Sejak dilantiknya pasangan Anies-Sandi menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta di Istana Merdeka(16/10), kini beban hidup 9 juta rakyat Jakarta berada dalam genggamannya. Bersama 23 program kerja yang selalu digaungkan selama kampanye pemilihan Gubernur DKI, warga DKI menanti realisasi deretan janji Anies-Sandi.Â
Dilansir dari www.cnnindonesia.com, terdapat empat program yang menjadi prioritas, yaitu program One Kecamatan One Center for Enterpreneurship (OK OCE), Kartu Jakarta Pintar Plus (KJP Plus), Kartu Jakarta Sehat Plus (KJS Plus) dan rumah dengan uang muka nol rupiah. Namun, belum adanya kejelasan serta detail program yang direncanakan untuk Jakarta lima tahun ke depan.
Keberlangsungan program Anies-Sandi masih berada di bayang-bayang. Tidak ada rincian kegiatan ataupun anggaran yang tercatat dalam RAPBD. DPRD DKI Jakarta menuntut adanya kejelasan setiap program yang akan mereka kerjakan. William Yani, selaku Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta, memaparkan bahwa semua penjelasan itu penting demi kesuksesan program sendiri. Salah satu program yang menjadi pentolan pasangan Cagub-Cawagub ini ialah program rumah DP nol rupiah.Â
Asosiasi Pengembangan Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) menilai, janji manis itu akan sulit dibuktikan kepada masyarakat Jakarta. Pasalnya, ada empat hal yang menjegal terealisasinya program tersebut. Pertama, BI menetapkan batas maksimal pembiayaan untuk uang muka rumah hanya sebesar 85 persen. Kedua, dengan melihat kemampuan APBD DKI Jakarta, Anies-Sandi terpaksa mencanangkan DP 10%. Ketiga, perhitungan DP 0 rupiah diperkirakan membuat pihak perbankan juga berpikir dua kali untuk akhirnya mengalirkan KPR. Keempat, terbatasnya lahan di Jakarta serta harga tanah yang kian melangit membuat program tersebut semakin tidak realistis.
Belum usai permasalahan rumah DP 0 rupiah, Anies-Sandi kembali merencanakan program rumah berlapis. Anies menginginkan konsep urban renewal atau penataan kembali perumahan kumuh di sudut-sudut kota Jakarta. Menurut Sandi, rumah lapis ini berbeda dengan rumah susun karena dibangun tidak terlalu tinggi hanya berkisar 8 lantai. Ia juga menambahkan Kampung Akuarium akan dijadikan sebagai contoh rumah lapis sebelum direalisasikan secara luas pada masyarakat.
Tidak hanya mencakup perumahan, program Anies-Sandi pun meliputi "kartu", seperti Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus dan Kartu Jakarta Sehat (KJS) Plus. Program KJP Plus dan KJS Plus diyakini merupakan pengembangan dari program yang sudah ada. Implementasi kedua program ini ditujukan membuat layanan pendidikan serta kesehatan rakyat DKI Jakarta kian membaik demi peningkatan kesejahteraan rakyat. Penyimpangan kedua program ini juga diyakini sangat minim karena berbasis elektronik.
Program andalan terakhir yang dimiliki Anies-Sandi adalah One Kecamatan One Center for Enterpreneurship (OK OCE). Latar belakang dibentuknya program ini tidak lain karena kritisnya jumlah pengusaha di Indonesia dibanding jumlah pengusaha asing di Indonesia. Sandi mengatakan bahwa jangan sampai rakyat Indonesia tidak menjadi tuan di tanahnya sendiri dan mau diperbudak oleh bangsa asing.
Dengan janji manis yang dibawa Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, rakyat DKI Jakarta menaruh harapan yang begitu luar biasa agar Jakarta dapat semakin maju tanpa meninggalkan kepentingan rakyat yang telah mendukungnya hingga detik ini. Tak luput mereka senantiasa mengingatkan akan janji-janji yang disuarakan sejak pemilu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H