Mohon tunggu...
Nadia Chairunnisa
Nadia Chairunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PPG Prajabatan 2024 UNESA

Sedang mengikuti program PPG Prajabatan di UNESA. Sejak SMP saya sudah memiliki hobi dalam menulis. Mulai dari menulis cerita fiksi, puisi, hingga artikel.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Topik 1 - Demonstrasi Kontekstual Pembelajaran Berdiferensiasi

24 April 2024   07:41 Diperbarui: 29 April 2024   07:32 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: https://www.handayaninews.id/2022/11/kecerdasan-ganda-atau-multiple.html#google_vignette 

Topik 1 - Demonstrasi Kontekstual

Pembelajaran Berdiferensiasi

PPG Prajabatan Sosiologi UNESA 2024

Nama Anggota Kelompok: 

  • Nadia Chairunnisa, S.Pd.
  • Riski Amalia, S.Pd.
  • Lina Anggraini, S.Pd.
  • Sumiati, S.Pd.
  • Gabriel Rifqi Sanjaya, S.Pd.

A. Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi

Menurut Tomlinson (2001) Pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta didik sebagai individu. Atau bisa dikatakan juga bahwa pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang memberi keleluasaan dan mampu mengakomodir kebutuhan peserta didik untuk meningkatkan potensi dirinya sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar peserta didik yang berbeda-beda.

Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan peserta didik. Keputusan-keputusan yang dibuat tersebut adalah yang terkait dengan:

  • Bagaimana mereka menciptakan lingkungan belajar yang "mengundang" peserta didik untuk belajar dan bekerja keras untuk mencapai tujuan belajar yang tinggi. Kemudian juga memastikan setiap peserta didik di kelasnya tahu bahwa akan selalu ada dukungan untuk mereka di sepanjang prosesnya.
  • Kurikulum yang memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas. Jadi bukan hanya guru yang perlu jelas dengan tujuan pembelajaran, namun juga peserta didiknya.
  • Penilaian berkelanjutan. Bagaimana guru tersebut menggunakan informasi yang didapatkan dari proses penilaian formatif yang telah dilakukan, untuk dapat menentukan peserta didik mana yang masih ketinggalan, atau sebaliknya, peserta didik mana yang sudah lebih dulu mencapai tujuan belajar yang ditetapkan.
  • Bagaimana guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar peserta didiknya. Bagaimana ia akan menyesuaikan rencana pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta didik tersebut. Misalnya, apakah ia perlu menggunakan sumber yang berbeda, cara yang berbeda, dan penugasan serta penilaian yang berbeda.
  • Manajemen kelas yang efektif. Bagaimana guru menciptakan prosedur, rutinitas, metode yang memungkinkan adanya fleksibilitas. Namun juga struktur yang jelas, sehingga walaupun mungkin melakukan kegiatan yang berbeda, kelas tetap dapat berjalan secara efektif.

Menurut Tomlinson (2001): pembelajaran berdiferensiasi memiliki empat ciri, yaitu:

  • Pembelajaran berfokus pada konsep dan prinsip pokok. Harus berfokus pada kompetensi dasar pembelajaran.
  • Evaluasi kesiapan dan perkembangan belajar peserta didik diakomodasi ke dalam kurikulum; Di sini perlu adanya pemetaan kebutuhan peserta didik kemudian dimasukan kedalam strategi pembelajaran.
  • Pengelompokan peserta didik dilakukan secara fleksibel; misalnya, bisa secara mandiri, berkelompok berdasarkan tingkat kecerdasan, berkelompok berdasarkan modalitas belajar, dll.
  • Siswa secara aktif bereksplorasi dibawah bimbingan dan arahan guru. Pembelajaran berdiferensiasi ini berpusat kepada siswa.

B. Contoh Keberagaman Anak di dalam Kelas

  • Keberagaman Agama (Islam, Katolik, Kristen, Budha, Hindu, Konmghucu)
  • Keberagaman Jenis Kelamin (Laki-laki & Perempuan)
  • Keberagaman Suku (Batak, Jawa, Minang, dll).
  • Kebegaraman Minat dan Gaya Belajar (Visual, Audiotori, Kinestetik).
  • Keberagaman Kesiapan Belajar (Baru mau berkembang, Sedang berkembang, Sudah mahir).

C. Teori Pendukung

1. Teori Sistem Ekologi

Source by: Bioecological Theory and Risk Management: A Model for School Risk Planning (Charl Vince Ligsay Porlares)
Source by: Bioecological Theory and Risk Management: A Model for School Risk Planning (Charl Vince Ligsay Porlares)

Teori sistem ekologi merupakan pandangan sosio kultural Bronfenbrenner tentang perkembangan yang terdiri dari lima sistem lingkungan. Mulai dari pengaruh interaksi langsung pada individu hingga pengaruh kebudayaan yang berbasis luas. Berikut penjelasan mengenai urutan sistem tersebut:

  • Mikrosistem adalah kondisi yang melatarbelakangi anak hidup dan berinteraksi dengan orang lain dan institusi yang paling dekat dengan kehidupannya, seperti orang tua, teman sebaya, tetangga, dan teman sekolah;
  • Mesosistem adalah hubungan antara dalam mikrosistem. Sebagai contoh, orang tua dan guru berinteraksi dalam sistem sekolah, anggota keluarga dan kerabat menjadi relasinya di dalam institusi keagamaan, pelayanan kesehatan berinteraksi dengan keluarga anak dan sekolahnya.
  • Ekosistem adalah sistem yang berisi sejumlah kondisi yang mempengaruhi perkembangan anak di lingkungan rumah namun anak disini tidak terlibat dalam satu peran langsung. sebagai contoh, karena adanya kondisi kemiskinan dalam keluarga, anak terpaksa harus bekerja untuk mencari uang dan tidak melanjutkan sekolah.
  • Makrosistem adalah sistem yang mengelilingi mikro, meso dan ekosistem dan merepresentasikan nilai-nilai ideologi, hukum masyarakat dan budaya politik. Sebagai contoh anak Indonesia tidak sama-sama dengan anak Amerika
  • Kronosistem adalah dimensi waktu yang menuntun perjalanan setiap level sistem dari mikro dan makro. Sistem ini juga mencakup berbagai peristiwa hidup yang penting pada individu dan kondisi sosio-kultural.

Berdasarkan teori Bronfenbrenner dijelaskan bahwa anak mempunyai lingkungan yang berbeda-beda antara satu individu dengan yang lainnya

2. Teori Multiple Intelligences

Sumber Gambar: https://www.handayaninews.id/2022/11/kecerdasan-ganda-atau-multiple.html#google_vignette 
Sumber Gambar: https://www.handayaninews.id/2022/11/kecerdasan-ganda-atau-multiple.html#google_vignette 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun