan berkata "Kita tidak akan terpisahkan", tetapi kamu sendiri yang melepaskan 'kita', kamu pergi dan aku sudah terlalu lemah untuk menahanmu untuk tetap berada disisiku, aku masih tertunduk sendiri berharap ini hanya mimpi.

Sehari sebelum kita berakhir, aku masih tertawa dengan bahagianya di sampingmu seakan dunia hanya milik kita berdua dan kembali kamu menggenggam tanganku di depan teman-temanmu, dengan arti kamu bangga memilikku.

Tetapi apa yang kamu lakukan keesokannya? You let me down man, kamu mengatakan bahwa kamu bukan yang terbaik untukku tidakkah kau ingat saat dulu kamu meyakinkan bahwa kamu yang terbaik untukku?

Kamu mengatakan kamu tidak bisa menjadi apa yang aku inginkan, tidakkah kamu ingat dulu kamu berusaha untuk menjadi yang aku inginkan hingga aku yakin dengan semua kesungguhanmu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun