Mohon tunggu...
Nadia Cahyarani
Nadia Cahyarani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Jember

Fakultas Ilmu Komputer

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN BTV III UNEJ 26: Pemberdayaan Usaha melalui Inovasi Menu dan Strategi Pemasaran Berbasis Digital

17 September 2021   06:29 Diperbarui: 17 September 2021   06:33 998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalisat merupakan salah satu kecamatan di Kabuapaten Jember. Kecamatan Kalisat mempunyai luas wilayah 53,48 Km2 dengan ketinggian rata-rata 281 m dari atas permukaan laut. Jarak Kecamatan Kalisat ke pusat pemerintahan Kabupaten Jember adalah 17 Km. Jumlah desa di Kecamatan Kalisat ada 12 salah satunya merupakan lokasi sasaran kegiatan KKN saya yaitu Desa Kalisat yang merupakan wilayah administratif Kecamatan Kalisat. Sebagian besar mata pencaharian di Desa Kalisat adalah wirausaha seperti usaha kuliner, konveksi, bahan pokok, property, dll yang terlihat di sepanjang jalanan kalisat banyak orang yang berjualan. Hal ini menjadikan Desa Kalisat sebagai potensi untuk menjadi desa padat usaha di Jember.

Namun karena adanya pandemi Covid-19 menyebabkan melemahnya daya beli masyarakat yang berdampak pada terjadinya penurunan penjualan produk usaha masyarakat. Permasalahan ini juga dirasakan oleh usaha "Seblak Warung Arami" asal Krajan II , Desa Kalisat, Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember. Usaha "Seblak Warung Arami" merupakan usaha yang bergerak di bidang kuliner yang dikelola oleh Ibu Ida dari setengah tahun yang lalu. Sebelumnya Ibu Ida telah mencoba menjual berbagai jenis makanan seperti Kentucky dan Bakso namun karena adanya wabah Covid -19 usaha ini sepi pengunjung jadi Ibu Ida mencoba menjual menu baru yaitu seblak namun hasilnya juga hampir sama.Permasalahan lain  dihadapi oleh usaha "Seblak Warung Arami" adalah menu yang ditawarkan hanya seblak original saja sehingga menu yang ditawarkan tidak variatif dan kurang inovatif dan juga usaha "Seblak Warung Arami" masih mengandalkan penjualan secara langsung tanpa menggunakan media sosial sehingga jangkauan pemasaran produk masih kurang.

Oleh karena itu , ketika melihat permasalahan yang dihadapi maka saya Nadia Cahya Rani  tertarik untuk membantu  permasalahan yang dihadapi oleh usaha "Seblak Warung Arami" melalui program KKN UNEJ Back to Village III. Tematik yang saya ambil adalah pemberdayaan wirausaha masyrakat terdampak Covid-19 dengan melaksanakan beberapa program kerja. Kegiatan KKN ini diadakan selama kurang lebih 4 minggu. Kegiatan KKN ini dilakukan sesuai tahapan yang telah ada seperti sosialisasi program kerja terhadap sasaran, pelatihan dan pendampingan pembuatan inovasi produk, edukasi strategi digital marketing yang mencakup beberapa aplikasi, pelatihan desain konten media sosial menggunakan aplikasi canva dan edukasi cara memanajemen keuangan pada usaha "Seblak Warung Arami".

Kegiatan pertama dalam KKN ini adalah melakukan pelatihan dan pendampingan inovasi produk. Topik inovasi produk penting dibahas karena ditengah pandemi Covid-19 inovasi produk menjadi peluang besar bagi usaha masyarakat untuk mengembangkan usahanya dan juga menjadi salah satu upaya untuk dapat bertahan dan bersaing di tengah pandemi ini. Pada kegiatan ini diawali dengan penyampaian materi tentang inovasi produk kemudian melakukan pembuatan produk inovasi seblak berupa varian seblak seafood, seblak vegetarian, dan seblak somi(sosis dan mie) dan memvariasi ukuran kemasan menjadi 2 yaitu ukuran jumbo dan ukuran biasa.

Gambar 1. Pelatihan dan Pendampingan Inovasi Produk (Dokpri)
Gambar 1. Pelatihan dan Pendampingan Inovasi Produk (Dokpri)

                                                                                

Kegiatan selanjutnya yaitu berkaitan dengan pemasaran melalui digital marketing diawali dengan pengenalan dan edukasi strategi pemasaran melalui digital marketing kepada sasaran. Selanjutnya membuatkan akun media sosial seperti instagram dan whatsapp juga mendaftarkan mitra pada media jasa titip daerah kalisat (seperti gojek dan grab). Setelah akun selesai dibuat kegiatan selanjutnya yaitu melakukan pendampingan dalam pembuatan konten yang  menarik untuk promosi produk. Setelah produk selesai dipasarkan kami juga meminta testimoni beberapa pelanggan yang telah membeli produk Seblak Warung Arami

Gambar 2. Edukasi Strategi Pemasaran Melalui Digital Marketing (Dokpri)
Gambar 2. Edukasi Strategi Pemasaran Melalui Digital Marketing (Dokpri)

                                                           

Gambar 3.Pendampignan Membuat Akun dan Konten Sosial Media (Dokpri)
Gambar 3.Pendampignan Membuat Akun dan Konten Sosial Media (Dokpri)

                                                                         

Gambar 4.Meminta Testimoni Pelanggan (Dokpri)
Gambar 4.Meminta Testimoni Pelanggan (Dokpri)
                                                                                         

Kegiatan selanjutnya yang diadakan di minggu terakhir yaitu minggu ke empat adalah mengadakan edukasi cara memanajemen keuangan bisnis pada usaha "Seblak Warung Arami". Kegiatan diawali dengan pemaparan materi terlebih dahulu. Selanjutnya diadakan pelatihan tentang pembukuan keuangan yang baik untuk melihat berapa keuntungan yang didapat selama penjualan produk inovasi. Dari kegiatan ini mendapatkan hasil keuntungan penjualan mulai tanggal 25 Agustus 2021 sampai 4 September 2021 yang terhitung 11 hari penjualan adalah Rp. 400.470,00

Gambar 5. Pemamparan Materi Cara Memanajemen Keuangan Bisnis (Dokpri)
Gambar 5. Pemamparan Materi Cara Memanajemen Keuangan Bisnis (Dokpri)
                                                                 

 Gambar 6. Pelatihan Pembukuan Keuangan (Dokpri)
 Gambar 6. Pelatihan Pembukuan Keuangan (Dokpri)

                                                                                             

Dengan dilaksanakannya KKN UNEJ Back to Village III sasaran saya  merasa  sangat senang dan terbantu dalam mengatasi permasalahan usahanya yang sepi pengunjung.  Menurutnya, setelah dilakukan kegiatan KKN ini sasaran bisa belajar banyak hal tentang mengembangkan usaha karena setelah diadakan pelatihan pemasaran produk secara online dan melalui jatip produk seblak banyak diketahui orang dan pelanggan tidak perlu datang ke tempat langsung untuk membeli produk. Lalu inovasi produk yang dilakukan untuk mengembangkan usaha juga dapat dikatakan berhasil yang dapat dilihat dari respon beberapa pelanggan yang suka dengan produk inovasi seblak. Selain itu dengan diajarkan pembukuan keuangan bisnis sasaran merasa tebantu karena bisa mengetahui berapa untung yang didapatkan selama penjualan dan tertib dalam pengelolaan keuangan dimana hal ini sebelumnya tidak pernah dilakukan sehingga sasaran tidak tahu apakah bisnisnya tersebut untung atau rugi. (Nadia Cahya Rani/KKN 26/Jember/Azmi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun