"dulu saat Soeharto memimpin, aku masih ingat nenek bergumam begini;
uh, enak jaman pak Harto ya? rakyat makmur, semua terjamin, aman dan damai.."
sejarah. iya mencatatnya sendiri, meski seorangpun tak sadar bahwa ia sangat tekun menuliskan setiap rentetan kisah-kisah itu.
mungkin memang ada mereka yang tak ingin melihat masa lalunya. dan masa lalu menjadi momok bagi keburukan-keburukan mereka.
tapi menurutku, sesungguhnya kita patut berbangga atas sejarah terburuk kita sekalipun.
dengan mengenangnya, kita tau apa yang telah selama ini kita perbuat. apapun, untuk siapapun itu.
yang jelas, aku tak pernah menyesal saat ada yang bilang begini, "kau kini sangat berbeda, dibie".
"ya memang!", jawabku. kita memang harus berbeda dari waktu yang telah lalu.
ada sisi yang cacat pada masa kini yang tergurat di atas lembaran sejarah. tapi toh, hari inipun akan menjadi sejarah buatku.
sebelah mata harus dibalas dengan sikap yang menyeluruh..
tuduhan harus dibalas dengan pembuktian..
kesalah nilaian, harus dibalas pengakuan dan usaha perbaikan..
dan sejarah, pasti akan mencatatnya..
"mungkin karena itulah nenekku kembali bilang begini, "iya sih, pak Harto emang salah. tapi mana bisa SBY bikin negara seperti dulu walaupun dia berantas-berantas korupsi gitu?"
-- kantor pw ipm, 21 Agustus 2010, 10.51 pm.
lagi PFP 2.. hehe.
*ohya, tenang saja kawan! siapapun kau, sejarah juga akan mencatatmu!! ^^
**bukankah, kita tidak berhak bilang bahwa dia masuk surga dan dia masuk neraka? bukankah itu pasti jadi hak prerogatiif Allah?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI