Dalam era digital yang semakin maju, media sosial telah menjadi salah satu
platfrom paling popular dan berpengaruh. Bukan hanya sebagai alat komunikasi
antara individua tau kelompok kecil, tetapi juga sebagai wadah untuk membangun
komunitas besar dengan tujuan Bersama.
Media social mulai berkembang pada awal abad ke-21 ketika facebook diluncurkan
pada tahun 2004. Sejak saat itu, banyak aplikasi lain seperti Tweeter (2006),
Instagram (2010), dan Tiktok (2018) muncul dan mendapatkan popularitas cepat.
Setiap platform memiliki fitur uniknya sendiri, namun semua bertujuan sama yaitu
menyediakan ruang bagi pengguna untuk berinteraksi secara online. Fungsi-fungsi
ini menjadikan media social alat yang esensial dalam menghubungkan orang-orang
diseluruh dunia dan menciptakan komunitas yang sosial dan dinamis.
Media sosial memungkinkan orang-orang dengan minat yang sama untuk saling
menemukan dan berinteraksi. Grup dan halaman yang didedikasikan untuk topik
tertentu, seperti hobi, profesi, atau isu sosial, yang memungkinkan anggota untuk
berbagi pengalaman maupun hasil karya mereka, mendapatkan umpan balik, dan
belajar teknik baru dari sesama fotografer diseluruh dunia.
Selanjutnya, kemampuan media sosial untuk menyebarkan informasi dengan cepat
sangat penting dalam membantu kesadaran dan solidaritas diantara anggota
komunitas. Informasi penting tentang acara komunitas, berita penting, atau
kampanye sosial dapat disebarluaskan dalam hitungan detik, mencapai ribuan
bahkan jutaan orang yang akan mengetahuinnya.
Media sosial menyediakan ruang dimana anggota komunitas dapat berdiskusi
tentang isu-isu dan memberikan dukungan satu sama lainnya. Dalam komunitas
kesehatan mental misalnya, individu dapat berbagi cerita pribadi masing-masing,
mencari nasihat, dan menerima dukungan emosional dari orang-orang yang
mengalami situasi serupa. Hal ini menciptakan rasa keterhubungan dan saling
memahami yang sangat berharga, yang dapat meningkatkan kesejahteraan
komunitas.
Media sosial juga memberikan anggota komunitas kesempatan untuk berpartisipasi
dan terlibat secara aktif, polling surveydan diskusi online memungkinkan anggota
untuk memberikan masukan mereka dan merasa ahwa suara mereka dihargai.
Partisipasi aktif ini memperkuat rasa memiliki dan komitmen terhadap komunitas.
Anggota yang terlibat cenderung lebih setia dan aktif dalam kegiatan komunitas,
yang pada gilirannya memperkuat jaringan sosial dan kerja sama diantara anggota.
Selain itu, media sosial juga memberikan peluan bagi komunitas untuk berkembang
dan menjangkau audiens yang lebih luas. Dengan adanya fitur seperti siaran
langsung (live streaming), webinar, atau podcast, para anggota komunitas dapat
berkolaborasi dan menyampaikan ide-ide mereka kepada publik secara lebih
efektif.
Namun, dibalik segala manfaatnya, penggunaan media sosial dalam membangun
komunitas juga memiliki tantangan. Salah satunya adalah risiko penyebaran
informasi palsu (hoax) yang dapat menimbulkan perpecahan atau konflik dalam
komunitas. Oleh karena itu, penting bagi anggota komunitas untuk selalu verifikasi
dan menyaring informasi sebelum membagikannya kepada yang akan menerima
informasi. Peran media sosial dalam membangun komunitas tidak dapat dipandang
sebelah mata dengan menghubungkan individu, menyebarkan informasi,
menyediakan platfrom untuk diskusi dan dukungan, membantu organisasi aksi
sosial, dan mendorong partisipasi anggota. Media sosial telah menjadi alat yang tak
tergantikan dalam era digital ini. Melalui penggunaan yang baik dan bijak serta
positif, media sosial dapat terus memperkuat komunitas dan mempromosikan
hubungan yang lebih dalam dan bermakna diantara anggota komunitasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H