Politik Luar Negeri adalah kebijakan, sikap serta langkah pemerintah dalam melakukan hubungan dengan Negara lain. Indonesia mempunyai peran dalam hubungan internasional yang tidak dapat dipisahkan dari kebijakan politik luar negeri Indonesia. Indonesia menerapkan politik bebas aktif yang dimana Indonesia adalah politik netral yang tidak berpihak kepada negara manapun. Tujuan Politik Luar Negeri Indonesia diantaranya adalah yang pertama untuk mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia dan menjaga keselamatan negara Indonesia, yang kedua memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luaruntuk kemakmuran rakyat Indonesia barang tersebut tidak dapat dihasilkan sendiri, kemudian meningkatkan perdamaian internasional dan yang terakhir meningkatkan persaudaraan antar negara.Dalam beberapa tahun terakhir Dunia di landa Pandemi Virus Covid-19 yang memakan cukup banyak korban jiwa tanpa memandang usia maupun gender. Munculnya pandemic covid-19 menyebabkan lumpuhnya aktivitas masyarakat yang dilakukan diluar rumah.  Penyebab dari Covid-19 adalah seperti penyakit ringan yaitu pilek  (common cold) bahkan sampai dengan penyakit serius seperti MERS dan SARS. Awal penyebaran Virus Covid-19 pada Desember 2019 yang berasal dari kota Wuhan China menjadi perhatian dunia sebab intensitas penyebaran covid-19 sangat masif dan mengakibatkan tingginya kematian di seluh dunia , Covid-19 menyebar dengan cepat dalam kurang dari waktu 1 tahun . Pandemi Covid Berdampak pada turunnya perekonomian setiap negara yg terpapar virus Covid-19. Pandemic Covid-19 telah merusak tatanan global dan hubungan internasional antar negara-negara didunia. KTT G20 menjadi awal kerja sama antar negara untuk memperbaiki perekonomian dunia.Sebelum adanya G20, awal mula terbentuknya kerja sama multilateral ini terdiri dari tujuh negara yang kelompok ini di sebut G7, tujuh negara ini terdiri dari Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Italia, Jerman, Kanada dan Prancis. G20 dibentuk dengan menambah beberapa negara berkembang karena kekecewaan komunitas internasional kepada kelompok G20 karena di anggap gagal dalam mencari solusi ekonomi duniasetelah krisisnya ekonomi pada 1998. Tujuan dari G20 agar negara maju dan berkembang dapat bekerja sama dalam mengatasi krisis ekonomi yang melanda seluruh dunia. Anggota-anggota dalam G20 terdiri dari Indonesia, Afrika Selatan, Arab Saudi, Jepang, Jerman, Kanada, Perancis, Tiongkok, Italia, Inggris, Rusia, Turki, Brazil, Australia, Argentina, Amerika Serikat, Republik Korea, India, Mesiko dan Uni Eropa,
KTT G20 dilakukan pada tiap tahun sekali. Awalnya Negara Indonesia menajdi tuan rumah kTT G20 pada 2023, karena pada tahun 2023 Indonesia juga menjadi pemegang kekuatan ASEAN maka bertukarlah KTT G20 dengan Negara India  yang harusnya Negara India menjadi tuan rumah pada tahun 2022. Pada tahun 2022, Indonesia menjadi tuan rumah  yang di beri kesempatan dalam KTT G20 yang bertempat di Bali. Presidensi Indonesia berlangsung sejak 1 Desember 2021 hingga KTT pada kuartak ke 4 tahun 2022, pembahasan G20 ini adalah membahas dampak kondisi perekonomia  global.
Presiden Jokowidodo meluncurkan secara resmi dana pandemic atau pandemic funda dalam rangkaian pelaksanaan  KTT G20 di Bali, tujuan tersebut adalah agar dunia dapat lebih mempersiapkan pandemic dimasa depan. Menurut Presiden Indonesia dalam tiga tahun terakhir, seluruh negara didunia mengalami distrupsi terberat akibat pandemic covid-19. Bukti nya bahwa dunia tidak siap menghadapi pandemic karena tidak memiliki arsitektur kesehatan yang andal dalam pengelolaan pandemic covid-19, dengan ini presiden Jokowidodo mendorong pengutan arsitektur kesehatan global untuk dapat mewujudkan system kesehatan global yang lebih handal terhadap krisis tersebut. Biaya dalam dana pandemic  membutuhkan kurang lebih USD31,1 Miliar setiap tahun untung mencegah dan mempersiapkan pandemic di masa depan yang akan datang.
Dengan itu dalam G20 ini di sepakati untuk pembentukan pandemic fund  untuk membentuk dana pandemic bagi kepentingan pencegaha, persiapan serta respon terhadap pandemic di masa yang akan datang. Dana yang ditargetkan dalam fund pandemic  sekitar kurang leih membutuh kan  31,1 miliar dolar AS tiap tahunya, Akan tetapi dari dana yang terkumpul kurang lebih baru terkumpul 1,4 miliar dolar AS itu artinya belum mencukupi dari target, dari 1,4 miliar tersebut berasal dari kontribusi tiga Lembaga filantropi dan 15 negara. Jumlah dana tersebut masih bisa bertambah karena mengingat masih ada beberapa negara yang menyampakan komitmen untuk kontribusi pada dana pandemic.
Dana pandemi atau fund pandemic yang dimana dananya masih belum terkumpul untuk mempersiapkan pandemic dimasa datang dengan ini harus banyak dukungan dan konstribusi yang lebih besar lagi untuk kedepan tersebut karena yang harus kita sadari bahwa virus tidak mengenal batas, dengan ini perlunya kesadaran serta upaya bersama untuk memperkuat kemampuan mencegah dan menanggulangi ancaman dengan membangun arsitektur kesehatan yang lebih Tangguh dan handal dalam memerangi pandemic dimasa depan yang akan datang. Indonesia dalam pelaksanaan KTT G20 tahun 2022 yang dilakukan di Bali, dengan kepemimpinan presiden Jokowidodo mampu mendorong dialog kepentingan seluruh negara yang ada di dunia, dan juga dalam pelaksanaan KTT G20 berhasil memajukan agenda pemersatu antar negara serta pemulihan perekonomian dunia pasca pandemic covi-19.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H