Mohon tunggu...
Nadia Azzahra
Nadia Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa UPI KAMPUS CIBIRU yang saat ini tengah menjalani perkuliahan semester 1 prodi PGSD.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengembangan Media Stimulasi Perkembangan Sosial Anak Usia Sekolah Dasar Melalui Permainan Role-Playing

24 April 2023   10:56 Diperbarui: 24 April 2023   11:41 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan sosial anak merupakan perkembangan yang berkaitan dengan perubahan tingkah anak dimana ia diminta untuk dapat menyesuaikan diri terhadap aturan atau norma yang berlaku dalam lingkungan masyarakat. Secara individu, perkembangan sosial yang terjadi ditandai dengan capaian kematangan anak dalam berinteraksi sosial, kemampuan beradaptasi, bergaul, dan juga penyesuaian diri terhadap norma-norma kelompok. Dengan kata lain, perkembangan sosial merupakan proses bagaimana seorang anak mengalami perkembangan kepribadian sosial melalui interaksinya dengan lingkungan baik keluarga, teman, sekolah, dan juga masyarakat sehingga mampu menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab.

Dengan ini, mahasiswa PGSD UPI Kampus Daerah Cibiru khususnya angkatan 2022 dibimbing oleh ibu Triana Lestari, S.Psi., M.Pd. selaku dosen mata kuliah Perkembangan Peserta Didik di Sekolah Dasar untuk membuat projek dalam perkuliahan dengan menggunakan metode Project Based Learning (PjBL). Kami dari kelompok 4 yang beranggotakan 4 orang yaitu karina Dewi Julianida Firman, Melin Jamilah, Rhini Farlina Apriliani dan Nadia Azzahra telah melakukan observasi mengenai perkembangan sosial  yang ada pada anak kemudian dilanjut dengan implementasi media stimulasi perkembangan sosial terhadap anak usia sekolah dasar yang ada di SDN Cibiru 09.

Implementasi media pembelajaran role playing dalam perkembangan sosial emosional pada peserta didik SDN Cibiru 09 kelas 5 yang berjumlah 35 orang. Ditemukan 6 indikator yang menjadi permasalahan dalam perkembangan sosial pada anak usia 7-12 tahun atau pada usia anak sekolah dasar. Indikator tersebut yaitu sebagai berikut.

1. Mampu dan mau berinteraksi dengan siapa pun. Peneliti menemukan sebagian besar anak kelas 5 SDN Cibiru 09 yang enggan untuk berinteraksi dengan lawan jenis, terutama pada anak laki-laki terhadap anak perempuan. Hal tersebut ditunjukkan dengan sikap mereka yang canggung ketika berbicara dengan anak perempuan, begitupun anak perempuan yang cenderung pendiam ketika berinteraksi dalam kegiatan diskusi.

2. Percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki. Beberapa anak kelas 5 SDN Cibiru 09 masih kurang percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki. Ketika diberikan tugas untuk memainkan suatu peran peserta didik cenderung tidak percaya diri dan menganggap diri tidak mampu.

3. Mampu bersikap positif dalam interaksinya dengan orang lain. Anak kelas 5 SDN Cibiru 09 yang enggan berinteraksi dengan lawan jenis. Setiap individu pasti ingin berkomunikasi dengan baik namun selalu ada respon dari teman sekitar yang tidak sesuai dengan harapan.

4. Mampu mengikuti instruksi yang diberikan. Observator menemukan beberapa anak kelas 5 SDN Cibiru 09 yang belum dapat melakukan hal yang diinstruksikan. Adapun peserta didik yang dapat melakukan namun belum sesuai. 

5. Memiliki etika berbicara terhadap lawan bicara. Masih banyak peserta didik yang berbicara kepada temannya menggunakan bahasa yang kasar. Ketika peserta didik berbicara kepada yang lebih tua cenderung menggunakan bahasa gaul.

6. Berani berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan. Ada beberapa anak yang terlihat memiliki sebuah ide atau gagasan namun masih ragu untuk mengeluarkan pendapatnya.  Ketika peserta didik masih belum mengerti atau menemukan kendala dalam prosesnya masih ragu untuk bertanya kepada observator.

Permainan role-playing ini menggunakan sebuah media, yaitu "Kotak Peran" yang terbuat dari kardus berbentuk kubus kemudian dihias menggunakan origami dan juga spidol berwarna. Media tersebut berisikan peran dan juga latar belakang permasalahan/kejadian yang nantinya akan dimainkan oleh peserta didik secara berkelompok. Stimulus yang diberikan ialah berupa ide /gagasan yang dikomunikasikan terkait alur cerita yang akan dimainkan oleh peserta didik berdasarkan latar belakang permasalah yang didapat. Mendorong peserta didik untuk berdiskusi dan melatih cara berpikir serta mengemukakan pendapat. Ketika peserta didik memainkan peran, stimulus yang diberikan berupa saran terkait apa yang sebaiknya dilakukan peserta didik sebagai pembukaan yang kemudian dikembangkan lagi hingga membentuk suatu cerita yang utuh. 

Penerapan permainan role-playing ini dapat menunjukkan seberapa jauh kemampuan peserta didik dalam mengamati keadaan sosial di sekitarnya. Kegiatan ini dapat mengasah kemampuan peserta didik menempatkan diri dalam situasi orang lain atau situasi sulit tak terduga, kemampuan komunikasi, kemampuan berinteraksi, dan juga kerja sama. Kegiatan ini pun dapat memberikan manfaat kepada peserta didik, yaitu memperoleh pengalaman dan juga berbagi tanggung jawab dengan teman sebaya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun